13. ayah mertua

338 20 11
                                    

Happy reading!!🐣
Sorry for typos~

.
.
.

Haechan mengerjapkan matanya pelan, ketika sinar mentari menerpa wajahnya. Bukannya tak mau bangun, namun dirinya masih merenungi dan mencerna kejadian tadi malam.

Dimana kali pertamanya ia berhubungan dengan seorang laki-laki, yang notabenya adalah suaminya sendiri.

Apakah ini bisa dilaporkan ke pihak berwajib atas dasar pemerkosaan? Tolol sekali jika itu ia lakukan, mana ada pemerkosaan tapi mereka adalah pasangan yang sah di mata hukum.

Ceklek

Haechan kembali pura-pura tidur dengan memejamkan matanya.

Mark meletakkan nampan yang berisi sarapan dan obat beserta air hangat di nakas samping kasur Haechan.

Tangannya ia bawa untuk mengelus pelan rambit sang suami.

"Terimakasih. Aku sangat mencintaimu Chanie, i love you more forever and ever."

Cup

Memberikan kecupan pelan pada puncak kepala milik Haechan.

"Maafkan aku meninggalkanmu terlebih dahulu, aku harus pergi sebentar ke kampus. Aku akan segera kembali hmm, beristirahatlah hari ini. Aku akan titipkan absenmu,"

Mark segera beranjak dari kamar Haechan.

__

Membuka matanya, menatap nampan di atas nakas. Tangannya beralih kemudian mengambil gelas dan melemparkannya ke dinding.

Pyar

"bangsat!"

○●○

Ting tong

Ceklek

"Bear.."

Ten segera memeluk tubuh putranya.

"Sayang, dimana Mark..?" Ten menatap Haechan yang hanya diam saja, netranya menatap tas yang di bawa Haechan.

"Baiklah. Ayo masuk dulu hmm, kamu pasti sangat merindukan rumah kan. Mau makan apa anak mae,"

--

Mark menatap pesan terakhir isterinya, sebelum nomornya diblokir.

Segera merapikan buku dan ipadnya, segera menyambar tas miliknya dan pergi meninggalkan kelas.

"Mark, mau kemana..?"

Mark melepaskan tangan itu dengan pelan.

"Ada urusan sebentar." Dan pergi meninggalkan Ayumi yang masih memandang kepergiannya.

__

"Jadi kesimpulannya, kamu ingin bercerai dengan Mark?"

Haechan mengangguk mantap, setelah mengarang cerita yang dilebih-lebihkan.

"Apa benar Mark selingkuh? Bear..bercerai itu bukan permainan, sama dengan pernikahan. Apa kamu sudah membicarakan hal ini dengan Mark?"

Johnny masih menatap keduanya dengan pandangan sulit diartikan.

"Mae. Haechan udah capek. Batin Haechan capek mae hiks..Haechan udah nggak mau ketemu dengan Mark lagi. Dia udah ngecewain Haechan berkali-kali. Untuk terakhir ini, biarin Haechan nyerah. Maafkan Haechan nggak bisa mertahanin pernikahan yang daddy dan mae idam-idamkan." Haechan menangis (pura-pura) bersimpuh di kaki sang ayah.

"Biarkan Mark kesini dulu. Daddy akan berbicara padany-"

"JANGAN!!-"

Johnny dan Ten sama-sama menatap kaget akan teriakan Haechan.

Chance| MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang