◌⑅⃝●♡⋆♡ ♡⋆♡●⑅⃝◌◌⑅⃝●♡⋆♡ ♡⋆♡●⑅⃝◌
•
•
•
•
•
•
•
___________________________________Tristis hanya melihat darma yang di ciptakan oleh teman-teman nya itu dengan tatapan datar, lalu Tristan pun melihat sekitarnya semua orang sudah mendapatkan pasangannya tapi Tristan sejak tadi menunggu Aurell tapi tidak juga datang-datang.
"Evelyn," panggil Tristan ke pada Evelyn yang berada di dekat nya itu, Evelyn yang nama nya terpanggil pun melihat ke arah Tristan dengan wajah bingung.
"Ya, ada apa Tristan?," tanya Evelyn pada Tristan,Tristan pun melihat ke arah Evelyn lagi,
"Mana Aurell?," tanya Tristan To the point pada Evelyn."Oh, Aurell dia masih siap-siapa soalnya lumayan susah untuk pakaian yang di gunakan Aurell jadi mungkin sedikit lama tapi sepertinya sebentar lagi Aurell akan datang," kata Evelyn panjang lebar.
"Mm..," jawab Tristan mengerti,
'Baju yang di pakainya susah?, tapi baju yang lain itu tidak susah di gunakan,kenapa hanya baju Aurell yang susah di pakai?,semoga di baik-baik saja,'batin Tristan sedikit khawatir dengan keadaan Aurell.Tristan pun menunduk sambil merapikan baju nya agar tidak ada yang kotor atau rusak.
"Tristan," panggil Evelyn pada Tristan, Tristan yang di panggil pun melihat ke arah Evelyn.
"Ya?," tanya Tristan singkat pada Evelyn, "kalau di suruh memilih menjadi pangeran atau Kesatria kamu mau pilih menjadi apa?," tanya Evelyn pada Tristan.
Tristan yang mendengar pertanyaan konyol itu pun berpikir sejenak sebelum kembali melihat ke arah Evelyn.
"Apa jawab mu?," tanya Evelyn lagi pada Tristan sambil melihat ke arahnya lagi.
"Kesatria," jawab Tristan singkat,
"Tapi kenapa?," tanya Evelyn lagi pada Tristan."Karena..."
"Bukan kah itu Aurell?,"
"Lihat itu Aurell,"
"Wow,"
"Dia terlihat seperti Bidadari,"
"Cantiknya,"
"Indah banget,"
Tristan yang belum sempat menjawabnya alas kenapa dia memilih menjadi Kesatria sudah di buat kagum oleh seseorang yang turun dari jenjang.
Mata indah,rambut yang terurai lalu di lilit kan sebagian ke belakang, gaun panjang yang mengembang, sepatu hak tinggi yang seperti permata, hiasan bunga mawar putih di pinggir-pinggir gaun, serta sarung tangan transparan, lalu tiara yang di pakai menambah keindahannya,Kulit putih bersih seperti tidak ada noda sama sekali.
Kemudian Satu per satu anak tangga pun di turunannya dengan perlahan-lahan dan elegan agar tidak menginjak gaun putih panjang itu.
Membuat semua mata memandang ke satu tujuan yang menjadi objek memanjakan mata yang membuat siapa pun tidak bisa berpaling darinya
Hingga akhir anak tangga terkahir pun berhasil di turunin dan berdiri di hadapan seseorang yang sudah menunggu kehadiran dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurell
Historical Fiction🌟✨ SEGERA HADIR ✨🌟 Aurell permata Marvin, gadis yang kerap di panggil Aurell seorang gadis dingin dan jarang berinteraksi dengan orang-orang bagikan malam yang berjalan mengitari bumi,aurell yang selalu di paksa oleh keluarga nya untuk sempurna ag...