Lisa dan Trauma

34 4 0
                                    

Setelah melihat perlakuan Anggita yang dengan tulus mengobatinya, rupanya membuat Kelana semakin yakin menjadikan Anggita sebagai pujaan hatinya. Memori pertemuan pertamanya dengan Anggita seakan diputar kembali dalam benak Kelana. Obrolan dan candaan ringan di Cafe Latar Candi hari itupun terus terbayang dalam fikiran Kelana. Namun sesekali ingatan tentang rasa lara yang pernah ia terima kembali membuatnya bimbang. Keraguan dan trauma yang kembali menyeruak saat ia ingin kembali memulai kisah baru dalam hubungan asmaranya.

Dia adalah Lisa, seorang gadis yang pernah dekat dengan Kelana. Gadis berperawakan mungil itu pernah mengisi hari hari Kelana di tahun 2022. Dulu saat Kelana masih berkuliah dia bertemu dengan Lisa untuk pertama kalinya. Lisa adalah adik tingkat Kelana di kampus, pertemuannya dalam sebuah forum diskusi membuat Kelana terkesima, selain parasnya yang ayu, sikapnya yang sopan serta santun membuat hati Kelana luluh.

Lisa adalah seorang gadis alim dengan pengetahuan agama yang luas. Kelana pernah mengungkapkan perasaannya pada Lisa, tapi Lisa menolak secara halus dengan mengatakan

"Berjodoh atau tidak, biarkan Tuhan yang menjawab. Lebih baik berjuang melalui doa, biarkan doa dan takdir yang bertemu dilangit"

Hal itu tak membuat Kelana mundur, ia semakin merasa nyaman di dekat Lisa. Ia sering berdiskusi dengan Lisa tentang hal - hal berkaitan dengan ilmu agama. Semakin lama mereka semakin akrab. Suatu ketika dalam sebuah forum Kelana merasa emosi melihat perdebatan yang tak kunjung usai antar anggota forum.

"Ya sudah, kalau kalian terus berdebat, lebih baik saya keluar dari forum ini" Kata Kelana sambil berjalan ke arah pintu.

"Kak, kalau masih marah jangan keluar forum" teriak Lisa dari mejanya.

"Iya" jawab Kelana lirih sambil meninggalkan ruangan.

Saat Kelana berjalan menuju kelas tiba - tiba ponselnya berdering, sebuah notifikasi masuk yang ternyata adalah pesan dari Lisa.

"Kak, harusnya kakak tenangin diri dulu, jangan langsung keluar gitu aja. Istighfar nggeh" begitulah isi pesan singkat yang Lisa tulis.

Kelana menepi, ia menatap kolam ikan yang ada di depan gedung kampus. Senyum tipis terlukis dibibirnya setelah membaca pesan dari Lisa. Hatinya berbunga - bunga mendapat perlakuan manis dari gadis yang dia sukai.

Kedekatan mereka berlanjut selama 6 bulan, sampai pada saat Lisa akan berangkat KKN, disitulah mulai muncul perdebatan perdebatan kecil antara Kelana dan Lisa. Pada awalnya Kelana menganggap itu adalah hal yang wajar dalam sebuah hubungan.

"Lisa kita kok sekarang jadi jarang ngobrol ya ? Kamu sibuk ya ?" Ucap Kelana dalam pesan singkat yang ia kirimkan pada Lisa

"Enggak sih, B aja" jawab Lisa cuek

"Eh lebaran aku kesana ya ? Boleh kan ?" Tanya Kelana

"Ngapain ?"

"Ya silaturahmi lah, kan lebaran"

"Ya terserah kamu" lagi - lagi Lisa menunjukkan sikap cuek pada Kelana.

Hari raya Idul Fitri pun tiba. sepulang dari mudik Kelana mengajak Angga untuk berkunjung ke rumah Lisa.

"Aku sih gas aja, tapi kamu yakin mau kesana Lan ? Sikapnya aja cuek gitu" tanya Angga

"Ahh udah santai aja, entar kalo ketemu juga gak akan cuek kok"

Berangkatlah Kelana dan Angga ke rumah Lisa. Sesampainya dirumah Lisa mereka langsung disambut oleh ibu Lisa.

"Looh ? Lisa baru aja berangkat sama temennya, masuk dulu nak, nanti ibu telponkan" Ucap Ibu Lisa

"Mati kon Ngga, Lisa gak dek omah" Bisik Kelana sambil melirik ke arah Angga.

"Ah gak papa, santai ae Lan. Paling habis ini juga pulang" Jawab Angga sambil melangkah masuk.

Setelah duduk, Ayah Lisa datang dan semakin membuat Kelana gugup.

"Ngga, Angga Bahas opo iki ?" Tanya Kelana dalam pesan singkatnya

Meskipun duduk bersebelahan Angga dan Kelana mengobrol melalui whatsapp karena Kelana bingung harus membahas apa saat berhadapan dengan ayah Lisa.

"Ah tanya aja disini cuacanya gimana" jawab Angga.

Keringat mulai mengucur di badan Kelana, terutama di wajahnya. Ayah Lisa kemudian menyalakan kipas angin didekatnya

"Cuacanya agak gerah ya" kata Ayah Lisa

"Keringatmu Lan, lap dulu pakek tisu" pesan Angga dalam chat

Kelana segera mengusap keringat yang bercucuran diwajahnya karena gugup. Ibu Lisa datang dan menyuguhkan teh hangat untuk Angga dan Kelana.

"Diminum nak, anget kok itu ndak panas, Lisa tadi izin keluar sama temennya, tapi gak tau barusan saya telpon katanya gak bisa pulang dulu soalnya udah ada janji" kata Ibu Lisa.

"Oh inggih bu, ndak papa, permisi bu teh nya saya minum"

Tiing tiing ting ting ting

Suara gelas yang Kelana pegang bertatapan dengan tatakan kaca yang dia pegang. Kelana terlihat sangat gugup, karena dia tidak menyangka akan duduk berhadapan dengan orang tua Lisa. Setelah meminum teh, Angga dan Kelana bergegas pamit karena dia tahu Lisa tidak akan pulang untuk menemuinya.

Sepanjang perjalanan pulang Kelana terus diam memikirkan mengapa Lisa berubah. Sampai pada akhirnya ketika mereka sudah dirumah Angga memberitahu kalau Lisa baru saja memposting foto laki - laki di story whatsapp nya.

"Lan, liaten to, Lisa posting foto cowok" Kata Angga sambil menunjukan ponselnya.

"Eh iya Ngga, di aku kok gak ada ya, tapi cowoknya misterius, masa fotonya cuma separuh doang yang di upload" Kelana terkejut.

"Alah sebut ae, Ulo Weling Ndas Krowak (ular belang, kepala separuh)" kata Angga mengejek foto tersebut.

"Hust, gak boleh gitu Ngga, tapi kamu bener juga, liat tuh kepala sama lehernya warnanya gak sama persis ulo weling" Kelana tertawa sambil menunjuk foto itu.

Betapa remuk hati Kelana, saat ia mengetahui bahwa Lisa menjauh karena kini ia sudah memiliki pacar. Padahal Lisa sudah pernah berjanji pada Kelana bahwa dia tidak akan pernah berpacaran karena taat agama. Hari - hari Kelana menjadi suram, hanya candaan dari Angga yang menjadi penghiburnya kini. Gadis yang berhasil merubahnya menjadi lebih baik kini sudah bersanding dengan orang lain. Satu yang Kelana ingat, ia belajar ikhlas, se ikhlas Singo Barong yang ditinggalkan Dewi Songgolangit.

Lara dan trauma yang Lisa tinggalkan itulah yang menjadi ragu dalam diri Kelana untuk memulai hubungan baru dengan Anggita, meskipun ia tau Anggita adalah sosok yang berbeda dengan Lisa.

"Bahkan gadis semanis itu dapat memberi luka sepedih ini"

Aku mengingatmu sebagai jalan buntu. Kamu adalah labirin terindah dimana hatiku tersesat dan tak ingin diselamatkan.

Kelana 2022

Langit KelanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang