PROLOG

57 6 2
                                    

◌⑅⃝●♡⋆♡  ♡⋆♡●⑅⃝◌◌⑅⃝●♡⋆♡  ♡⋆♡●⑅⃝◌







___________________________________

"Non! Plis non jangan non!" teriak bibi Aurell khawatir.

"Aku capek bik! Aku capek!"
Balas Aurell dengan tangisan.

"Non! Plis Non jangan lompat Non! Bagaimana nanti tuan dan nyonya serta abang Non?! Non jangan nekat Non!"
teriak bibi aurell.

" ayah?! Ibu?! Abang?!..
..mereka gak akan peduli bik!"balas Aurell.

"Bibi masih peduli sama kamu Non! Non jangan nekat Non! Nanti siapa yang bersama bibi?! Nemenin bibi?!."
balas bibi Aurell dengan tangisan.

Aurell yang tidak peduli dengan perkataan bibi yang menjaganya dari kecil pun. Melompati dari gedung lantai 15 itu.

"Non?!!!!!!" teriak bibi aurell histeris.

Sebelum sempat terjatuh sepenuhnya menghantam tanah tiba-tiba ada yang memegang tangan Aurell dengan sangat erat.
Aurell yang kaget pun melihat siapa yang memegang tangan nya dengan erat.

"Apa lo gila?! Lo gak sayang sama diri lo sendiri ha?!..lo kenapa malah memilih ninggalin gw lagi dan lagi?!...gw minta lo buat bertahan!..kalau lo butuh rumah! Gw siap jadi rumah lo bodoh!..gw siap jadi sandara buat lo! Gw siap lakuin apa yang lo mau! Gw siap dengerin cerita lu dari A-Z! Gw siap jadi tempat lo meminta pelukan! Gw siap! Tapi gw gak mau lo menyerah dengan hidup lo lagi dan lagi! Gw sayang sama lo! Gw gak mau kehilangan lo lagi! Lo harus bertahan buat gw dan buat orang yang cinta sama lo yang sayang sama lo! Jangan berpikir lo sendirian! Di sekitar lo ada orang yang sayang dan peduli pada lo! Jangan menyerah! Gw percaya sama lo!
Lo bisa bertahan sampai detik ini! Gw bangga sama lo!
AURELL PERMATA MARVIN!!"
Ucap pria itu dengan tangis sambil memegang tangan Aurell.

"G-gw gak mau kehilangan lo lagi" ucapan pria serak .
"Maaf" ucap Aurell.

AurellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang