4 - Wedding Party

27 6 0
                                    

Malam ini, keluarga Yashvir dan Yeva berkumpul di rumah Yashvir. Orang tua mereka mendatangkan Event Organizer (EO) untuk membahas tentang wedding party mereka nantinya.

"Ada request-an dari calon pengantin?" tanya Maya— salah satu EO.

"Nggak ada." jawab Yashvir dan Yeva serempak.

"Baik, berarti tidak ada acara—"

"Kalo saya yang request boleh, Mbak?" tanya Rista.

"Boleh, Ibu. Silahkan." jawab Maya.

"Saya tuh kepengen waktu di pesta pernikahan, pengantinnya nyanyi." ujar Rista menjelaskan idenya.

"Wah saya setuju kalo seperti itu." sahut Sarah.

Yashvir dan Yeva melotot tak terima.

"Ma, apaan sih? Yashvir nggak bisa nyanyi. Yang ada nanti roboh gedungnya!" tolak Yashvir berlebihan.

"Heleh, Mama tahu ya kamu sering nyanyi di kamar kamu. Enak kok suaranya." balas Rista.

"Aku juga nggak setuju. Nggak usah lah pakai acara gitu-gitu. Pesta biasa aja." ujar Yeva yang disetujui oleh Yashvir.

"Nah, biar nggak lama-lama juga acaranya. Capek tahu!" keluh Yashvir.

"Bilang aja kamu mau langsung unboxing, Yash!" celetuk Fandi sembari tertawa.

Dean ikut tertawa mendengarnya, "Udah nggak sabar itu." sahutnya.

"Apa sih, Pa? Nggak gitu ya maksudnya!" bantah Yashvir.

"Sebenarnya saya mau usul seperti itu tadi. Sekarang kan lagi hits Lagu Pernikahan Kita yang dinyanyikan oleh Arsy dan Tiara. Itu cocok banget buat konsep wedding party kalian." ujar Maya memberi ide.

"Nah, boleh tuh, Mbak. Udah nggak papa pakai aja konsep seperti itu ya, Mbak." ujar Sarah menyetujui.

"Iya saya juga setuju." balas Rista.

"Ma, ini yang pengantin kita loh tapi kalian nggak minta keputusan kita sama sekali!" ujar Yeva tak terima.

"Ribet banget sumpah!" gumam Yashvir yang masih bisa didengar oleh Yeva.

*****

Ijab Qabul digelar pada hari ini tepatnya tanggal 24-02-2024 di sebuah Masjid. Yashvir sedari tadi deg-degan karena takut salah ucap. Namun ia terus berdoa agar acara hari ini lancar dan cepat selesai.

Yashvir sudah duduk di depan Dean. Sebelahnya masih kosong karena pengantin perempuan bisa keluar jika ijab qabul sudah ditunaikan dan mereka resmi sah.

Di lain tempat, Yeva masih menunggu suara ijab qabul yang tak kunjung dimulai. Sejak tadi hatinya bergemuruh. Ia takut, ia khawatir. Ia menunggu bersama Xanne dan Shadira yang berada di dekatnya.

"Jangan gugup gitu, Va," ujar Shadira sembari merangkul bahu Yeva.

"Bismillah, Va." tambah Xanne.

Yeva tersenyum sembari menatap kedua temannya bergantian. Ia bersyukur mempunyai sahabat seperti Xanne dan Shadira yang selalu ada disaat ia sangat membutuhkan peran sahabatnya.

"Thanks guys. I love you." ujar Yeva yang kemudian ia dipeluk oleh kedua sahabatnya itu.

"Bismillahirrahmanirrahim." Suara Dean mulai terdengar. Detak jantung Yeva berpacu semakin cepat saat mendengar suara Papanya yang akan memulai ijab qabul.

Di lain tempat, Yashvir menjabat tangan Dean dengan yakin. Ia mengambil mic yang berada di atas meja dan memegangnya dengan tangan kiri.

"Saudara Yashvir Saga Ragnala, saya nikahkan dan saya kawinkan Anda dengan anak perempuan saya Yevanka Arcelia dengan mas kawin uang dua ratus lima puluh juta rupiah serta satu unit rumah dibayar tunai."

It's (Y)ouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang