2 - Fitting dan Curhat

56 23 29
                                    

Yeva telah bersiap dengan kemeja cream garis-garis dipadukan dengan kulot berwana senada dan tak lupa jas putih dokter nya. Ia menuruni tangga dan hendak ikut sarapan bersama kedua orang tuanya.

"Pagi, Pa, Ma!" sapa Yeva.

"Pagi, Va," balas Dean dan Sarah serempak.

Sarah yang tengah menuangkan air minum ke gelas menatap Yeva yang sudah rapi, "Hari ini berangkat sama Yashvir ya. Dia mau jemput kamu."

"Hah? Ngapain? Kan Yeva ada mobil!"

"Biar kalian makin deket. Lagian kantor Yashvir kan deket sama rumah sakit kamu, Va." sahut Dean.

"Emang iya?" tanya Yeva. "Emang kerja dimana dia?"

"Ragnala Company." jawab Dean.

"Perusahaan apaan tuh? Aku nggak pernah denger."

"Kamu terlalu sibuk sama pasien sampe nggak tahu berita luar." sindir Sarah.

"Itu salah satu perusahaan besar, Yeva. Perusahaan itu juga salah satu penanam modal terbesar di kantor Papa."

"Ah, I know sekarang. Papa jodohin aku sama Yashvir buat mertahanin Ragnala kan? Biar uangnya ngalir terus di perusahaan Papa?"

"Hush!! Ngawur kamu! Mana tega kita sebagai orang tua jadiin anak sebagai modal bisnis. Kita memang ada kesepakatan seperti yang dibilang tadi malem, Va. Keluarga kita sama Ragnala itu daridulu kaya saudara. Saling bantu."

"Ya kalo saudara harusnya aku sama Yashvir jangan dinikahin lah."

TINNN!! TIIN!!!
Suara klakson mobil dari luar rumah terdengar sampai di ruang makan.

"Itu pasti Yashvir, kamu berangkat sana!" ujar Dean pada Yeva.

Yeva menghela napas kasar, "Yaudah deh, aku berangkat ya, Ma, Pa," ujarnya sembari mencium tangan kedua orang tuanya.

"Hati-hati ya!" ujar Dean dan Sarah serempak.

Yeva memakai flatshoes nya dan segera berjalan keluar. Ia melihat ada mobil pajero putih di depan pagar rumahnya yang ia duga itu adalah mobil milik Yashvir. Saat ia baru saja membuka gembok pagar, Yashvir menekan klakson lagi. Yeva mendengus sebal dan menatap tajam ke arah kaca kemudi.

Yeva segera masuk ke mobil Yashvir, "Brisik anjing!" umpatnya.

"Katanya dokter kok ngomongnya kasar sih?!"

"Lo bacot!" ujar Yeva ngegas.

Yashvir mulai menjalankan mobilnya menjauhi rumah Yeva. "Kalo nanti lo udah jadi istri gue, lo nggak boleh ngomong kasar lagi!" ujarnya.

"Suka-suka gue lah orang mulut-mulut gue!"

"Gue laporin ke atasan lo mampus!" ancam Yashvir.

Yeva terkekeh, "Heh emang lo siapa anjir? Mana ada lo kenal sama atasan gue di rumah sakit."

"Seriously lo nggak tahu siapa gue?"

"Yashvir." jawab Yeva polos.

"Lo nggak tahu marga gue?" tanya Yashvir memastikan kembali.

"Ranglana?"

"Ragnala." koreksi Yashvir.

"Ya itu lah pokoknya. Intinya gue tahu."

"Lo kerja di Rumah Sakit RC kan?"

"Iya." balas Yeva. "Kenapa sih emang nanya mulu kaya wartawan."

"Kebangetan lo nggak kenal gue njir!"

It's (Y)ouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang