Part 72

508 46 12
                                    

Disini elang sekarang, dirumah kediaman abyan dan asha, lebih tepat nya rumah abyan karna hari ini jatah mereka menginap di rumah abyan. Elang sudah duduk berhadapan dengan asha dan abyan. Dengan tatapan tajam asha menatap kakak yang selama ini ia banggakan, yang selama ini menjaga dirinya, yang selama ini ia panuti, tapi entah kenapa bisa kaka nya ini berubah menjadi laki laki pengecut seperti sekarang.

"Asha udah denger cerita dari naya. Sekarang giliran kak el yang cerita ke asha" ucap asha memulai percakapan mereka.

"Asha sehat sayang? Keponakan kaka ga nakal kan sama asha?" Bukannya menjawab asha, elang malah menanyakan kabar asha dan janinnya. Jujur saja asha merasakan rindu akan perhatian sang kaka padanya yang semenjak ia menikah elang sudah jarang memperhatikan asha bahkan berkomunikasi jika bukan hal penting, terlebih akhir akhir ini.

Asha memejamkan mata nya sejenak, ada rasa rindu, sesak di dada asha mungkin karena terlalu rindu dengan kakanya, rindu bermanja manja dengan elang. Tapi kali ini asha harus mengesampingkam itu semua, karna ada hal yang lebih pentinh dari sekedar bermanja dengan sang kakak

Abyan yang melihat raut wajah asha seperti mengerti, abyan menggenggam satu tangan asha erat membuat asha membuka kedua matanya yang mulai panas ingin mengeluarkan air mata.

"Asha baik, dede bayi juga baik" ucap asha singkat

"Sayang gapapa?" Bisik abyan ingin memastikan istrinya baik baik saja atau tidak sebelum melanjutkan pembahasan ini dengan elang. "Its okey kak" jawab asha

"Maaf kaka udah bikin asha kecewa"

"Asha memang kecewa sama kak el, tapi kak el tetep kaka asha yang paling asha sayang yang selalu asha banggakan. Asha yakin kak el punya jalan sendiri untuk tanggung jawab sama ini semua. Tapi sebelum itu asha mau dengar semua penjelasan dari kaka"

Elang menceritakan semuanya pada alisha, kini sama sekali tak ada yang di tutupi oleh elang. Bahkan kejadian di villa puncak kala itu pun elang utarakan pada asha. Asha sendiri sempat kaget pasalnya elang tak menceritakan bagian awal mula dirinya terjebak dengan nafsunya pada bulan.

Bagaimana dengan naya? Elang juga mengatakan jika dirinya sudah terlanjur sayang pada naya, sedangkan perasaan nya pada bulan kala itu memang hanya sebatas nafsu saja. Tapi saat elang mengetahui kehadiran malaikat kecil di perut bulan, entah kenapa hatinya terasa penuh kini untuk bulan dan cabang bayi. Elang benar benar menyadari kebrengsekan nya pada asha dan abyan. Elang memang berniat untuk meminta maaf pada naya dan keluarganya, walaupun antara mereka belum memiliki hubungan khusus tetapi elang sempat meminta naya pada kedua orang tuanya.

Elang juga berniat akan menikahi bulan setelah anak mereka lahir. Saat mendengar itu, ada rasa tidak terima yang asha rasakan, mengapa harus bersama bulan? Asha tidak membenci bulan, tapi entah kenapa ada rasa tak puas hati jika elang bersama bulan. Tapi itulah bentuk tanggung jawab elang atas kesalahannya, setidak nya elang tidak lari dari masalah dan tidak bertanggung jawab.

***

"Sudah lama ya nak el tidak kesini, sibuk sekali kerjanya di bandung nak?" Tanya umi naya

Setelah berbicara dengan asha dan abyan kemarin, esoknya elang langsung datang kerumah naya untuk mengutarakan permintaan maaf nya. Tapi sayangnya hanya ada kedua orang tua naya disana, menurut informasi dari sang umi naya sedang keluar bersama pandu. Elang sedikit heran kenapa akhir akhir ini pandu serinh terlibat dengan naya bahkan sudah sangat dekat dengan kekuarga naya.

"Iya tante lagi sibuk sibuk nya baru sempat kesini karna ada hal yang ingin elang sampaikan"

Pndangan antara abi dan umi bertemu. Apakah elang akan melamar naya? Bagaimana cara memberitahu elang tentang hubungan naya dengan pandu yang sudah bertunangan dan hendak menikah dalam waktu dekat?

Jangan Jatuh Cinta  (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang