CHAPTER 7

37 8 1
                                    

Masalalu biarlah
Masa lalu. Jangan peduli
Seberapa sakitnya
Lupakanlah walau terasa sakit
_Kn_

"REYNAD GERHAMA ZAVIER VERNARD KELUAR LO ANJING!" Umpat seorang laki-laki dari bawah yang berteriak dengan membawa Mic bel sekolahannya.

Reynad, Cleya, Andre, dan Kean yang mendengar suara itu lantas bergegas turun ke bawah. Mereka terburu-buru menuruni anak tangga dari lantai 4 sampai lantai 1. Apa tidak ada life? Tentu ada, namun semua life itu rusak secara tiba-tiba pada saat anak SMA SENJAYA belum kesini.

Reynad berlarian menuruni anak tangga ia mengambil hp nya dan menelfon semua anggota TheEvil melalui grup.

"Rey, anak-anak yang dilapangan aman. Mereka nyerang siswa yang afa diluar" ujar Dean melalui Earphone nya.

"Lo dimana?"

"Gw lagi mau ke depan nyaperin anak Gadron. Bima ada dirungan TU, samperin ke sana. Biar gw dan anak-anak lain yang handel didepan."

"Oke. Beberapa bantuin mereka handel depan. Gw perintahin 25 anak amanin siswa yang belum kena serangan. Kasih tau anak-anak yang lagi lomba selain Fahion show buat tetep lanjutin. Kasih penjaga buat mereka" perintah Reynad dan disetujui mereka.

Sesampainya dilantai 1 Reynad menyuruh mereka semua untuk berhenti berlari.

"Andre, lo ikut gw buat nyamperin Bima di TU. Kean, lo tolongin siswa didepan sekolah yang kena serangan" perintah Reynad.

"Oke. Gw cabut" ujar Kean dan berlari ke arah luar. Ketika ia keluar nampak semua keadaan masih baik-baik saja. Semua siswa masih menikmati acara ini. Nampaknya mereka belum tau jika sekolahan diserang.

Kean pun lantas berlari ke arah pak Luhan dan pak Herman yang sedang menyasikan acara tersebut.

"Pak..!" Panggil Kean dengan nafas terengah-engah.

"Ada apa Kean? Kenapa kamu ngos-ngosan gini?" Tanya pak Herman

"Sekolah kita diserang sama anak geng motor. Tolong bapak handel acara ini dan suruh siswa jangan panik dan tetep berada dilokasi mereka saat ini. Ketua mereka sekarang sudah berhasil masuk ke TU"

"Jadi umpatan tadi bukanlah ulah anggota kalian yang sedang mencari Reynad?" Kaget pak Herman. Ayolah pak Herman hafal betul anak The Evil yang sering kali memainkan mic bel di TU entah itu untuk memanggil atau hanya untuk melontarkan gombalan-gombalan saja.

Guru-guru lain hanya bisa pasrah akan tingkah mereka. Mereka sudah lelah menghadapi anak The Evil.

"Benar. Tolong bantuannya pak, saya mau kedepan. Beberapa siswa terluka. Tolong siapin bantuan" ujar Kean dan berlari menuju luar gerbang.

Disaat itu pula Reynad, Andre, dan Cleya sedang ribut membahas Cleya yang ngotot ingin membantu.

"Lo tetep dilapangan samperin sahabat lo! Jangan ikut kita. Ini bahaya Cleya" perintah tegas Reynad.

"Gw ga peduli! Gw tetep mau nolong kalian!"

"CLEYA! UNTUK KALI INI AJA LO JANGAN KERAS KEPALA!" Teriak Andre dengan wajah memerahnya.

Tuhanmu atau TuhankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang