Part 64

1.3K 64 23
                                    

"DIA JUGA ANAK AKU" bentak elang

Deg

Elang yang dari tadi menahan emosinya kini tak terbendung lagi. Bulan tetap kekeh dengan pilahannya. Hati elang semakin sakit, saat bulan ingin anak nya ikut pergi dengan dirinya. Hati elang tak rela, walaupun anak itu hadir dengan cara yang salah elang sama sekali tidak menolak kehadiran anak itu bahkan elang menantikan kehadiran janin itu lahir kedunia.

"Anak yang kamu kandung itu juga anak aku. Di-a A-nak A-ku" ucap elang di akhiri dengan penekanan

Bulan benar benar shok mendengar kelimat elang. Tak mungkin ini anak elang, ia berhubungan dengan elang hanya satu kali. Ia lebih serinh melakukan itu dengan bajingan azka

Bulan menggeleng cepat "engga kamu bohong, dia bukan anak kamu. Dia anak azka bajingan itu, dia bukan anak kamu el, bukan" ucap bulan menggebu gebu

"Dia anak aku bulan. Dia bukan anak azka. Karna selama ini azka berhubungan dengan kamu dia sudah memakai kb, dia sudah melakukan vasektomi. Seberapa sering kamu melakukan dengan dia, kamu ga akan hamil. Tapi apa yang kita lakukan waktu itulah yang menghadirkan janjin ini disini" ucap elang menunjuk perur bulan

"Ngga mungkin. Kita hanya melakukan nya sekali dan itu khilaf. Anak ini gamungkin anak kamu elang gamungkin" ucap bulan menangis histeris. Bulan tidak terima bukan karna tak suka, tapi bulan merasa bersalah pada elang. Ia tak ingin elang terlibat dengan masalah nya tapi dengan seperti ini sekarang bukan nya terlibat tapi elang lah pemeran nya. Bulan sangat sangat merasa bersalah

Melihat bulan yang histeris dan bisa mempengaruhi kondisi nya. Elang langsung memeluk tubuh bulan yang kini sudah terduduk. Ia dekap tubuh elang erat. Hati elang semakin sakit saat bulan tak menerima jika itu anak nya. Apakah setidak ingin itu bulan pada dirinya dari dulu hingga sekarang? Tapi menepis semua itu, yang elang ingin sekarang bulan bisa tenang, elang tak ingin kondisi bulan semakin memburuk karna akan mempengaruhi janin di dalam nya.

"Maaf el aku udah bawa kamu ke masalah aku sejauh ini, maaf el aku minta maaf" isak tangis bulan.

"Ssstt sstt ssstt gaperlu minta maaf. Ini kesalahan kita berdua, walaupun adik didalam sini hadir dari kesalahan tapi dia berhak hidup lan, dia berhak mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya" ucap elang menenangkan

"Tapi aku udah hancurin hidup kamu, aku udah hancurin hubungan kamu sama naya, bahkan jika orang tua dan keluarg mu tau aku lah yang jadi penyebab kalian hancur"

"Aku gatau gimana aku menghadapi mereka nanti, tapi sekarang yang aku fikirin itu kamu sama adik bayi. Aku mau kalian sehat sehat, aku mau adik lahir selamat dan kamu sehat. Adik harus liat mama nya yang hebat ini, aku mau azanin dan gendong adik. Tolong untuk tidak lagi menyakiti diri kamu dan adik lan, dan jangan merasa sendiri lagi kamu harus inget ada aku dan adik untuk kamu"

"Kamu sadar sama apa yang kamu katakan el? Bagaimana dengan hubungan kamu dengan naya? Kamu mencintai dia kan? Dia juga sepertinya mencintai kamu el"

"Aku akan fikirkan nanti bulan, kamu ga usah fikirin itu. Itu biar jadi urusan ku"

"Aku boleh minta sesuatu sama kamu?" Tanya bulan. Elang melepaskan pelukan mereka. Ia tatap mata bulan begitupun bulan.

"Mau minta apa hm?" Tanya elang lembut

"Aku tidak ingin suatu hari nanti kamu memilih aku jika kamu dihadapkan dengan pilihan. Adik akan tetap lahir dan bertemu papanya nanti. Aku gamau kamu korbanin cinta kamu demi aku dan adik nanti, aku yakin jika naya benar benar mencintai kamu dia juga tidak akan mengorbankan cinta nya.
Tapi jika malah sebaliknya, kejar dia sampai dapat. Jangan sesekali kamu menyerah, adik akan sangat sedih melihat papanya yang gampang menyerah dan merelakan cintanya. Kamu bisa turutin kemauan aku?"

Jangan Jatuh Cinta  (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang