26. pulang

511 46 11
                                    

Happy reading!!🐣
Sorry for typo's

___________________CHANCE__________________
terimakasih untuk kesempatannya

Mark kini menggenggam erat tangan Haechan, memasukkannya ke dalam saku jaket yang ia pakai.

"Jadi tadi kamu pulang ke rumah dulu?"

Haechan menatap suaminya, kemudian menganggukkan kepalanya.

"He em. Bateraiku habis dan aku lupa membawa charger, jadi aku pulang dulu buat ngecharger hp. Aku belum lihat berita apapun. Aku baru tahu setelah, aku naik ojek dan pak sopirnya bilang kalau ada kecelakaan. Saat aku sampai tadi, aku denger suara mas teriak-teriak panggil namaku, dan udah lihat mas duduk di jalan."

Mark menatap mata lamat Haechan. Mengingat kejadian tadi membuat jantungnya mau copot rasanya.

Rasanya ia seperti diberi kesempatan oleh Tuhan untuk menjaga dan mengasihi Haechan lagi.

"Ayo duduk sana," ajak Mark menuntun Haechan pelan ke arah kursi taman di perumahan mereka.

Kini Haechan dan Mark tengah duduk dengan tenang, tidak ada yang bicara, keduanya masih merasakan atmosfer dingin di malam hari ini.

Haechan menunduk, ia juga tak ingin mulai pembicaraan, ia ingin memberikan kesempatan untuk suaminya berbicara terlebih dahulu.

"Haechan..."

Haechan menoleh dan menatap mata kelam milik suaminya. Kedua tangannya digenggam dalam genggaman Mark.

"Mas sudah sembuh."

Haechan tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya.

"Mas mau pulang. Mas mau mengisi kesempatan kedua yang telah diberikan Tuhan dengan kebahagiaan. Rasanya setelah melihat kamu baik-baik saja dan selamat dari kecelakaan tadi, membuat mas sadar. Mas nggak bisa kalau harus hidup sendiri. Mas nggak bisa membayangkan bagaimana matinya aku jika sampai terjadi sesuatu sama kamu."

"Luka mas udah kering?"

Mark menganggukkan kepalanya.

"Mas nggak mau nambah luka baru lagi dengan kehilangan kamu."

"Sekarang tugas adek buat nutup luka mas. Adek akan berusaha sebisa mungkin buat jadi isteri yang baik untuk keluarga kita. Dan mas tahu? Aku sudah menemukan alasanku berubah..

-aku sayang sama kamu Mark. Cinta yang kamu beri sudah berhasil buat aku berubah. Maaf aku belum menemukan alasan itu di awal pernikahan kita."

Mark mengelus pelan rambut isteri cantiknya.

"Mas juga mau meminta maaf untuk semua luka yang sudah mas buat. Terimakasih sudah nunggu mas untuk pulang."

Haechan masuk kedalam dekapan hangat suaminya. Mark nya telah pulang.

"I love you mas,"

"I love you more dek,"

"Mas...-"

"Hmmm," sahut Mark tanpa melepas pelukan keduanya.

"Foto usg hari ini, maaf..tadi jatuh waktu aku buru-buru-"

"Nggak papa. Mas nggak butuh itu. Yang penting kamu baik-baik aja." Mark kembali mengeratkan pelukannya pada sang isteri.

"Mas nggak mau lihat perkembangan adek bayi?"cicit Haechan pelan.

"Mau, tapi sekarang yang lebih penting adalah kamu. Mas yakin adek bayi baik-baik aja karena dia punya ibu hebat sepertimu."

Haechan tersipu malu. Semesta masih memberikan kesepatan untuknya. Haechan berjanji tak akan menyianyiakan waktunya bersama Mark kali ini.

Chance| MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang