Bab 19. Flashback 2

88 35 6
                                    

Vote dan komen tiap paragraf biar aku lebih semangat buat cerita lebih menarik lagii💗💗

HAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING


Keesokan harinya, Elena sangat terkejut dengan kehadiran Zaki yang sudah berada di sisi Edgar. Begitu pun dengan Zaki, yang dari wajahnya dapat dilihat terkejutnya melihat sosok Elena yang berdiri di hadapannya.

"Ini, Zaki. Alias mantan kamu, saya jadikan dia sebagai asisten kamu, Elena." Dengan mudahnya Edgar mengutarakan kalimat itu dengan lancarnya. Elena sangat tidak percaya mendengarnya. Tatapannya langsung beralih pada suaminya.

"Jadi, kamu bisa bersenang-senang dengan Zaki seperti dulu. Kalau mau pergi kemanapun, tinggal minta di antar sama Zaki. Senang kan Elena?" lanjut Edgar.

Dengan cepat dan dengan rasa amarah, Elena langsung menarik Edgar ke dapur untuk berbicara empat mata.

Zaki yang melihat situasi itu, kini menjadi paham. Ia jadi tau tentang fakta, bahwa Elena sang mantan kekasih, kini telah menjadi seorang Istri dari Tuannya sendiri.

Sorotan mata Elena menajam pada pria yang berstatus suami. "Apa kamu gila Edgar?! Bersenang-senang? Kamu pikir aku wanita macam apa?" erang Elena dengan intonasi suara naik satu oktaf.

"Saya tau kamu senang, kamu bisa bersama Zaki kembali. Dan saya? Tentunya bersama dengan Tania. Setelah itu, kita cerai."

Elena terkejut mendengar akhiran jawaban dari mulut suaminya itu. Semudah itu kah mengucapkan kata cerai? Semudah itu kah menyepelekan pernikahan?

"Edgar, tolong jangan--"

Belum sempat Elena menjawab, Edgar langsung menarik tangan Elena untuk kembali ke tempat awal dan berdiri kembali di hadapan Zaki.

"Elena sudah setuju," pungkas Edgar pada Zaki.

Kedua mata Elena langsung membulat mendengar ucapan suaminya, kedua mata Elena menyorot tajam pada Edgar secara diam-diam.

"B-baik Tuan."

***

Waktu semakin lama, sudah semakin berlalu. Zaki masih menjadi asisten Elena, meskipun malah menjadi canggung.

Belakangan ini sikap Edgar aneh bagi Elena, terkadang Edgar seperti mencintainya namun terkadang juga seperti membencinya. Mungkinkah ada yang namanya cinta tapi benci?

ISI LAUTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang