Part 63

881 75 37
                                    

Dikediaman naya kini sedang terjadi perdebatan antara abi dan umi naya. Pasalnya sang abi masih belum memeberi tahu naya perihal perjodohan naya dengan pandu, ini juga atas kemauan pandu yang belum mau naya tau soal ini. Berbeda dengan umi naya, yang ingin naya tau, agar naya bisa memutuskan hubungan nya dengan elang. Sebagai seorang ibu, umi naya tak ingin anak nya terjebak dengan dua laki laki. Jika ingin melanjutkan perjodohan ini elang harus menjauhi naya.

"Kita akan kasi tau naya tapi tidak sekarang mi" ucap abi

"Terus kapan bi? Sampai kedua laki laki ini merebutkan anak kita? Yang akan menjadi masalah nanti nya? Naya juga berhak tau karna ini menyangkut masa depan anak kita. Abi paham ga si?"

"Abi paham mi. Tapi untuk sekarang kita fokus sama kesembuhan naya dulu ya, kalau naya tau akan perjodohan dia dengan pandu abi gamau malah menambah fikiran naya. Kamu tau anak mu sendiri tidak akan menolak permintaan orang tua nya"

"Lalu abi mau anak kita menjalani hubungan dengan dua laki laki? Itu mau abi?"

"Anak kita belum punya hubungan dengan siapapun mi. Baik dengan elang ataupun pandu. Jadi untuk itu umi tidak perlu khawatir"

"Mereka tidak punya hubungan tapi mereka menaruh rasa dan harapan masing masing abi. Kita sebagai orang tu tidak boleh memikirkan diri kita sendiri, anak kita sendiri, tapi ini juga menyangkut hati dan perasan orang lain anak anak itu mereka anak yang baik bi"

"Abi mengerti maksud umi. Kita akan katakan kepada naya nanti ya mi, uni sabar dulu"

"Sabar sampai kapan bi umi gamau tau kita harus katakan ke naya sekarang juga"

"Umi sama abi ga perlu berdebat lagi untuk kapan akan mengatakan semua ini pada naya, naya sudah mendengar semuanya bi mi"

Naya tak sengaja mendengar perdebatan orang tuanya saat melewati kamar abi dan umi dengan pintu kamar yang tidak tertutup rapat sehingga naya dapat mendengarkan semuanya.

Abi dan umi kaget saat melihat naya kini tengah berjalan pelan memasuki kamar mereka.

"Nay?" Panggil umi "umi akan jelaskan sama kamu, abi juga"

"Terimakasi umi. Tapi untuk sekarang naya belum mau mendengar semuanya, cukup dengan mendengar kabar perjodohan ini sudah mengejutkan naya. Dan untuk abi, abi gaperlu khawatir kabar ini tidak akan memberi pengaruh buruk untuk kesehatan naya. Naya cuma mau bilang naya tak ingin fokus pada apapun selain kesembuhan naya saat ini mi, bi. Maaf untuk kali ini naya tidak bisa menuruti keinginan umi dan abi untuk menerima perjodohan ini. Jangan salah faham mi, bi. Naya menolak bukan karna kak elang atau apapun, naya tak ingin punya hubungan dengan siapa siapa sebelum naya sembuh. Naya akan pastikan dulu naya sembuh dan pantas untuk di jadikan seorag pasangan ataupun seorang istri nantinya"

Mendengar penuturan sang putri, orang tua mana yang tidak ternyuh hati nya?
Hati umi dan abi sangat sakit mendengar penuturan anak nya ini. Naya sama sekali tidak melihatkan dirinya sakit ataupun patah semangat. Naya anak mereka satu satunya yang kuat dan tak sekalipun merepotkan orang tuanya.

Dengan air mata yang sudah meluruh jatuh kebawah. Sang umi merengkuh tubuh anak nya untuk di peluk.

"Naya anak umi, naya pasti sembuh nak. Masih banyak harapan naya untuk sembuh. Jangan memgatakan seperti itu, apapun keadaan kamu sekarang kamu pantas untuk menjadi pasangan ataupun istri. Bunda yakin laki laki yang akan menikahi kamu adalah laki laki yang menerima kamu apa ada nya"

"Terimakasi bunda. Tapi untuk saat ini, tidak ada selain kesembuhan naya yang naya fokuskan. Naya tidak tau bagaimana awal mulanya perjodohan ini, tapi naya ingin meminta tolong bunda sama abi untuk menyampaikan maaf naya pada keluarga pandu. Maaf naya tidak bisa menerima apapun bentuk ikatan hubungan untuk saat ini" ucap naya saat melepaskan pelukan sang umi.

Jangan Jatuh Cinta  (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang