Part 69

915 70 16
                                    

Dengan rasa sakit nya bulan kembali ke apartemen miliknya yang ada di jakarta. Bulan meminta pada resepsionis apartemen miliknya, jika ada seseorang yang bertanya keberadaan nya katakan saja bahwa bulan tidak berada di apartemen nya.

Bulan sengaja mematikan handphone nya tak ingin elang menghubungi dirinya. Bulan yang tadinya hanya ingin pamit baik baik pada elang malah mendapatkan perlakuan tidak baik dari elang yang membuat dirinya dan anaknya sakit.

"Sakit ya sayang? Maafin baba kamu ya, baba ga sengaja nak" bulan berbicara pada perut nya yang mulai membuncit

"Sayang jangan minta ketemu baba dulu ya sayang, mama belum mau ketemu baba dulu nak. Mama gamau baba semakin dirundung banyak masalah, kita sembunyi disini dulu ya nak" bulan kembali mengusap usap perut buncitnya.

Disisi lain, kini elang kalang kabut mencari bulan. Dengan buru buru elang menancap gas nya kembali menuju bandung, tak terfikirkan oleh elang untuk mencari bulan ke apartemen bulan di jakarta.

Sesampainya diapartemen mereka dibandung, elang sama sekali tak mendapati bulan. "Ck, kamu kemana sih lan, maafin aku lan" ucap elang frustasi masih mencoba menghubungi bulan tapi masih sama tidak aktiv

***

Baru saja merasakan kebahagiaan, kini abyan malah dibuat bingung, pasalnya asha sama sekali tak ingin berdekatan dengan dirinya. Padahal, baru tadi dirumah sakit asha meminta untuk kembali kerumah dan ingin dipeluk oleh abyan.

"Sayang? Abyan salah apa hm? Kenapa gaboleh deket deket sama asha?" tanya abyan yang beridiri di ambang pintu, sedangkan asha tengah berbaring berselimut di atas kasur

"Gamau kak, kaka berdiri disana aja dan gaboleh kemana mana" asha tidak membolehkan abyan beranjaka dari posisi nya kini, sedangkan asha hanya memandang abyan dari atas ranjang nya

"Kalau aby cape gimana sayang? Sayang please aby boleh bobo sama sayang yah" mohon abyan pasalnya dirinya benar benar sudah pegal berdiri lama terhitung sudah 1 jam lamanya

"Papi no no" ucap alisha menggerakan jari telunjuknya ke kanan dan kekiri

Abyan semakin pusinh dengan permintaan istrinya itu, padahal saat saat seperti ini harusnya abyan tengah bahagia memeluk anak dan istrinya itu.

***

Naya sudah mengatakan pada kedua orang tuanya dengan ditemankan oleh pandu, untuk menajalankan pengobatan terakhir untuk penyakitnya. Berharap penyakit nya bisa sembuh.

Mama pandu selaku dokter yang menangani penyakit naya pun sudah menindak lanjuti kelanjutan pengobatan naya.

Pengobatan naya akan dilakukan di bandung, jadi untuk jangka waktu yang lama naya akan tinggal di bandung saja, naya akan mengikuti perkuliahan online saja. Pandu? Ia ikut dengan naya selama naya dibandung. Naya sudah coba menolak pandu, tapi pandu masih bersikeras untuk tetap menemani naya.

"Nay?"

Naya menoleh saat merasa dirinya terpanggil. Pandu yang sedari tadi menyetir mobil menuju bandung, tak sama sekali mendengar suara naya, bahkan ia sesekali menoleh melihat naya, naya hanya menatap lurus kedepan

"Kenapa?" Tanya naya

"Kamu gapapa? Dari tadi kamu diem aja"

"Aku harus apa? Kamu juga ga ngobrol" jawab naya sekenanya

"Elang ya nay?" Entah kenapa pandu malah mengeluarkan kalimat itu

"Maksudnya?"

"Kamu mikirin elang? Sama bulan?" Dengan berani nya pandu semakin menyebut nama elang dan bulan

"Kenapa aku mikirin mereka? Apa hubungannya sama aku?"

"Kamu sama ela-"

"Aku sama kak el ga ada hubungan apa apa, aku sama kak el deket karna aku sahabat sama adek nya" potong naya sedikit ada penekanan disana

Pandu merasakan ada kebohongan disana dan ada sedikit emosi di mata naya. Tapi ia memilih untuk diam saja, karna mungkin jika ia teruskan akan membuat keadaan semakin tidak enak.

Naya memalingkan wajah nya menghadap jendela. Satu air maga menetes begitu saja. Bohong jika naya tak memikirkan elang, bohong jika naya baik baim saja.

Naya tidak bodoh. Ia sangat yakin jika kehamilan bulan ada hubungannya dengan elang. walaupun naya tidak tau apakah benar itu anak elang atau tidak, naya sangat yakin jika kehamilan bulan ada sangkut pautnya dengan elang. Ditambah akhir akhir ini ia dan elang merasa mulai renggang.

***

Abyan sudah tidak tahan lagi berdiri di ambang pintu. Dirinya terduduk karna merasakan kaki yang mulai pegal.

"Sayang aby ga kuat berdiri lama lama" ucap abyan terbata bata.

Asha yang melihat itu pun menjadi tak tega. Asha bangkit dari tidur nya lalu berjalan mendekati abyan yang sudah terduduk

"Kak aby asha minta maaf, ayo kak berdiri asha bantu" asha mengulurkan tangannya ingin membantu abyan berdiri, tapi abyan tak menyambut tangan asha itu dan memilih berdiri sendiri

Hati asha seketika tercubit. Abyan pasti sangat marah dan kecewa pada dirinya. Mungkin pengaruh hamil muda, mood asha gampang untuk berubah. Kini air mata nya dengan gampang nya keluar.

"Sayang? Kok nangis?" Tanya abyan setelah berdiri dan menatap istrinya

"Kaka marah ya sama asha? Karna asha suruh berdiri disini lama, kak aby gamau asha bantu berdiri" isak tangis asha kini mulai terdengar

Abyan mengembanhkan senyum manisnya. Istri nya ini sangat menggemaskan bagi nya

"Engga sayang. Aby bukan nya gamau sayang bantuin, tapi badan aby lebih gede dari asha, kalau aby tadi narik tangan asha, yang ada asha ikutan jatuh kasian kamu sama adek di dalam sayang"

"Asha minta maaf kak, kak aby boleh kok bobo di kasur" ucap asha pelan

Dengan senyum sumringah abyan mengangkat tubuh asha menggendongnya ala bridal style membawanya ke atas kasur.

"Asha boleh ketemu baim ga kak?"

Haiii guyss!!!
Pada masih baca abyan asha gasih?
Apa pada lari ke ivan alisha
Apa fokus ke ivan alisha aja ini ga diterusin yaaa???

Jangan Jatuh Cinta  (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang