Teman baru

11 2 0
                                    

◌⑅⃝●♡⋆♡♡⋆♡●⑅⃝◌◌⑅⃝●♡⋆♡♡⋆♡●⑅⃝◌


"Kegagalan adalah pelajaran"

___________________________________

Pertengkaran adu mulut dari Ayana & Kalisha yang di saksikan oleh para siswa di kelas Aurell hanya bisa memandang saja,
"Ekhm!" kata salah satu siswa untuk menghentikan pertengkaran adu mulut itu.

Seketika adu mulut Ayana dan Kalisha pun terhenti lalu mereka pun melihat ke arah siswa yang menghentikan pertengkaran itu,seketika Ayana dan Kalisha pun saling melepas kerah baju lawan.

Lalu Ayana dan Kalisha berjalan ke meja Aurell, siswa-siswi yang berada di dekat meja aurell pun menjauh dari meja Aurell untuk memberi ruang pada Ayana dan Kalisha,saat sudah berada di depan meja Aurell, Ayana pun memberikan buku catatannya pada Aurell.

"Nih pakai buku gw aja" kata Ayana seketika Kalisha yang berada di dekat Ayana heran karena tidak biasanya Ayana memberikan buku catatannya pada orang lain kecuali padanya.

Terutama Ayana memberikan buku catatannya pada Aurell gadis populer itu.

"Eh..terimakasih Ayana" kata Aurell dan mengambil buku catatan yang di berikan oleh Ayana, Ayana pun tersenyum kecil tapi di senyum itu ada arti lain.

"Iya, tapi jangan lupa di tanda tangan ya" kata Ayana dan benar dugaan Kalisha bahwa Ayana tidak semena-menanya memberikan bukunya pada orang lain.

Aurell yang mendengar pun hanya bisa menghela nafas dan mengiyakan perkataan atau lebih tepatnya permintaan a
Ayana itu.

'Mereka sama saja tidak ada bedanya dengan siswa-siswi yang lain nya' batin Aurell, ayana pun menyodorkan tangannya pada Aurell seperti ingin berjabat tangan.

Aurell yang melihat itu pun hanya menuruti permintaan Ayana dengan heran dan berjabat tangan dengan Ayana.

"Mulai sekarang kita temanan, kau,aku dan kalisha" kata Ayana percaya diri sambil tetap memegang tangan Aurell.

Saat Aurell ingin mengungkapkan pendapatnya seketika di potong oleh Ayana,
"Tidak ada penolakan titik!" kata Ayana sambil tersenyum pada Aurell dan Kalisha yang berada di samping Ayana hanya menganggukkan kepala sebagai tanda dia setuju dengan ucapan Ayana.

"Uhh..kenapa malah nambah  pengganggu di hidup gw sihhh..cukup Evelyn aja udah bikin gw stres sama tingkat tu anak sekarang nambah dua! Bisa-bisa masuk rumah sakit jiwa gw lama-lama!" batin Aurell.

Aurell tidak menyangka kalau hari-harinya akan di datangi oleh dua awan yang akan menemani nya itu....yaitu  Ayana dan Kalisha.

"Dan Aurell lo gak perlu khawatir jika lo di ganggu kami bakal jagain lo dari orang-orang yang akan menggangu lo" kata Kalisha pada Aurell yang siap menjaga Aurell dari siapapun yang mencoba menyakiti nya dengan senyuman licik dan jahat .

Siswa-siswi yang melihat pun gemetaran dengan ucapan Khalisa karena ucapan Khalisa itu tidak main-main dan tidak segan-segan melukai seseorang yang berani menentang ucapannya dan mencari masalah dengan nya.

"P-Psikopat"

"Mengerikan"

"Kejamnya"

Kata siswa-siswi itu merinding karena merasakan hawa yang mengerikan dari Khalisa.

"Sekarang bertambah lagi pengacau ketenangan gw" batin Aurell pasrah menerima hadirnya kedua awan itu yang bisa saja menyambar seseorang dengan petir mengerikan mereka.

AurellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang