11 - Arisan Keluarga

27 4 0
                                    

Hari ini adalah hari minggu. Hari yang harusnya menjadi weekend namun tidak untuk Yeva. Ia ada jadwal shift di jam 2 siang sampai jam 9 malam.

Pagi harinya, Yeva tengah berkutat di dapur. Ia ingin memasak capcay hari ini. Sembari menunggu Yashvir bangun jadi ia akan menyiapkan sarapan terlebih dahulu. Yeva memang membiarkan Yashvir tidur karena hari ini hari libur. Kasian juga Yashvir setiap hari sudah bekerja dan hari ini adalah waktu istirahatnya.

Pukul 9 pagi Yashvir bangun, masakan Yeva pun sudah siap diatas meja makan— sayur capcay dengan lauk ikan goreng.

"Kok nggak bangunin aku?" tanya Yashvir kesal.

Yeva terkekeh geli mendengar pertanyaan Yashvir yang membuat Yashvir bingung.

"Kenapa ketawa? Ada yang lucu?" tanya Yashvir lagi.

"Masih ngelindur ya lo? Tumbenan banget pake aku kamu." ujar Yeva yang kembali menatap rapi masakannya.

"Kita suami istri, nggak etis kalo pake lo-gue. Kamu juga harus biasain pake aku-kamu deh," kata Yashvir.

Yeva menghela napasnya, "Hmm iya iya. Nanti gue coba."

"Aku, Yeva." koreksi Yashvir.

"Iyaaaa suami aku." ujar Yeva dengan sedikit meledek dan Yashvir tersenyum mendengarnya.

"Kamu belum jawab pertanyaan aku. Kenapa nggak bangunin?" tanya Yashvir mengulangi pertanyaannya.

"Kamu tidur nyenyak banget. Nggak tega banguninnya. Lagian ini kan weekend, jadi ya istirahat aja,"

Yashvir duduk di kursi dan didepannya sudah disuguhkan oleh masakan sang istri yang sangat menggugah seleranya.

"Enak nih kayanya," ujar Yashvir.

"Mau diambilin?" tanya Yeva yang dibalas anggukan cepat oleh Yashvir.

Yeva pun mengambil piring dan nasi diatasnya, kemudian ia mengambilkan capcay dan ikan goreng untuk Yashvir.

"Enaknya punya istri, apa-apa dilayanin," ujar Yashvir tersenyum.

Yeva ikut tersenyum mendengarnya, "Nih makan, maaf ya kalo nggak enak. Aku barusan coba masakan ini soalnya."

Yashvir pun menyuapkan capcay ke mulutnya, dan ternyata rasanya sudah mendekati sempurna untuk Yeva yang masih amatir dalam memasak.

"Enak banget!" puji Yashvir jujur.

"Masa? Pasti bilang gitu karena takut nggak aku masakin lagi kan?" selidik Yeva.

"Dih pikiran dari mana itu? Ini emang enak kok beneran."

Yeva mengangguk-anggukan kepalanya, "Bagus deh kalo cocok di lidah kamu."

"Oh iya, nanti malam ada arisan keluarga di rumah Mama ya,"

"HAH?!" Yeva terkejut. "Kenapa baru bilang?" tanyanya lagi.

Yashvir bingung melihat reaksi Yeva, "Kenapa emangnya?"

Yeva berdecak, "Aku dinas sore, Yashvir! Kenapa dadakan banget sih?!"

"Lahh, beneran? Ini kan hari minggu harusnya—"

"Aku kerja di kesehatan, please." potong Yeva cepat.

Yashvir baru mengingat satu hal itu, "Terus gimana dong?"

"Bodoamat salah kamu sendiri bilang dadakan banget!"

"Lupa, Va. Semalam diingetin Mama tapi lupa ngasih tahu kamu." ujar Yashvir. "Cuti aja deh, aku yang izinin nanti."

"Nggak bisa segampang itu ya! Ini jadwalnya udah dibagi dan emang waktunya aku yang jaga sore!" ujar Yeva. "Aku nggak ikut aja udah, nanti aku yang bilang ke Mama."

It's (Y)ouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang