19. sahabat lama

443 28 10
                                    

Happy reading!!🐣
Sorry for typo's~

.
.

Jeno menyambut hangat tubuh Haechan.

"Hiks lo kemana aja? Kenapa tiba-tiba ngilang?" Haechan semakin mengeratkan pelukannya pada Jeno.

"Kok lo jadi cengeng sih? Udah ih ingus lo kemana-mana." Meskipun begitu Jeno tetap menepuk pelan pundak Haechan.

"Ehem..gue nggak diajak pelukan kah?"

Haechan melepaskan pelukannya dan berbalik ketika mendengar suara seseorang yang amat ia rindukan.

Orang itu kemudian merentangkan kedua tangannya dan bersiap menerima tubuh sang sahabat.

"NANAAAAA-"

"hikss gue..kangenn bangett..hiks..-"

Jaemin pun sama menangisnya dengan Haechan. Sudah lama mereka tak berkomunikasi, apalagi saling bercerita.

"Gue juga kangen bangett Chaniee.."

Setelah sesi penyambutan selesai ketiganya kini duduk bersama di rooftop menatap kendaraan di bawah sana yang berlalu lalang.

"Sorry gue sama Jeno tadi nggak sengaja denger pertengkaran lo sama bang Mark."

"Iya. Jadi kita ngikutin lo, setelah lo pergi naik taksi sendiri malam-malam."

"Hem. Kenapa kalian bisa bareng ke rumahnya Bubu?"

"Karena kita dapat kabar dari daddy kalau Bubu mengalami kecelakaan jadi kami sempatkan untuk pulang. Selain itu juga gue mau ngenalin isteri gue ke Bubu lah." Jawab Jeno dengan santainya.

"Haha ga lucu Jen."

"Ih siapa yang ngelawak. Gue sama Jaemin dah nikah. Lo nggak lihat noh perutnya mblendung?"

Netra Haechan kini beralih ke perut Jaemin yang tertutup jaket tebalnya.

"Kalian beneran?"

Jaemin hanya tersenyum dan menatap Haechan yang kini kembali berkaca-kaca

"Kenapa semua jahat sama gue?? Hikss kalian bahkan nggak ngundang gue?"

"Boro-boro ngundang lo Chan. Orang keluarga gue aja nggak ada yang tahu,"

"Udah lah lupain tentang kita. Sekarang ceritain dulu kenapa lo mau ngerokok. Itu nggak baik Haechan buat kesehatan lo dan bayi yang lo kandung."

Haechan mengelus pelan perutnya, seakan meminta maaf karena hampir saja melakuka perbuatan yang dapat melukai keduanya.

"Ceritanya panjang. Tapi gue bakal cerita secara singkat sebagai hadiah pernikahan kalian dari gue,"

"Setelah Jeno pergi, gue dinikahin sama abang lo. Saat itu, saat awal pernikahan kita gue sangat benci abang lo dan pernikahan ini. Gue..gue nggak pernah nganggap abang lo sebagai suami gue, gue selalu minta cerai, gue ngelakuin apapun buat ngelukain abang lo biar dia mau nglepas gue. Gue selingkuh, dan gue juga bawa selingkuhan gue ke rumah kita. Terus gue lihat dia sama cewek, gue ga suka. Nggak tahu, gue ga suka aja. Terus yaaah, gue marah dan di malam itu nggak tahu gimana gue sama abang lo akhirnya ngelakuin hubungan suami isteri, terus gue pulang ke rumah dan ngaduin ke ortu gue kalau abang lo selingkuh, intinya gue ngefitnah abang lo biar nama dia buruk di keluarga gue. Tapi daddy gue pinter, dia sama sekali nggak terpengaruh.-" Haechan menjeda sebentar ceritanya, menarik napas dalam kemudian kembali melanjukan cerita yang sempat terjeda sebentar.

"Gue hamil. Dan gue nggak sudi hamil anak abang lo. Gue sayang sama bayi ini, tapi gue nggak mau karena dia anak abang lo. Saat itu gue bener-bener putus asa, rasanya gue bener-bener nggak tau arah, gue pesen obat peluruh kandungan dan gue minum. Bayi gue mati. Gue berhasil ngebunuhnya."

Chance| MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang