museum

15 2 2
                                    


◌⑅⃝●♡⋆♡ ♡⋆♡●⑅⃝◌◌⑅⃝●♡⋆♡ ♡⋆♡●⑅⃝◌


"Kau abadi dalam lukisan ku"
___________________________________

"Aurell..."

***

Aurell terkejut dengan panggilan itu dan bagun dari tidurnya dengan keringat yang banyaknya.

"S-siapa itu tadi?" gumam Aurell, Aurell pun melihat ke sekeliling dan ternyata dia sudah berada di kamarnya.

Aurell pun melihat jam dinding di kamarnya, terlihat jam menunjukkan pukul 07:18.

Aurell pun segera turun dari kasurnya dan pergi ke kamar mandi untuk mandi.

Beberapa jam kemudian..

Aurell keluar dari kamar mandi dengan di balut handuk,lalu Aurell berjalan ke lemari untuk mengganti bajunya menjadi baju seragam sekolahnya.

Aurell pun melakukan aktifitas nya seperti biasa di rumah sebelum pergi ke sekolah.

Setelah melakukan aktifitas di rumah Aurell pun pamit pada  bibinya untuk pergi ke sekolah.

Skip

Sesampainya di sekolah Aurell segera ke kelasnya dan saat masuk ke kelas di sudah melihat matahari yang akan menggangu harinya yaitu Evelyn.

Evelyn yang melihat ke hadiran Aurell segera menghampiri Aurell yang berdiri di depan pintu kelas.

"Selamat pagi Aurell!!!." sapa Evelyn pada Aurell,Aurell yang mendengar teriakan Evelyn langsung menutup telinganya.

Evelyn yang melihat Aurell menutup telinganya pun bingung  dan langsung berdiri di hadapan Aurell.

"Aurell kenapa?,"tanya Evelyn polos,Aurell yang mendengar pertanyaan itu pun mengerutkan keningnya.

"Lo polos atau goblok?," tanya Aurell balik,Evelyn yang mendengar pun semakin bingung.

"Eh? Aku? Emang aku kenapa?," tanya Evelyn lagi dengan wajah polosnya itu.

'Anj**g.' batin Aurell mengeluarkan kata-kata mutiaranya.

"Lo itu berisik,ini masih pagi tau," kata Aurell dingin sambil menatap Evelyn.

"Hehhe..Maafkan aku ya Aurell, aku gak bermaksud kayak gitu kok," kata Evelyn sambil senyum pada Aurell.

"Sabar ya Aurell." kata seseorang dari belakang tubuh Evelyn,Evelyn yang mendengar suara itu pun terkejut dan refleksi memukul wajah orang itu.

Plak!

"Aduh...kenapa sih gw selalu di pukul di bagian wajah sih?!," kesal seseorang itu yang tidak lain adalah Kalisha.

"Eh..Kalisha maafkan Evelyn ya,Evelyn gak tau kalau Kalisha ada di belakang Evelyn," kata Evelyn meminta maaf.

"Ya Udah gak apa-apa."balas Kalisa, Ayana yang berada di samping Kalisha hanya bisa tertawa melihat wajah sahabatnya itu memerah karena pukulan tadi.

AurellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang