"Gitu dong, ini baru adik kakak. Udah ya kakak berangkat dulu takut tekat nih dada adik kakak yang paling kakak sayang."
"Dah kak, hati hati ya"
"Iya"-------------------------------------------------------
Setelah itu Davin pun langsung berangkat ke sekolahnya, saat ia berangkat jam masih menunjukkan pukul 6.30.
Dia memang sengaja berangkat pagi agar ia masih bisa sempat untuk memakan bekal sarapannya dan meminum obat nya yang banyak itu, karena jika di rumah dia tak akan sempat meminum obatnya karena ia takut kalau adik nya tahu tentang kondisinya tubuhnya yang sedang tidak baik baik saja itu.
Setelah beberapa menit jam pun menunjukkan pukul 06.45 dan kelas pun mulai ramai karena ulah anak anak lain yang ada di kelas itu, karena Davin termasuk orang yang introvert di kelasnya ia pun hanya membaca bukunya dengan diam.
Tak berselang lama tiba tiba seseorang menepuk pundaknya dan berkata.
"Weh...., hello Dabin tumben lu berangkat pagi"
"Hilih, kamu aja kali yang keseringan telat sampe sampe nggak sadar kalau Dabin sering berangkat pagi. Dasar nggak peka banget sih jadi orang"
Ujar orang yang baru saja duduk di sampingnya itu."Hmm, iya pagi juga Sing, Zayyan" ujarnya sambil tersenyum.
Orang yang menepuk pundaknya itu tadi adalah Mak chun sing kalau yang memarahi sing itu namanya Won zayyan. Mereka berdua adalah temannya sejak ia masih di bangku sekolah menengah pertama dan sekaligus dekat sahabat adiknya Lee ou yin. Hubungan mereka bisa dibilang lebih dari sekedar teman dan tentunya mereka semua sangat akrab satu sama lain.
"Eh iya bin tuh gimana keadaan si Leo, denger denger kemarin katanya tu anak kambuh lagi penyakitnya. Bener bin?" Ucap sing sambil bertanya tanya dengan keheranan. Mungkin kalian tanya Sing tau darimana kalau Leo sakit. Jawabannya dia itu orang yang suka ngegosip dan pasti semua informasi yang beredar di sekolah ini ia langsung tau dalam waktu sehari. Bisa dibilang Sing itu informan terbaik di sekolahnya.
"Lah beneran baru tau aku kalau adik mu itu kambuh, jadi gimana kabar si Leo sekarang bin?." Ujar Zayyan sambil menunjukkan wajah yang khawatir. Dia best pren nya Leo dia itu, kalau denger best pren nya kenapa napa ia pasti bakal khawatir banget.
"Tenang aja si Leo udah nggak papa kok sekarang"
'justru sekarang aku yang lagi sakit'
Lanjutnya di dalam hati nya."Hah untung aja, kukira dia kenapa napa. Gua takut kalau bocah itu bakal kritis lagi kayak bulan lalu." Ujar Sing dengan gampangnya tanpa di filter dulu omongannya.
"Hus, ucapanmu itu lo jan sembarangan ya si udin ini. Nanti kalo kejadian beneran gimana, kasian tau si Leo." Kata Zayyan sambil menjitak kepala si Sing.
"Iya iya gue tau tapi mon maap nih nama gue Sing bukan udin." Protes sing yang tidak terima kalau diri nya yang tampan itu *(hoek)* di panggil udin.
"Iya iya Sing yang si paling ganteng, paling baik, paling ramah, terus paling gampang banget bantu orang tapi si sing yang itu juga si paling gampang kalau ngegosipin orang, sampe sampe kadang mulut itu nggak dijaga". Ujar Zayyan yang sedang menyindir halus Sing yang lagi kepedean itu.
"Wah tidak kusangka seorang Won Zayyan yang biasanya pendiam kalem itu sekarang jadi orang yang cerewet banget ya"
"Ya iyalah kan aku temenan sama kamu, kamu pikir aku nggk bisa nyontoh kamu gitu. Lagian kata kataku tadi itu ada benar nya kan" Ujar Zayyan sambil menunjukkan wajah yang mengesalkan bagi Sing.
"Udah udah jan bertengkar". Meskipun Davin sudah mencoba untuk menenangkan mereka ia tetap tidak bisa. Karena jika dua orang itu udah bertengkar wah jangan ditanya. Pertengkaran mereka panjang........... banget mirip rel kereta.

KAMU SEDANG MEMBACA
Maafkan Aku // Xodiac •Davin•
FanfictionDavin hanyalah seseorang yang lemah yang ingin merasakan kasih sayang dan kebahagiaan sebelum waktunya habis, namun takdir di masa lalu membuatnya menjadi seorang pembohong besar yang pintar menyembunyikan banyak hal dari orang orang di sekitarnya. ...