Part 27

1.1K 85 12
                                    

"MAMA PAPA, ASHA PULANG" teriak asha memasuki rumah nya karena sudah tak sabar bertemu mama dan papa

Abyan dan elang hanya melongo melihat asha yang berlari masuk kedalam rumah nya. Sebelum turun pun asha tidak mempedulikan abyan yang tengah tidur di paha nya

Saat mobil berhenti di depan rumah asha membuka pintu lalu menghempaskan kepala abyan begitu saja membuat abyan terbangun dari tidur nya.

"Kita ditinggal gitu aja el?" Ucap abyan berdiri disebelah el masih terdiam ditempatnya

"Udah ayo masuk" ucap el berjalan duluan

"Lah ditinggal lagi gw" ucap abyan, ikut menyusul elang masuk kedalam

*ceklek

Asha membuka pintu kamar orang tua nya. Sebelum itu asha sudah bertanya kepada biksum (asisten rumah tangga rumah asha) dimana orang tuanya, dan biksum menjawab berada dikamar. Biksum heran tiba tiba ada asha. Bukan tidak tau jika tuan nya tidak mengizinkan anak perempuan nya mengetahui kondisi nya saat ini

"Mama papa" panggil asha berdiri di depan pintu kamar orang tua nya

Mia dan aryo sontak kaget saat mendengar suara yang mereka rindukan selama ini, suara anak perempuan satu-satunya. mia yang tengah menyuapi aryo tak sengaja menjatuhkan mangkuk bubur yang berada di tangan nya

"asha?" ucap mia

bersamaan elang dan abyan sampai di kamar mia dan aryo dan berdiri tepat di belakang asha.

"MAMA" ucap elang kaget saat mia tak sengaja menjatuhkan mangkuk bubur ditangannya. elang berlari masuk kedalam untuk. sedangkan asha masih berdiri termenung melihat keadaan papanya yang berbaring dengan infus ditangan serta oksigen di hidung nya

dengan perlahan asha mendekati ranjang aryo dan mia. dengan air mata yang sudah menumpuk dimatanya. abyan ikut masuk kedalam kamar mengikuti asha. tidak ada kecanggungan karena abyan pun sudah di anggap anak oleh aryo dan mia.

aryo tidak bisa membuka suara nya sangkin ia merindukan putri kesayangan nya itu. dengan tenaga seadanya aryo merentangkan tangan nya agar asha mendekat kepadnya. tak menunggu lama, asha melompat ke atas ranjang masuk kedalam pelukan aryo

asha menumpahkan air mata sejadi jadinya saat kini dalam  dekapan sang papa. rindu, sangat rindu dengan pelukan itu. lama tidak bertemu, jarang komunikasi karena alasan aryo tengah sibuk tidak sempat mengangkat telvon asha. begitulah alasan mia kepada asha.

"hiks hikss papa" hanya itu ucapan asha di dalam dekapan aryo

aryo mengusap lembut punggu asha, ikut mengeluarkan air mata nya karena merindukan anak nya ini.

elang merangkul sang mama setelah membantu mia berdiri dari kursi nya agar tak kena pecahan kaca mangkuk yang tak sengaja ia jatuhkan tadi. mia pun ikut menangis dalam dekapan elang. iapun tak kalah rindu nya dengan anak perempuan yang sangat mirip dengan dirinya, dari wajah hingga sifat hampir sama dengan dirinya.

mia selalu membujuk aryo untuk menyuruh asha pulang. tetapi aryo menolak lantaran tak mau anak perempuan nya mengetahui kedaan nya saat ini. aryo sadar itu suatu kesalahan, karen akan semakin membuat asha sedih. tetapi apa boleh buat, aryo tak kuasa melihat anak nya menangis seperti saat sekarang ini.

"papa kenapa ga bilang sama asha kalau papa sakit? katanya sibuk kerja. tapi kenapa kaya gini?"ucap asha. ada rasa kesal pada diri asha terhadap elang dan juga mamanya. karena ikut menyembunyikan kabar tentang papanya saat ini

"asha jangan nangis nak. papa gabisa liat asha kaya gini" ucap aryo dengan nafas yang tersekat karena merasa sesak melihat anak nya menangis

asha bangun dari dekapan sang papa. karena mendengar suara aryo seperti susah bernafas. aryo memegang dadanya karena semakin sesak.

Jangan Jatuh Cinta  (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang