Sosoknya memang sudah pergi, tapi kenangannya tidak akan pernah pudar.
Yang sudah pergi, biarlah pergi.
Untuk apa kau tangisi, menangis tidak membuatnya kembali di hadapanmu.Ikhlaskan saja kepergiannya, dia akan senang jika melihatmu tersenyum. Ia akan sedih dan tidak tenang, jika melihatmu terus-terusan bersedih.
🤍🤍🤍
Aku mencoba mengikhlaskan ia yang sudah pergi.
Aku berusaha untuk tidak menyalahkan diri sendiri.
Aku sadar, kepergiannya adalah sebuah takdir yang tidak bisa ditebak kapan terjadi.
Sungguh, masih ada rasa penyesalan di hatiku, kenapa aku tidak mendengarkan nasihatnya. Tapi, apalah dayaku? Semuanya sudah terjadi.
Semoga kamu tenang disana, sahabat cantikku, Sandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan Terbaik (OnGoing)
Teen FictionAnggap saja aku rumahmu, jika kamu pergi kamu tahu arah pulang. Menetaplah bila mau dan pergilah jika bosan. Picture by Pinterest Edit by Canva