"Leta, kita bisa berhenti sebentar?"
Aku duduk dan menyandarkan badanku di salah satu pohon. Aku tidak lapar dan tidak haus, tapi kakiku lumayan lelah. Apalagi setelah berlari dengan Leta tadi.
Setelah berjalan cukup lama, duduk diam seperti ini rasanya sangat tenang. Tidak terasa, angin yang berhembus pelan membawa kesadaranku terbang bersanya. Aku tertidur.
*****
(Leta POV)Tidak lama setelah Noa duduk, matanya terpejam. Apa anak itu tidur? Aku memastikannya dari dekat. Sedikit menggoyangkan badannya, sepertinya Noa memang tertidur.
Hmmm....
Tidak ada yang bisa kulakukan. Aku hanya duduk di samping Noa. Bersanda pada batang pohon yang sama dan menghadap ke danau.
"Ibu, apakah Ibu mendengarku?"
"Ibu membdengarmu, Leta."
Senyumku terkembang. Aku mendengar suara Ibu di kepalaku. Dengan cepat kututup mata dan kedua telingaku setelah mengecek Noa sebentar.
"Apakah perjalanan ini masih lama?" tanyaku pada Ibu.
"Sebentar lagi seharusnya selesai. Hanya jangan lupa bawa Noa ke tempat yang sudah ditentukan."
Aku mengangguk. "Baik, Bu. Aku akan membawanya segera."
"Membawa apa?"
Aku melompat kaget saat mendengar suara Noa sangat dekat dengan telingaku. Noa sudah bangun. Sejak kapan?
"Leta mau membawa apa?"
"I--itu oleh-oleh! Ah! Iya, oleh-oleh. Ibuku meminta dibawakan oleh-oleh setelah selesai dari perjalanan ini." jawabku dengan panik. Semoga Noa percaya. Semoga Noa percaya. Semoga Noa Percaya.
Noa melihat ke arahku, sedikit berpikir. Apa aku akan ketahuan?
"Kalau begitu kita harus bergegas, Leta. Aduh maaf aku ketiduran. Kita lanjut saja!"
Aku menghembuskan nafas lega. Sepertinya tanpa sadar aku sudah menahan nafasku sejak tadi. Dengan canggung aku ikut berjalan kembali dengan Noa.
"Ibu, nanti pasti kukabari lagi. Sekarang kami harus kembali berjalan," ucapku dalam hati.
Di atas langit sana, aku tahu Ibu sedang tersenyum.
.
.
.[TBC]
DWC NPC 2024 Day 15: Done
[15/02/2024 - 20.29]
[274]Shell
KAMU SEDANG MEMBACA
Are We There Yet?
Ficción General"Kemarin aku melihat bebek di danau," ucapku pada Leta, salah satu teman terdekatku di desa ini. "Tidak mungkin. Danau itu, kan, katanya tidak bisa disentuh makhluk hidup." "Tapi kemarin ada. Sungguh. Dia berenang ke jauh ke seberang sana." Leta mel...