11 : Menyesal

38 16 94
                                    

"Harusnya, aku tidak memberi kesempatan padanya untuk menyakitiku."

•••°Happy Reading°•••
.
.
.

"Selamat pagi, kak. Ini sarapannya, ya." Sapaan lembut dari perawat yang mengantarkan makanan untuk pasien-pasien rawat inap.

Gadis berjilbab cream itu melirik makanan di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis berjilbab cream itu melirik makanan di depannya. "Ngga ada nasi Padang, kah?"

Renata menghentikan aktivitasnya yang sedang memainkan ponselnya, "dipikir ini rumah makan? Makanya jangan sakit." lirih Renata. "Mau di suapin bunda atau Abizar?" goda Renata.

"Bisa sendiri, Bunda cantik." timpal Nesya dan segera melahap makanan di depannya.

"Azam udah kamu kabarin, kan?"

Gadis itu tersedak kala ia mendengar pertanyaan sang Bunda. "Pelan-pelan, bunda ngga minta kok." ujar sang bunda yang terkekeh.

Tok tok tok ....

Nesya dan Renata dapat mendengar suara ketukan pintu, Renata mempersilahkan masuk. "Eh, beneran dateng pagi ya, Abizar?" sapa Renata pada laki-laki yang baru datang. Abizar memberikan bingkisan pada Renata dan buket bunga untuk Nesya.

Nesya tersipu malu, sang mantan kekasih nya dulu kembali lagi. Tapi, entahlah. Antara Azam atau Abizar, Nesya sendiri tidak tau bagaimana perasaannya sendiri.

Abizar melihat makanan Nesya yang belum habis, ia meraih sendok dan berniat menyuapi gadis di depannya. Seketika, nafsu makan Nesya penuh. Yang tadinya tidak nafsu, sekarang ia malah ingin menambah porsi makan nya. Dasar Nesya hahaha!

"Abi, aku pengen nasi Padang." rengek Nesya dengan menampilkan wajah imut nya. Renata yang melihat kelakuan putrinya pun geli, sedangkan Abizar terkekeh melihat sikap manja Nesya.

Jujur, Abizar rindu saat-saat bersama Nesya dulu. Nesya yang manja, Nesya yang galak, Nesya yang sedikit posesif. Ia rindu itu semua, tapi semua itu pupus ketika ia mengetahui perjodohan antara Nesya dan Azam.

Namun, ia tak akan membiarkan itu terjadi. Jika Nesya bukan miliknya, maka orang lain tak boleh memiliki nya. "Nesya hanya milik Abizar."

Ting ...

Nesya meraih ponsel di sampingnya.

My prend sent a photo.

Nesya termenung setelah melihat foto yang Sandra kirim, mobil hitam milik Azam terparkir di depan rumah orang lain. Sekilas ia melihat seorang gadis di jendela rumah tersebut, "Siapa gadis itu? apa itu Tasya?" lirih Nesya. Abizar mengerutkan keningnya, "Gadis mana? Tasya siapa?"

Nesya langsung membalik ponselnya, tak ingin Abizar tau tentang ini. "E-enggak ada." jawab Nesya dengan gugup.

"Dari mana Sandra dapat foto itu?" batin Nesya, pikirannya bertambah tak karuan. Apa gadis itu adalah gadis yang Azam tolong semalam?

Pilihan Terbaik (OnGoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang