6 - Siapa Perempuan Itu?

25 4 0
                                    

Yashvir terbangun karena mendengar suara orang yang tengah berbicara di rumahnya. Ia menatap Yeva yang masih ada pada posisi semula. Kemudian ia tersenyum.

"Cantik juga nih bocah kalo lagi tidur. Biasanya cosplay jadi reog ponorogo." ujar Yashvir sembari tertawa tanpa suara dan tak ingin membangunkan istrinya itu.

Yashvir memutuskan untuk pergi ke bawah dan mengecek ada siapa di rumahnya karena seingatnya ia hanya tinggal berdua dengan Yeva disini. Yashvir melepaskan tangannya yang Yeva gunakan sebagai bantal secara perlahan, kemudian cowok itu mengubah posisi Yeva yang tadinya duduk menjadi tiduran diatas sofa dengan meletakkan tubuh gadis itu secara perlahan. Setelah semua selesai, Yashvir baru turun ke bawah.

"Loh, Ma, Pa? Sejak kapan ada disini?" tanya Yashvir yang menemukan kedua orang tua dan mertuanya sudah berada di taman belakang rumahnya.

"Satu jam yang lalu mungkin." jawab Fandi.

"Kok nggak bangunin Yashvir atau Yeva aja?" tanya Yashvir lagi.

"Nggak papa. Kasian kalian lagi mesra-mesraan kok malah kita ganggu." ujar Sarah menggoda.

"Tapi kita nggak—"

"Capek ya semalam habis ngegolin berapa?" Kini Dean yang bertanya hingga semuanya tertawa.

Yashvir menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Aku buatin minuman dulu ya," ujarnya mengubah pembahasan.

"Eh nggak usah. Kita bisa bikin sendiri kok. Kan daritadi ini udah berasa kaya rumah sendiri kan?" tanya Rista meminta persetujuan pada Sarah, Fandi, dan Dean.

"Bener itu. Udah temenin istri kamu aja sana," Rista malah mengusir putranya.

"Masih tidur ya dia? Kebiasaan banget kebo padahal udah punya suami." celetuk Sarah.

"Yash, Mama dan Papa mau nginep sini ya, semalam aja. Nanti besoknya gantian sama mertua kamu yang nginep sini juga." ujar Rista tiba-tiba.

"Buat apa deh?" tanya Yashvir bingung. Bukannya ia tak mau tapi bagaimana jika orang tuanya tahu jika mereka pisah kamar?

"Ye, orang tuanya mau nginep kok pake nanya buat apa. Ya mau mantau kalian sebagai pasutri baru gimana gitu. Lagian cuma sehari, Yash." ujar Rista.

"Bentar deh aku bangunin dulu ya Yeva-nya." ujar Yashvir yang langsung ke atas lagi untuk memanggil Yeva dan menghindari pembicaraan itu.

Yashvir membangunkan Yeva, namun agak susah juga membangunkan gadis itu. Yashvir berkali-kali menggoyang-goyangkan tubuh Yeva dan akhirnya gadis itu bangun juga.

"Apa sih?! Ganggu orang tidur aja!" kesal Yeva sembari mengucek matanya.

"Lo tidur apa pingsan sih?! Susah banget dibangunin. Bener ya kata Mama lo kalo lo itu kebo banget!"

"Diem! Nggak usah ngatain gue karena gue masih ngantuk dan males balas bacotan lo itu!" ujar Yeva dengan mata yang masih terpejam.

"Bangun anjir! Orang tua lo sama orang tua gue kesini noh!" ujar Yashvir yang membuat Yeva membuka matanya dengan cepat dan mengubah posisinya menjadi duduk.

"Serius?! Demi apa?!"

Yashvir memutar bola matanya malas, "Demi lo jadi kebo!"

Yeva menabok lengan Yashvir yang membuat si empu nya menga-aduh kesakitan.

"Sakit anjir!" ujar Yashvir.

"Makanya jangan ngatain mulu!"

"Mereka mau nginep!"

"HAHHH?!"

"Biasa aja! Mulut lo bau jigong!" ejek Yashvir lagi.

Yeva refleks menutup mulutnya, dan mencium bau tangannya, "Gue udah mandi dan gosok gigi anjr! Jangan ngatain gue deh!" kesalnya.

It's (Y)ouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang