CHAPTER 12

35 9 2
                                    

Melupakanmu
Itu hal yang mustahil
_RYDCLY_

Usai melaksanakan geladi kotor kini siswa siswi Sma Senjaya dan Sma Cakra sudah kembali dibus masing-masing tepat pada pukul 14.00. Mereka akan dikerahkan ke hotel yang dekat dengan Stadiun GBK.

"Kamu ga pindah ke bis Sma Cakra? Nanti kalau ga kebagian kamar gimana?" Tanya Cleya ke Reynad.

"Kamar udah dibagi sebelum ke sini" ujar Reynad.

"Ooo"

"Cley!, kamar hotel dibagi kayak kemarin waktu kita tidur diBandung" ujar Jian yang baru saja menadapat notif dari grup Osis.

"Baguslah kalau gitu, kita bisa sekamar lagi" ujar Cleya

"Gunain waktu buat istirahat, bukan seneng-seneng" ujar Reynad menatap Cleya dengan tajam.

"Iyaaa"

"Padahal rencananya kita bakal pergi ke supermarket buat mukbang makanan" cicit Ova

Cleya dan Jian yang mendengar cicitan Ova yang sedikit keras hingga Reynad bisa mendengarnya menatap tajam Ova.

"Kenapa?" Tanya Ova yang belum ngeh.

"Lo kalau ngomong tuh liat tempat nyet" geram rendah Jian menatap horor Ova. Ova mengerinyit bingung sebelum dia merubah wajahnya menjadi wajah kaget!

"Mati gue!" Pekik Ova dalam hati

"Sorry sorryy" lirih Ova

"Ga usah aneh-aneh! Gunain sisa waktunya buat istirahat, aku tau kamu waktu diBandung ga istirahat cukup kan?" Omel Reynad menatap kesal Cleya

"Iyaa Rey, engga lagi deh" ujar Cleya dengan senyum paksanya.

"Hm, kalau aku liat kamu ga istirahat, siap-siap nerima hukuman" bisik rendah Reynad ditelinga Cleya membuat bulu kuduk Cleya meremang.

"Ngerti babe?" Ujar rendah Reynad mengelus dagu Cleya.

"Iya Ngerti"

"Good girl"

....

10 menit mereka pun telah sampai dihotel penginapan yang sudah disewa. Para siswa pun dipersilahkan masuk dan mengantri sesuai dengan pasangan kamar masing-masing dan akan diberi kunci kamar.

Dan kini giliran Cleya dan kawan-kawan yang maju ke depan untuk mengambil kunci kamar.

"208" ujar Cleya memberi tahu kamar yang akan mereka tempati.

"Dilantai empat ga sih?" Tanya Ova

"Gundulmu lantai lima woi" ujar Jian

"Owh, gue kira njir"

"Yodah yok gas ke kamar ajalah!" Ujar Gerca

"Gaslah" ujar mereka serentak. Mereka pun pergi ke lantai lima dan menuju kamar yang akan mereka tempati.

"Ini ketemu!" Seru Gerca menunjuk pintu kamar yang bertulisan angka 208

Tuhanmu atau TuhankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang