Part 73

591 60 15
                                    

Karna mengidam nya asha kali ini tidak dipenuhi oleh abyan. Asha mengurung dirinya dikamar miliknya, dirumahnya, bukan lagi dirumah abyan.

Berulang kali asha meminta pada abyan, berulang kali pula abyan menolak permintaan asha dengan lemah lembut. Setengah hari perdebatan mereka tetap tidak ada hasil yang baik atas permintaan asha itu. Abyan berkali kali mencoba membujuk asha, meminta asha untuk mengidam yang lain saja. Tapi tidak, asha tetap pada keinginan nya yang ingin mendengar suara bulan.

Saat mendapati abyan yang lengah sebentar karna ini mengambil eskrim ke dapur, inilah kesempatan asha untuk kabur dari sana dan mengurung diri. Asha memilih rumah nya tempat ia bersembunyi dari abyan, walaupun abyan pasti akan tau dimana asha berada.

Saat tidak mendapati asha di ruang tengah bahkan sudah mencari kesatu rumah dan tetap tidak bertemu, abyan langsung tau kemana asha pergi.

Asha mengunci seluruh pintu yanga da di rumahnya, tapi asha lupa jika abyan kini juga memegang pintu utama rumah itu.

"Byan" abyan menoleh kebelakang saat hendak membuka kunci pintu "asha mana? Lo ngapain?" Tanya elang lagi

"Ya masuk lah kedalem, asha di dalem ngambeg terus lari kesini" abyan kembali membuka kunci rumah itu "lo ngapain balik?"

"Dih rumah gue ya, suka suka gue mau balik apa engga" elang ikut masuk kedalam rumah nya setelah abyan jalan duluan "adek gue ngambeg kenapa? Lo apain? Gila ya lu, istri lo juga itu"

"Apa ansih lo nyebelin banget mentang mentang hamilin anak orang"

*BUGH

Satu pukulan mendarat di salah satu bahu abyan. "Apan si anjing main pukul pukul aja"

*BUGH

Abyan kembali membalas satu pukulan pada bahu elang juga.

"Mulut luu tuh bacot. Gue tanya asha kenapa? Adek gue kenapa?" Elang mendudukan dirinya di salah satu kursi bar, dan di susul oleh abyan duduk berhadapan dengan elang

"Asha ngidam el"

"Ya lo turutin lah abyan, lo mau anak lo ileran, dulu apa aja kemauan asha lo turutin, sampe asha minta lo pake dress juga lo ikutin terus kenapa sekarang asha minta sesuatu karna itu permintaan anak lo juga gamau lo turutin. Kalau lo gabisa, gamau, biar gue yang kabulin ngidam nya asha"

"Nah itu dia, emang harus lo yang kabulin"

"Anjing, lo bener bener seengga peduli itu sama asha sekarang? Lo udah ga sayang sama adek gue? Balikin.."

"Si anjing kemana manaa pikiran nya. Diem ga lu" abyan memotong ucapan elang tak kalah dengan nada tinggi nya, mungkin suara mereka bisa saja terdengar oleh asha di lantai atas

"Ya terus kenapa harus gue? Kenapa ga lo?"

"Lo tau asha ngidam apa?"

"Mana gue tau abyan tolol banget"

"Asha ngidam pengen denger suara bulan"

"Denger suara bulan? Yaudah telvon aja? Apa mau ketemu sekalian sama bulan juga ayok" ucap elang dengan santai nya ternyata mengidam adiknya ini tidak begitu sulit

"Asha ngidam pengen denger suara desahan bulan" ucap abyan penuh dengan tekanan disetiap kata kata nya

Mata elang membulat sempurna mulut nya dibuat terbuka saat mendengar kalimat terakhir abyan. Elang merasa kena karma karna sudah menggampanh mengidamnya seorang wanita apalagi ini adiknya sendiri. Bagaimana bisa asha mengidam hal aneh seperti itu. Pantas saja abyan kebingunan bagaimana caranya mengabulkan permintaan asha, apatah lagi elang ia juga tak tau bagaimana caranya mengabuli itu.

"Diem kan lo, pikirin deh tu. Lu kira gampang" ucap abyan lalu pergi meninggalkan elang dan menuju ke kamar asha

(Lanjutannya baca di karya karsa yaah, only 5k in karya karsa. Untuk part ini tidak ada versi pdf nya ya shay)

"aku jahat banget ya lan" ucap elang tiba tiba

"seharusnya aku ga membuka hati untuk orang lain sebelum aku bener bener berenti mencintai kamu. Aku jahat banget sama naya lan, memang aku sayang sama naya karna dia baik dan aku nyaman, tapi aku sadar cinta aku ga pernah pergi dari kamu, selama ini. Aku berusaha denial, tapi tetep aja dihati kecil aku ternyata masih ada kamu. Aku jahat lan, aku terlalu jahat" posisi elang yang sedari tadi duduk dibawah sedangkan bulan duduk di sofa membuat elang dengan gampang menaruh kepalanya di atas kedua lutut bulan.

tangan bulan tergerak mengusap kepala elang lembut. Ia sudah tau semuanya, elang sudah cerita pada dirinya tepat sebelum elang kerumah naya untuk berpamitan. Tidak hanya elang, bulan pun merasa bersalh dan merasa jahat selama ini sudah banyak kebahgiaan orang yang rasanya rusak gara gara dirinya. Mungkin jika tak ada dirinya di dunia ini semua nya akan baik baik saja.

Guys!! Sepi banget yaa cerita ini. Kenapa? Udah ga seru ya? Gapapa, cerita nya dikit lagi kok,, tahan tahan sebentar lagi yaa.

Ntar kalau kangen bisa kecerita baru ku, yang mana aku adop dari Jangan Jatuh Cinta dan His World aku gabung jadi satu judul. Semoga kalian sukaa yaa.
Thankyouuu🥺

Jangan Jatuh Cinta  (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang