16. rumah usang

424 31 12
                                    

Happy reading!!🐣
Sorry for typos~

.
.

"Ya ampun sayang, mana yang sakit hmm..bubu bakalan tinggal di rumah kalian untuk sementara waktu. Bubu nggak mau kejadian seperti kemarin terulang lagi. Maafkan Mark yang belum bisa menjadi suami yang siaga ya sayang," Taeyong mengelus pelan rambut menantunya.

Mark yang berada di sofa ujung ruangan hanya diam tak ingin bergabung dalam pembicaraan.

Memilih memainkan handphonenya.

"Haechanie tidak menginginkan apa-apa?"

Haechan hanya menggelengkan kepalanya. Rasa bersalahnya semakim besar ketika melihat perhatian Taeyong padanya.

"Haechanie belum makan kan? Biar Mark suapi ya..bubu tadi memasak bubur sayang. Mark,-" Taeyong memanggil Mark.

Haechan menatap Mark yang menatapnya sekilah kemudian memasukkan handphone nya ke dalam saku.

"Maaf bubu, Mark harus pergi ke kampus. Mark pergi dulu,"

"Mark! Apa kamu tidak bisa izin sebentar untuk Haechan. Haechan lagi sakit dan dia sedang mengandung anakmu. Tidak. Bubu tidak mengizinkan kamu pergi. Kamu harus di sini menemani Haechan. Bubu yang akan pulang mengurus daddy mu sebentar."

Taeyong kembali menghadap Haechan, kemudian mengelus pelan rambutnya.

"Sayang, bubu pulang dulu ya..nanti malam bubu akan kesini lagi bersama dengan daddy."

__

Setelah perginya Taeyong, meninggalkan Mark yang kini membawa mangkok dan Haechan yang juga hanya terdiam canggung setelah pertikaian mereka kemarin malam.

Mark menyodorkan sendok berisi bubur itu, dan Haechan berusaha mengambil sendok itu menggunakan tangannya.

"Tak perlu. Aku..-aku bisa sendiri." ujarnya kemudian.

Mark kemudian meletakkan mangkok berisi bubur itu ke depan Haechan. Dan beranjak dari kursinya.

"Mark mau kemana..-"cicit Haechan lirih.

"Yeonjun mau kesini. Gue yang bakalan pergi."

Mark menutup pintu ruangan itu.

Haechan menatap kepergian Mark dengan pandangan sendu. Sial. Rasanya ia baru sadar telah memiliki dosa yang amat besar pada suaminya.

● ○ ●

"Astaga babe," Yeonjun datang dan segera memeluk Haechan.

"Kenapa kamu nggak ngabarin aku hmm, aku tahu dari Mark. Dia mengatakan kamu dirawat di rumah sakit sejak kemarin malam."

Jadi Mark sendiri yang mengabari Yeonjun?

"Yeonjun aku mau putus."

"Kita bicarakan setelah kamu sembuh."

Haechan menggelengkan kepalanya.

"Ti..dak. Aku mau putus se..ka..rang hiks."

"Babe, jangan menangis. Apa? Kenapa tiba-tiba? Hubungan kita sebelumnya baik-baik saja kan. Kenapa tiba-tiba ingin putus?" Yeonjun kembali memegang lembut tangan Haechan.

Haechan memegang erat selimut rumah sakitnya.

"Yeonjun. Maafkan aku, tapi aku sudah menikah."

"Babe, jangan bercanda. Maksudmu apa? Menikah? Menikah dengan siapa?"

"Hiks..aku..-aku hiks..sudah menikah. Pernikahanku..pernikahanku..sudah satu tahun. Aku..hiks..saat ini sedang mengandung."

"Siapa?"

Chance| MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang