Diary

25 2 0
                                    

♡⋆♡●⑅⃝◌  ♡⋆♡●⑅⃝◌◌⑅⃝●♡⋆♡ ♡⋆♡●⑅⃝◌











___________________________________

Batara pun perlahan-lahan menghilang dari pandang 4 gadis itu yang menatap kepergiannya.

Evelyn melambaikan tangannya sambil tersenyum pada Batara,
Ayana hanya menatap datar
Kalisha menatap dengan pasrah,
Sedang Aurell, gadis itu hanya terdiam menatap kepergian laki-laki yang sangat mirip dengan sahabat kecilnya itu.

'Pergi,benar-benar mirip.'batin Aurell yang lagi-lagi bergelut dengan pikiran nya sendiri.

Beberapa jam kemudian...

Salah seorang laki-laki di kelas Aurell berlari menghampiri Aurell,Kalisha, Ayana dan Evelyn dengan terengah-engah.

"Woy! Kalian!," panggil laki-laki itu dan membuat mereka ber4 menatap ke arah laki-laki itu.

"Kalian kemana saja?! Buk guru mencari kalian!." marah laki-laki itu karena ke 4 gadis itu menghilang dan berpisah dari rombongan.

"Maaf, kami tidak bermaksud untuk berpisah dari rombongan," kata Evelyn sambil meminta maaf pada laki-laki itu.

"Ya,ya terserah saja! Dan kau Ayana tidak becus sekali menjadi ketua kelas!," kata laki-laki itu sambil melihat Ayana,Ayana yang di hina pun terbawa emosi.

"Apa kau kata?! Jika bukan gw yang menjaga 3 bocah ini mereka bisa di culik dan tersesat! Sedangkan kalian akan ada buk guru yang bakal menjaga kalian! Mikir Lah goblok!." bentak Ayana pada laki-laki itu karena tidak Terima di rendahkan.

Laki-laki itu pun terdiam dan ketakutan dengan amarah Ayana,karena dia lupa kalau Ayana sudah marah dia lebih seram dari hantu atau pun setan.

"Berisik." kata Aurell yang mendengar keributan dari laki-laki itu dan Ayana,mereka pun diam tak berkutik ketika Aurell berbicara, seperti hewan yang patuh pada tuanya.

Hening...

"Sebaiknya kita kembali saja,buk guru pasti sudah mencari." kata Evelyn yang  memecah kesunyian agar tidak canggung.

Mereka pun pergi berjalan kembali ke rombongan dan ternyata sudah banyak yang menunggu kehadiran mereka.

                           ***

Di malam hari Aurell sedang berada di kamarnya sambil  menatap langit-langit kamarnya yang sunyi dan suram itu dengan tatapan kosong.

Beberapa jam kemudian..

Aurell sadar dari lamunannya dan Aurell pun mengambil buku diary nya yang di berikan oleh Zidan saat perpisahan mereka itu.

Aurel pun mulai menulis di Diary nya itu...

⍢⃝♥︎♡დ .•*””*•  𝐃𝐢𝐚𝐫𝐲 •*””*•.დ♡⍢⃝♥︎

" 𝘼𝙠𝙪 𝙄𝙣𝙨𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙁𝙖𝙩𝙖𝙢𝙤𝙧𝙜𝙖𝙣𝙖
𝙔𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙚𝙧𝙗𝙚𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙡𝙪𝙖𝙨 𝙙𝙞
𝘾𝙖𝙠𝙧𝙖𝙬𝙖𝙡a"

3-maret-2024

Hai..

Hari ini sama seperti dulu masih menunggu hadiri mu berada di sisi ku, kepergian mu membuat semuanya hampa,semua menjadi gelap gulita.

AurellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang