10. siapa dia?

358 30 10
                                    

Minal Aidzin Wal Faidzin
Mohon maaf lahir batin semuanyaaa
Maaf atas segalaa kelamaan menunggunya yaakk
Semoga tidak lupa sama alur dan tokohnya

Happy reading!!🐣
Sorry for typos~

.
.
.

"Bubu maaf ya, Haechan harus ke kampus dulu."

"Ndak papa. Habis ini Bubu juga dijemput supir kok. Gih Mark anterin Haechannya."

Mark dan Haechan pun pamit pergi ke kampus. Karena memang keduanya sama-sama mendapat kelas pagi.

"Turunin gua di halte aja."

Mark tetap diam, tak menanggapi ocehan dibelakangnya.

"Mark! Gue bilang berhenti. Gue mau turun di situ."

"Kalau lo nggak mau nurunin gua sekarang juga. Gua bakal lompat dari motor lo."

Haechan segera turun dari motor Mark setelah Mark memberhentikan motornya tak jauh dari halte di depan kampus mereka.

Mark menatap Haechan yang berjalan pelan ke arah halte dan menunggu Haechan menaiki gojek atau apalah itu.

Tak lama dari sana, ada mobil yang tak dikenal Mark berhenti tepat di depan halte.

Seseorang di dalam sana keluar dan terlihat menghampiri suaminya. Mark tak bisa mendengar apa yang tengah mereka bicarakan. Namun, Mark bisa lihat dengan jelas bahwa laki-laki itu tertarik dengan suaminya.

Kini mata Mark beralih menatap Haechan. Huh. Prasangka Mark salah kali ini. Jika dilihat dari sini, menurut Mark, Haechan sama sekali tidak tertarik dengan lelaki itu. Mungkin hanya sebatas teman kelasnya.

Mungkin nanti Mark akan menanyakannya pada Haechan.

Mark kembali melajukan sepeda motornya setelah melihat Haechan telah hilang dari pandangannya.

__

"Baik. Silahkan mengerjakan tugasnya sesuai dengan yang sudah saya bagi. Untuk kelompoknya cukup dua orang saja. Saya tunggu hingga minggu depan. Sekian pembelajaran kita hari ini. Selamat siang."

Mark menghela napas kemudian mematikan ipad nya. Ia menoleh ke sekitar mencari seseorang yang akan satu tim dengannya. Teman-temannya sudah berkumpul dengan partner timnya. Lalu dimana seseorang yang bernama, siapa tadi?

"MARK!!"

"Hm. Apa?"

"Wuiihh gila!! Lo sama Yumi njir!! YUMI!! Gue juga mau kali sama Yumi."

"Yumi?"

"Iya. Ayumi Cheryn Pradikta."

Mark mengalihkan pandangannya menuju seseorang yang duduk dibangku paling belakang tengah sibuk dengan ipadnya.

'Ayumi Cheryn Pradikta' sosok yang dikenal ramah, dengan peringai lembut nan sopan. Namun, tak membuat dirinya menjadi bahan bullyan, karena hidupnya yang sempurna.

Keluarga Pradikta bukanlah keluarga yang bisa dianggap biasa saja. Faktanya, keluarga Pradikta termasuk keluarga golongan atas yang berjaya dibidang properti membuat nama keluarga itu terus melambung.

Mark tidak pernah melihat Ayumi bersama dengan teman-temannya. Dan menurut Mark, Ayumi terlalu tertutup hingga kehadirannya tak pernah di sadari oleh Mark.

Nyatanya tidak. Ayumi telah dikenal oleh banyak orang, bukan hanya karena marga Pradikta yang disandangnya, namun juga karena value dalam dirinya sendiri.

Sosok cantik, anggun, nan cerdas selalu dikaitkan dengan 'Ayumi Cheryn Pradikta'

__

"Benar kamu Mark?"

Chance| MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang