🦁HAPPY READING🦁
Athalan mengulum bibirnya, ia menghela napas berusaha menenangkan debaran jantungnya yang berpacu cepat. "Maisie mau gak jadi pacar Alan?"
"Hah?"
Athalan jadi membuang napasnya setelah mendengar 1 kata yang Maisie ucapkan.
"Maaf Lan, gak denger. This is cedeg, cewek budeg," aku Maisie sembari menggaruk pipinya yang tak gatal.
Tangan Athalan bergerak meraih kedua telapak tangan Maisie. Alam membantu suasana tersebut nampak romantis, suasana senja yang terlihat indah di mata dengan suara deburan ombak.
"Maisie mau jadi pacar Alan?" tanya Athalan lagi dengan lembut.
Athalan menggigit bagian bawah bibirnya karena gugup dengan jawaban Maisie. Maisie menatap kedua pupil mata Athalan dengan lekat, membuat jantung Athalan semakin berpacu cepat.
"Pacar itu apa, Lan?"
Mendengar pertanyaan seperti itu. Athalan langsung melepas kedua tangan Maisie. Sia-sia jantungnya berdebar kencang.
"Lan, pacar itu apa?" tanya Maisie lagi karena Athalan hanya diam dengan raut wajah yang sudah berubah.
"Gak tau." Athalan langsung berjalan meninggalkan Maisie yang masih berdiri dengan raut wajah bingung.
Maisie langsung mengejar langkah Athalan. "Ihh Lan, pacar itu apa?" tanya Maisie lagi.
"Gak tau. Gak mood."
Maisie terheran-heran dengan perubahan sikap Athalan. Wajah Athalan kini hanya datar, tidak ada senyuman.
Athalan masuk ke dalam mobil, begitu pula dengan Maisie yang langsung menyusul.
Jari telunjuk Maisie bergerak mencolek-colek pipi Athalan. "Hiu lagi ngambek ya?"
Athalan hanya diam. Dan Maisie jadi tahu maksud dari perubahan sikap Athalan.
"Maisie mau kasih hadiah, tapi hiunya ngambek," monolog Maisie dengan mata sesekali melirik Athalan.
"Maisie tau gak apa yang membuat Alan kayak gini?" akhirnya, hiu ngambek itu berbicara.
"Enggak," jawab Maisie dengan wajah lugunya.
Athalan menghela napas. Rasanya ingin menangis saat ini. Tapi apalah daya, hanya bisa ia tahan apa yang ia rasakan.
Maisie melihat perubahan sikap Athalan yang semakin berubah, akhirnya menggunakan cara lain. "Ya udah, Maisie kasih aja hadiahnya ke cowok SPESIAL." Maisie menekankan kata 'spesial' dengan sengaja.
"Ya udah, kasih aja," balas Athalan ketus.
Suasana di mobil jadi terasa panas. Selama perjalanan, mereka tidak berbincang sama sekali. Athalan yang hanya fokus menyetir, sedangkan Maisie hanya memandang jalan raya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISI LAUTAN
FantasyPROSES REVISI Seorang Anak laki-laki bernama Athalan yang selalu penasaran dengan hal-hal unik seperti membahas makhluk mitos, contohnya mermaid, peri, elf dan lain-lain. Namun, Ayahnya sangat tidak menyukainya. Ayahnya bersikap seperti membenci dir...