Part 41

1.1K 64 4
                                    

Pagi ini bulan terbangun di tempat yang tak asing bagi nya. Saat membuka mata ia tak menemukan siapa siapa disana selain dirinya. Tapi ia sangat kenal kamar ini

Bulan menghembuskan nafas nya kasar. Rasanya baru semalam ia merasakan kebebasan, berharap laki laki yang bersamanya semalam bisa membawanya jauh dari pemilik kamar ini

"Kenapa dia bisa nemuin gw?" Ucap bulan lalu turun dari atas ranjang

Sudah tak heran jika bulan melihat dirinya terbangun dalam keadaan tanpa busana sehelai pun. Mau memberontak seperti apapun juga percuma menurutnya

Bulan segera membersihkan tubuhnya agar ia bisa pergi dari tempat itu segera, sebelum si pemilik kamar kembali. Bulan merasa muak jika harus meladeni pria itu sekarang.

Bayang bayang kejadian semalam terlintas di kepala bulan. Hingga terfikirkan oleh bulan untuk memanfaatkan kejadian semalam agar bisa terlepas dari azka, pikirnya.

Mungkin setelah ini bulan ingin bertemu dengan seseorang.

*

Disisi lain, walaupun telah mendapatkan maaf dari asha adiknya, rasa bersalah itu masih tetap ada di dalam diri elang, bukan lagi kepada asha mungkin kali ini kepada naya.

Elang masih sedikit kesal mengingat naya yang tak ada kabar sehari kemarin. Tetapi setelah pagi tadi elang mendapati pesan yang banyak dari naya, elang memutuskan untuk menemuinya hari ini.

Elang sudah mengabari naya jika dirinya sudah berada di depan rumah naya. Tetapi, saat pintu rumah naya terbuka, elang tadinya berharap naya yang keluar tetapi bukan,  malah abi naya yang kini tengah berdiri dan menatap mobil elang dari luar sana. Dan untuk menghormati, elang memutuskan untuk keluar dan menemui abi naya terlebih dahulu.

"Assalamualaikum abi" ucap elang menyalami abi naya

"Waalaikumsalam nak, kenapa tidak turun dulu?" Tanya abi

"Tidak apa apa bi elang tunggu di mobil saja. Elang fikir abi tidak berada dirumah" jawab elang

"Mau kemana nak?" Tanya abi lagi

"Mm elang izin bawa naya keluar sebentar bi, apa boleh bi?"

"Boleh. Tapi seperti biasa tidak boleh lewat dari magrib" ucap abi bertepatan dengan naya yang keluar dari dalam rumah

"Bi naya izin keluar sebentar ya bi" ucap naya menyalami abinya

"Hati hati nay. El jaga naya, ingat jangan pulang lewat dari magrib"

"Baik bi. Elang pasti jaga naya, elang izin bawa naya ya bi" ucap elang ikut menyalami abi

"Assalamualaikum" ucap elang dan naya

"Waalaikumsalam"

Di dalam mobil tidak ada pembicaraan sedari mereka memasuki mobil tadi. Naya yang merasa santai tak ada masalah, elang yang menunggu naya memberikan penjelasan nya tanpa elang tanya.

"Kak? Ini udah setengah jam kita di jalan loh. Kita mau kemana?" Suara naya akhirnya memecahkan keheningan mereka

Elang melirik sekilas pada naya yang kini tengah memperhatikannya.

"Bisa biasa aja gitu ya? Ga ada merasa bersalahnya" sindir elang

"Maksud kakak?"

"Nay? Seharian kemarin kamu ga ada kabar. Terus pagi ini tiba tiba kamu muncul tanpa ada penjelasan sama sekali?" Ucap elang lagi

"Kaka mau penjelasan apa emangnya dari naya?"

"Nay? Seriously? Kamu nanya penjelasan apa? Aku seharian kemarin hubungi kamu, aku butuh kamu nay. Tapi kamu ngilang gatau kemana aku kerumah kamu tapi kosong ga ada orang juga" ucap elang sedikit mengeluarkan nada tinggi

Jangan Jatuh Cinta  (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang