Kepercayaan

Jangan dulu ya ...

Setelah semalam menginap,hari ini doyoung berangkat sekolah bersama haruto dan diantarkan oleh hanbin

"Thank you papa,Aru dan doyie sekolah dulu, bye-bye" pamit haruto tak lupa mengecup pipi papanya.

"Sama-sama baby,nanti dijemput mommy ya" balas hanbin,dan dibalas anggukan kepala oleh haruto

"Doyoung pamit ya om,terimakasih" ucap doyoung

"Sama-sama doyoung,tolong jaga haruto ya" balas hanbin lagi

"Pasti om" jawab doyoung

Setelah keluar haruto dan doyoung melambaikan tangannya,lalu segera berjalan menuju kelas dengan doyoung yang menggandeng tangan haruto.

"Aru ke kelas dulu aja,doyie mau ke toilet sebentar ya,kebelet" ucap doyoung tiba-tiba

Iya,setelah semalam menginap dan menemani haruto,doyoung mendapat kan lagi panggilan kecilnya yaitu doyie,haruto bahkan juga terlihat manja saat bersama doyoung seperti adik kakak.

"Okey,jangan lama" balas haruto,lalu segera berlalu menuju kelas

Melihat haruto sudah memasuki kelas doyoung segera berjalan menuju loby.
Iya,pergi ke toilet hanya alibi saja,sebenarnya doyoung ingin menemui jeongwoo yang baru saja dari parkiran,ada sesuatu yang harus ia sampaikan,karena menurut doyoung ini sangat penting.

"Jeongwoo" panggil doyoung,setelah melihat atensi jeongwoo

"Oit,apaan?" Jawab jeongwoo

"Gue perlu bicara empat mata sama Lo,ini penting" ucap doyoung

Doyoung mengatakan itu karena jeongwoo sedang bersama teman sekelas nya yaitu Jeno, Jeno yang menyadari bahwa kehadirannya tidak dibutuhkan pun segera berlalu

"Yaudah gue duluan kalo gitu woo" ucap Jeno,jeongwoo pun mengacungkan jempolnya sebagai balasan

Melihat situasi yang mendukung,doyoung pun memulai pembicaraan

"Jeongwoo,Lo beneran suka sama haruto dalam artian lo benar-benar tertarik dan cinta sama dia,atau Lo cuma penasaran aja karena haruto yang cenderung pendiam" tanya doyoung serius

"Doy,lo masih gak bisa percaya sama gue, oke gue akui dulu gue emang brengsek yang cuma main-main sama perasaan orang,setelah gue puas mainin perasaan mereka gue langsung tinggalin gitu aja tanpa kejelasan" jawab jeongwoo

"Tapi setelah ketemu sama haruto gue ngerasain euforia yang beda,gue ngerasa bener-bener tertarik sama haruto,setiap ngeliat haruto gue ngerasa seneng, deg-degan,rasanya kaya banyak kupu-kupu diperut gue" tambahnya lagi

"Kalo gitu gue boleh minta tolong sama Lo?" Tanya doyoung lagi

"Apa" jawab jeongwoo penasaran

"Jeongwoo gue gak akan larang lo buat deketin haruto kalo memang perasaan lo serius sama dia,tapi tolong jangan sekarang ya,gue pernah bilang sama lo tentang keadaan haruto bukan?" Ungkap doyoung, jeongwoo mengangguk menanggapi

"Haruto sekarang dalam masa pemulihan mental,memang bukan dengan psikiater,melainkan dengan orang-orang terdekatnya,Lo boleh kok kalo emang mau Deket sama haruto,tapi untuk sekarang tolong dekat dulu sebagai teman,biarkan haruto percaya dulu sama cinta dan kasih sayang orang tuanya,dari dulu haruto gak pernah ngedapetin itu,jeongwoo gue cuma takut kalo lo Dateng dikehidupan haruto dengan memberi cinta lo langsung dan suatu saat tanpa lo sengaja,lo ngecewain dia,dia gamau lagi percaya cinta"

"haruto udah pernah dikecewain mama nya sendiri,haruto udah dikasih luka yang begitu besar sama papanya sendiri,sampe akhirnya dipikiran haruto tertanam kalo cinta sama kasih sayang itu cuma kebohongan, jadi gue mohon Lo ngerti ya" jelas doyoung dengan rinci

Jeongwoo yang mendengar itu jelas saja sedikit banyak nya ia kecewa,karena ia tak bisa mengungkapkan perasaannya dalam waktu dekat,namun penjelasan doyoung juga benar,manusia kan tempatnya salah,jika suatu saat nanti tanpa sengaja dia benar-benar melukai haruto bukankah, sama saja ia menghancurkan usaha orang-orang yang sudah susah payah menyembuhkan mental haruto??, ia jelas tak mau dicap sebagai orang yang jahat.

"Oke,gue ngerti, makasih ya Doy buat penjelasan nya,gue bakal ngalah soal perasaan ini demi kebaikan haruto"
Ungkap jeongwoo

"Gue yang makasih karena Lo mau ngertiin keadaan haruto" balas doyoung
"Kalau gitu gue ke kelas dulu" lanjutnya,lalu segera pergi.

>>>Next.......