Selesai membaca tulisan di atas altar Rhea buka suara
“ pangeran, kita harus menyentuh altar ini selama satu menit untuk mengaktifkan,..”Kata kata Rhea terputus ketika ia melihat Kade mendelik, melebur dalam bayangan untuk muncul di sisinya, mengaktifkan tameng bayangan bersamaan dengan desingan ratusan panah baja menghujam tanah.
Lalu semuanya berlangsung amat singkat, saat sosok sosok lain bermunculan mengepung keduanya, menodongkan senjata.
“kami akan menuntaskan titah matahari agung Minerva, untuk membunuh Pangeran kedua, Kadarius Elviathan”
Rhea menatap semua orang tak percaya, ia ingin marah, ingin berdebat, tapi ia tahu, penjelasan apapun takkan berarti dalam kondisi ini.
Gadis itu menatap Kade, iris kelam lelaki itu tampak waspada, ia telah bersiap untuk kemungkinan terburuk, dan ia tak ingin menyerah kalah. Jadi Rhea tersenyum saat Kade menggandakan pedangnya
“kalian tak akan mampu mengatasi kami semua” lelaki pemilik panah baja itu mendelikRhea tertawa “ coba saja, kau baru akan tahu setelah mencobanya” ucap gadis itu akhirnya, ia telah gila, Padahal ia tahu dirinya dan Kade sudah dalam kondisi nyaris kritis, tapi mungkin gila jauh lebih baik dari putus asa tanpa mencoba.
Ah, Rhea lupa, ia memang sudah gila sejak awalJadi menjadi lebih gila lagi bukan masalah besar
Detik setelahnya adalah neraka, Rhea hanya dapat menangkis tanpa memiliki kesempatan menyerang.
air, platina, lava, bergantian menghancurkan tameng api Yang ia ciptakan.
Nafasnya tersengal, jika ia hanya menghadapi 6 orang dan nyaris tak mampu bernafas, bagaimana dengan Kade? 12 orang menghajarnya tampa ampun, semua orang mengejar kepalanya, apa lelaki itu dapat bertahan?
Vote dan komen kamu udah kayak surat cinta buat aku
#pasti kubales sumpah🩵
KAMU SEDANG MEMBACA
Quadron Minerva
FantasyQuadron Minerva adalah seleksi tahunan untuk menjadi bagian dari petinggi kerajaan, melalui permainan taktik, logika, dan kekuatan. Hanya orang orang terpilih yang mampu bertahan, Dari seleksi ini, puluhan orang hebat berdiri menjadi pilar kerajaan...