6. Breathe for a moment

20 3 0
                                    

Sulit untuk menjelaskan pengalaman pertamanya menjadi bayangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sulit untuk menjelaskan pengalaman pertamanya menjadi bayangan.

Yang jelas, Rhea bersyukur masih bisa hidup dan bernafas saat serpih serpih tubuhnya kembali menyatu.

Rhea menatap Kade yang tampak hampa. Ia bisa memaklumi apa yang lelaki itu rasakan, meskipun mungkin ia hanya dapat mengerti sebagian kecil dari penderitaannya.

Tapi Jedd benar, Kade adalah orang yang pantas dihormati, sang panglima dibalik layar, dan dari banyak perang yang Kade ikuti atas nama Edgar, Rhea tahu dengan sangat jelas Kade adalah pemimpin yang pantas dihormati, ia akan meletakkan nyawanya di depan nyawa orang lain sembari meletakkan urusannya di belakang segala hal.

Lelaki yang tak pernah memedulikan segala lukanya,

Lelaki yang lebih terluka ketika melihat orang lain terluka.

Rhea sudah memikirkan kemungkinan ini sejak awal, kemungkinan bahwa Edgar akan menggunakan babak pertama untuk menghancurkan Kade, karena babak pertama adalah tempat dimana pembunuhan manapun tak dapat disebut sebagai kesalahan.
Benar benar licik, dan keji.

Raja sialan itu, ia benar benar akan membunuhnya.

“ kita harus segera pergi. Aku ingin menemukan altarnya secepat mungkin, tanpa pertumpahan darah” Kade berujar, meredam segala emosi yang tampak menyiksanya.

“kau ingin kita menang, pangeran?”

Kade menatap langit langit hutan.
Menatap kosong pada dedaunan yang memblokir cahaya matahari sore dengan kerapatannya.

“aku harus menang” ujarnya kemudian.

Rhea menepuk bahunya ringan “kau tidak sendirian, bodoh” ujar gadis itu, mengunci tatapannya pada iris kelam milik lelaki itu,  “bukan kau yang akan menang, tapi kita”

Kade menatap matanya tanpa kata, menelan ketenangan yang hadir hanya dari sepatah kata dari gadis yang baru kini dapat ia kenali dengan benar itu,

Kade menarik sudut bibirnya, lantas berujar “babak pertama Quadron minerva dibuat berdasarkan rasi bintang. Kau pasti tahu bukan?”
Rhea mengangguk “tahun ini rasi bintang Orion paling jelas, tapi kita harus menunggu malam untuk membaca petunjuk bintang, dan kita tak mungkin berdiam diri disini”

“kita akan terus bergerak untuk mengecoh musuh”
“jadi kemana kita harus pergi, pangeran?”

“saat kau tersesat,  pergilah ke arah mana para binatang menuju, kearah matahari terbit, kita akan menuju timur” gumamnya menatap langit

Rhea terbahak “ apa ini mitos?”
Gadis itu merasa jawaban lelaki yang selalu rasional ini cukup absurd

“tidak, aku sudah pernah membuktikannya” lelaki itu terdiam sejenak

"Dulu ketika aku disesatkan di hutan"

Rhea tahu kejadian mana yang Kade maksud, kejadian saat Edgar meninggalkan Kade di hutan kematian dan berkedok mencarinya sebagai kakak yang amat peduli dengan adiknya.

Konyol sekali.

“baiklah baiklahh ayo pergi pangeran”

Kade menatapnya dingin“jangan memanggilku seperti itu!” desisnya

Rhea tertawa mengejek “tapi tadi kau baik baik saja kupanggil begitu”
"Yang mulia Pangeran Kade, bulan sabit kerajaan"

“Elvarhea Valkyrie!”
Rhea terhibur sekali melihat kemarahan di wajah lelaki itu, ia terbahak,
Setidaknya perjalanan menuju kehancuran yang tak tahu kapan akan menghampiri itu, harus menyenangkan kan?

“ ada apa pangeran?” Rhea tersenyum penuh kemenangan. Iris merahnya berkilat jenaka.

Kade berdecak kesal dan menatapnya tak percaya, lantas mengambil langkah seribu meninggalkan gadis itu,

“tunggu pangeran! Ah sial, tunggu aku!”

Vote dan komen kamu udah kayak surat cinta buat aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dan komen kamu udah kayak surat cinta buat aku

#pasti kubales sumpah🩵

Quadron MinervaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang