sensitif

298 26 1
                                    

Hari ini haruto berangkat sekolah bersama doyoung juga yoshi, mengapa bisa?? Bisa, Karena Selama 5 hari ke depan haruto akan tinggal di rumah doyoung sebab papa dan mommy nya sedang berada diluar negeri, katanya sih ada perjalanan bisnis dan papa nya itu mengajak mommy nya untuk menemani.

apakah haruto percaya?, tentu saja percaya,haruto yang memang tidak mengetahui tentang pekerjaan papanya nurut saja untuk tetap tinggal dan tidak ikut orang tua nya, bahkan bocah itu sudah mendapatkan uang sogokan dari papanya dengan syarat haruto harus mau ditinggal dan tidak boleh bilang mommy,haruto sih iya saja.

Diperjalanan menuju sekolah,haruto mengirim pesan ke doyoung, dia bilang ingin mampir dulu ke ATM untuk tarik tunai, padahal bisa saja ia bicara langsung kepada Yoshi yang sedang menyetir, tapi mau gimana lagi, setelah kondisi psikis haruto mulai membaik, sekarang anak itu malah jadi pemalu, jika bukan doyoung maka haruto akan bicara jika ada yang memulai obrolan dahulu.

"Kak, nanti didepan tolong berhenti sebentar ya di ATM,haru mau tarik tunai katanya"

"Eh, iya haru??, kenapa gak ngomong langsung sama kakak"

"Uh, haru tidak berani,jadi kirim pesan saja pada doyie"

Lihat,tidak berani katanya,doyoung sampai menepuk jidatnya, sedangkan Yoshi terkekeh.

Yoshi dan teman-temannya memang sudah mengetahui kondisi haruto yang sekarang, setelah kejadian dikantin waktu itu,sepulang sekolah akhirnya yoshi bertanya kepada kekasih nya sebenarnya apa yang terjadi pada haruto,dan doyoung pun menjelaskan dengan rinci, mendengar itu semua akhirnya yoshi dan teman-temannya pun akan menyesuaikan diri dengan keadaan haruto agar nantinya anak itu merasa nyaman berada didekat teman-teman nya.

Bahkan mereka semua akan memanggil diri mereka kakak atau dengan menyebut nama mereka masing-masing saat bersama haruto, itu semua karena bahasa bicara haruto yang berubah, tidak lagi pakai Lo gue tapi menyebut dirinya sendiri Aru atau haru, itu sebab nya mereka akan mengganti panggilan juga tata bahasa mereka.

"Kenapa harus tidak berani Aru, kan semua nya sekarang teman Aru"

"Tidak tau doyie,nanti suara Aru tidak keluar kalau bilang sendiri,jadi bilang doyie saja" 

Jelasnya, bibirnya tanpa sadar mencebik sedih, doyoung yang melihat itu segera melangkah dari depan ke belakang untuk memeluk haruto agar anak itu tidak sedih.

"Iya iya, tidak apa-apa Aru, jangan sedih ya, nanti aru bisa coba lagi pelan-pelan supaya Aru tidak malu lagi untuk bicara ataupun meminta tolong pada teman-teman ya"

Memang sekarang perasaan haruto sedikit sensitif, namun kata dokter itu semua normal, mungkin itu semua terjadi karena sedari kecil haruto tidak pernah merasakan rasanya dimanjakan dan diperhatikan, dan ketika sekarang ia mendapatkan itu semua jiwa anak kecilnya keluar, ia akan berperilaku seperti itu ketika ia merasa orang-orang disekitarnya menyayangi dan juga memperhatikan nya. Dan orang-orang disekitar juga teman-temannya pun tidak merasa risih ataupun ilfil, justru sekarang mereka malah gemas dengan tingkah haruto, mereka benar-benar merasa memiliki adik kecil.

"Aru minta maaf ya doyie"

"Kenapa Aru harus minta maaf hmm?"

"Aru menyusahkan"

"Hei,tidak baik bilang seperti itu, Aru tidak menyusahkan siapapun, benar kan kak yoshi?"

"Iya, kata siapa Aru menyusahkan, kita justru senang kalau aru mau bicara sama kita, itu tandanya Aru benar-benar mau berteman dengan kita, dan kita semua menerima kehadiran haru, jadi tidak boleh bilang kaya gitu lagi ya, kan teman-teman jadi sedih nanti"

Haruto mengangguk kan kepalanya,namun bibirnya masih saja menggumamkan kata maaf. Jadi doyoung sebisa mungkin menenangkan haruto agar sedih yang dirasakan oleh haruto segera menghilang.

_________

"eh eh, no cola ya Aru, anak manis tidak boleh banyak-banyak minum cola"

Cegah jeongwoo saat melihat tangan haruto mengambil satu botol cola pada lemari pendingin yang ada dikantin.

Bibir haruto mencebik karena tidak dibolehkan meminum minuman favorit nya

"Tapi aru mau" ucap haruto, matanya menatap jeongwoo dengan puppy eyes, jeongwoo sampai menggigit pipi dalamnya.

Hei jeongwoo itu tidak bisa dihadapkan dengan yang gemas-gemas kaya gini.

"Eii,Aru lupa, jatah minum cola Aru Minggu ini kan sudah habis, jadi ganti susu atau es teh aja ya"

Walaupun tak rela,mau tak mau haruto mengangguk, daripada nanti di adukan pada doyoung dan berakhir dirinya akan diomeli, akan lebih baik jika ia menurut saja.

Selesai membeli jajan, jeongwoo segera menuntun haruto ke bangku yang sudah terisi oleh temannya,kalau anak itu tidak digandeng 

Kadang matanya Meleng melihat stand jajanan lain dan akhirnya tertinggal oleh yang lain.

Tadi haruto doyoung titipkan pada jeongwoo, karena dia harus kumpul ekstrakurikuler, sedangkan haruto tidak mau mengikuti ekstrakulikuler karena haruto memilih untuk menambah jadwal bimbel nya, itu keinginan nya sendiri.

"Terimakasih jeo sudah temani Aru beli jajan"

Ucapnya setelah mendudukkan diri dibangku kantin.

Jeongwoo mengusak gemas rambut haruto dengan tersenyum "sama-sama anak manis"

"Wihhh...jajan apa nih bayi,bagi dong" ucap junghwan yang baru saja datang dan langsung mencomot satu donat milik haruto

Memang seperti itu, junghwan itu gemar sekali menggoda haruto, katanya haruto terlalu menggemaskan dan sayang kalau tidak dijahili, tidak hanya junghwan, bahkan jihoon juga junkyu si kakak kelas itu juga sama seperti junghwan,tak tanggung tanggung bahkan kadang haruto sampai dibuat menangis karena keusilan mereka 

"Ih ih donat Aru" ucapnya, dan berusaha mengambil lagi donatnya yang diambil junghwan tadi

"Eits,tidak boleh pelit tau sama temen itu,harus bagi bagi" balas junghwan, lalu ia memotong donat itu menjadi dua lalu ia tumpuk dan segera menggigit donat itu hingga tinggal satu suap lagi

Haruto yang melihat donatnya sudah tinggal sedikit itu menatap nanar, lalu ia menatap jeongwoo dengan mata yang sudah berkaca-kaca 

"Junghwan emang anjing Lo,anak orang ditangis terus" ucap jeongwoo dengan sebal.

"Heh Lo apain anak gue sampe nangis gitu anjir"

Junghwan yang mendengar suara itu menoleh dengan pelan, mampus lah pawangnya si bayi datang dengan tangan berkecak pinggang.

Mari berdoa untuk keselamatan junghwan dari amukan si pawang bayi yang kini sudah menangis karena ulah junghwan sendiri.


>>>Next......

Hallo, siapa kangen Aru✋🏻🤭🤭,

kalau agak nggak nyambung atau bahkan nggak nyambung mohon dimaafkan ya☺️🙂

Nih ya aku update Aru gemas🥰🫶🏻

Jangan lupa vote yang banyak yaa
Lov u all🫶🏻🫶🏻

KepercayaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang