Setelah mendengar perkataan lisa,entah kenapa mata haruto menjadi berkaca kaca, tiba tiba hati nya terasa menghangat, dalam dirinya haruto bertanya apakah ini yang disebut rasa sayang seperti yang doyoung sering katakan padanya,apakah ini yang disebut cintanya seorang ibu kepada anaknya yang sering orang orang katakan, entahlah, yang haruto ingin kan sekarang adalah untuk terus menjaga rasa hangat dan nyaman ini,ia seperti tak rela kalau kalau rasa ini tiba tiba menghilang nanti,haruto rasanya ingin memeluk,dan menangis sekarang didekapan seorang ibu yang selalu ia impikan sejak kecil..
Haruto menarik nafasnya perlahan,lalu dengan suara yang lirih dan mata yang berkaca kaca,ia meminta izin kepada mommy nya
"Mommy.. aru mau peluk,.. boleh?" Izinya, dengan satu tetes air mata yang berusaha ia tahan.. namun ternyata gagal, bahkan haruto menyebut diri nya sendiri dengan aru, panggilan kesukaan nya waktu masih kecil
"Boleh sayang... Sini mommy peluk yang lama.. ouhhh bayi nya mommy, menangis sampai puas nak.. mommy disini, selalu disini sama aru, keluarin semua sakit yang aru simpan selama ini.. bagi sakit nya aru sama mommy sayang"
Akhirnya siang itu,tangis haruto pecah dalam pelukan lisa, setelah sekian lama ia menyimpan segala rasa sakit dan sesak yang ada dihati nya seorang diri, haruto bahkan memeluk lisa begitu erat,tangisnya begitu kencang dan pilu menyayat hati.. lisa yang mendengarnya ikut menetes kan air matanya.ia tidak tau sesakit apa yang haruto rasakan hingga tangisnya begitu memilukan, hati nya ikut tercubit.. dalam dirinya ia berjanji akan menjaga haruto selamanya.. ia akan menumpahkan segala rasa kasih sayang yang belum haruto dapatkan.. setelah ini ia akan memanjakan anak tersayang nya, tidak perduli kalapun nantinya ia akan dimarahi oleh suaminya sendiri.. yang ia pikirkan sekarang hanyalah kebahagiaan buah hatinya.
Namun,tanpa kedua nya sadari,ternyata hanbin sang kepala keluarga juga mendengar keduanya..
Ya .. tadinya hanbin sengaja pulang cepat bahkan disaat waktu masih siang karena ternyata pekerjaan nya tidak begitu banyak, jadi ia memutuskan untuk segera pulang.. namun alih alih disambut senyuman dan pelukan istrinya seperti biasa kali ini ia disambut dengan tangisan kencang yang menyayat hati dari sang anak..
Hatinya sakit sekali mendengar tangisan anak satu satunya..rasa bersalah,dan menyesal menguar begitu besar.."Tuhan.. apa yang sudah aku lakukan pada darah daging ku sendiri..,tangisnya begitu memilukan,sebesar itu aku torehkan luka pada hati nya.. maaf kan papa nak" ucap hanbin dalam batinya disertai air mata yang ikut menetes
Lalu tanpa pikir panjang, hanbin segera menyusul dua manusia terkasih nya dan ikut memeluk tubuh ringkih putra tunggal nya, yang membuat lisa dan haruto terkejut.
Haruto hampir melepaskan pelukan nya pada sang mommy,namun ditahan oleh lisa..
"Hiks... Papa?" Ucapnya yang teredam diperpotongan leher lisa
"Iya.. tidak apa apa sayang, aru jangan takut,papa tidak marah nak.., aru masih boleh peluk mommy sampai puas" ucap lisa sembaru mengusap kepala hingga punggung haruto yang masih bergetar karena tangisnya yang belum mereda..
"Aru ... Boleh gantian peluk papa nak?" Ucap hanbin dengan suara yang bergetar
Haruto terkejut,ia tidak membalas ucapan papanya.. pelan pelan ia mengangkat kepala nya lalu menatap mommy lisa,seolah meminta jawaban.. ia ragu memeluk sang papa,sebab ia tak pernah melakukan dan diperlakukan seperti itu..
Lisa yang mengerti maksud tatapan sang anak mengangguk kan kepala nya sembari tersenyum hangat"Boleh, aru sekarang dan sampai kapan pun boleh peluk papa, nah sekarang aru peluk papa ya nak.. kasian tuh papanya nangis" ucap lisa sembari tersenyum kecil,guna sedikit menghibur sang anak
Haruto menolehkan kepalanya melihat papanya dengan keadaan yang hampir sama seperti dirinya..
Dengan masih sesegukan dan air mata yang masih mengalir haruto menggumam kan kata papa..seolah baru bertemu setelah sekian lama terpisahkan"Papa" ucapnya begitu kecil
"Iya nak.. ini papa, papanya aru hmm" balas hanbin
"Papanya aru?" Ucapa haruto lagi, lalu dengan yakin ia menubruk kan tubuh ramping nya pada dekapan hangat papa hanbin.pelukan ini terasa nyaman dan aman
"Hiks.. papa nya aru" gumam haruto terus menerus
Hanbin yang mendengar itu hatinya begitu sakit,dadanya seperti dihantam batu besar,sesak sekali mendengar tangisan anak satu satunya yang sudah ia lukai begitu dalam. Rasa bersalah dan menyesal semakin besar ia rasakan.
Hanbin terus mencium dahi haruto,mencium begitu dalam menyalurkan rasa bersalah nya kepada sang anak
"Hiks aru kecil nya papa, aru gemasnya papa,aru keren nya papa hanbin.. papa minta maaf sayang, maaf yang sebesar besarnya,maaf papa udah lukain aru sedalam ini,papa menyesal" ucap hanbin sembari terus memeluk erat harta nya yang paling berharga dari apapun.
>>>NEXT....
HALLO GUYS... I'M BACK✌🏻😃
HUHU PART INI ISINYA BAWANG..
AKU YANG NULIS AKU JUGA YANG NANGIS😭😭SO HAPPY READING GUYS, JANLUP VOMEN YAW...
SAMPAI KETEMU DI PART SELANJUTNYABYE BYE👋🏻☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepercayaan
Jugendliteratur🦋cinta itu kebohongan dan kehancuran. #fiksi #treasure #jeongwoo #haruto #jeongharu #homopobicskip