Part 75

1K 53 4
                                    

"Terimakasi el, terimakasi sayang untuk semuanya. Aku ga akan pernah lupain semua yang udah kamu kasih ke aku. Kamu mau menerima perempuan kotor ini, perempuan yang benar benar sudah tidak pantas untuk siapapun tapi kamu malah memilih aku, ikut masuk kedalam hidup aku yang hancur ini. Jaga adik ya sayang, adik juga akan selalu sama kamu, adik ga akan tinggalin babanya"

Bulan pergi untuk selamanya tepat setelah dirinya melihat malaikat kecil yang harus lahir lebih cepat. Malaikat kecil berjenis laki-laki itu tapi sangat mirip dengan elang, bulan menyaksikan itu sebelum dirinya pergi.

Malaikat kecil yang dinyatakan lahir sehat padahal prematur itu, seketika drop seiring dengan berhembusnya nafas terakhir bulan. Adanya ikatan batin antara ibu dan anak ini mungkin yang jadi penyebab drop nya anak mereka, seolah tau akan ditinggalkan oleh sang ibu. Bayi mereka langsung dibawa keruangan khusus untuk di tindak lanjuti.

Bagaimana dengan elang? Dunia elang seperti berhenti, walaupun sebentar ia merasakan kehidupan dengan orang yang dicintanya, kini kebahagiaan itu harus pergi secepat ini. Elang tidak bisa membayangkan bagaimana hidupnya setelah ini merawat anak mereka sendiri? Itu tidak pernah terbayangkan oleh elang.

"Kenapa lan? Kenapa harus pergi sekarang? Kamu gamau denger adik panggil kamu mama? Kamu bilang kamu sayang sama aku, kamu cinta sama aku, kamu gamau kita nikah? Kita bakal nikah setelah adik lahir sayang. Ayo lan balik lagi sayang" sudah tidak ada lagi air mata yang bisa keluar, tapi rasa sakit itu masih elang rasakan hingga tubuh bulan sudah sepenuh nya dipeluk oleh bumi.

"Maaf sayang aku gabawa adik kesini, dia tau bakal kamu tinggalin mangkanya dia sedih. Ayo lan bangun lagi sayang, ini pasti mimpi kan lan. Sayaaangg ayo balik kita jemput adik kerumah sakit, kita pulang sayang. Ayoo" berat hati elang untuk meningglkan rumah terakhir ibu dari anak nya itu. Tak ia berikan sedikit renggangan pun dirinya memeluk batu nisan bulan.

"Kak el? Ayo kak kita pulang, adik nungguin kaka di rumah sakit. Kak bulan udah tenang kak disana" asha merasakan apa yang elang rasakan, dirinya pun tengah hamil sekarang kejadian ini bisa saja terjadi pada dirinya, itu yang sangat asha rasakan sekarang begitupun juga abyan.

"Lang ayo lang, lo ga kasian sama adik? Dari kemarin lo ga liat dia setelah dia dibawa keruang khusus. Nanti kita keseini lagi lang"

"Sha yan, gue masih mau disini. Kalian aja yang jagain adik, bulan sendirian disini gue ga mungkin tinggalin dia, bulan palinh takut sama kuburan kalian tau itu kan?" Ucap elang tanpa menoleh sedikitpun kepada lawan bicaranya.

"Kak elang, sudah kak sudah cukup, ada yang lebih pentingkan kamu sekarang, anak kamu butuh kamu" bukan asha, tapi kini naya pun ikut bersuara. Entah kenapa saat naya mengatakan itu, kepala elang yang sedari tadi menunduk menatap makan bulan ahirnya terangkat

"Kamu masih punya adik, dia butuh kamu. Masih banyak orang orang diluar sana berharap allah menitipkan malaikat kecil untuk mereka, dan termasuk aku. Balik kak el, hidup kamu sekarang ada adik, dia butuh kamu, ayah nya" percayalah naya mengatakan ini penuh dengan rasa sesak, mencoba menahan air matanya agar tidak runtuh.

Pandu yang sedari tadi berada di samping naya, merangkul naya saat merasakan perubahan naya berbicara dengan elang. Rasa sakit naya tidak hanya dirinya rasakan tapi juga dirasakan oleh pandu dan asha sebagai sahabat.

"Kak asha ga kuat" ucap asha, ia tidak kuat menahan semua kesedihan, rasa sakit disini, asha benci situasi situasi seperti ini ditambah bawaan hamil membuat asha sedikit sensitif terhadap lingkungan mereka saat ini.

"Bang byan bawa asha pergi dulu aja, bang el biar gue sama naya yang urus" ucap pandu, abyan langsung membawa istrinya pergi dari sana. Bukan bermaksud tak perduli dengan elang, tapi juga tak mungkin ia biarkan istri nya tidak nyaman sepeerti itu.

"Balik kak kalau kamu gamau kehilangan anak kamu. Ayo pandu, kalau kak el gamau temuin adik, biar adik kita bawa pulang. Egois sekali jadi ayah" rasa sesak tadi kini berubah menjadi amarah, naya sudah kepalang emosi melihat elang tak kunjung memberikan tanggapan apa apa. Naya menarik tangan pandu dan pergi meninggalkan elanh sendirian di sana.

"Sayang maaf, aku egois. Aku ga mikirin adik, adik psti udah nungguin aku. Sayang maaf ya aku tinggal sebentar, nanti aku sama adik kesini ketemu mama bulan, ya sayang. I love you sayang, i love you mama" dengan berat hati elang melanhkahkan kakinya meninggalkan tempat peristirahatan terakhir bulan.

***

5 bulan kemudian

"Ssssttt ssstt sssst, abang mau apa nak?" Yap panggilan adik kini berubah menjadi abang. Kenapa? Karna sebentar lagi asha adik nya juga akan melahirkan otomatis itu juga akan menjadi adiknya edgar.

Ibdar Abimanyu, dipanggil iba. Nama itu yang elang berikan untuk anaknya yang mempunyai arti cahaya dari bulan elang memasukan unsur bulan kedalam nama anaknya, agar anak mereka merasakan sosok sang mama ada di dirinya.

Jarang sekali iba menangis histeris tak berhenti-henti seperti ini. "Iba mau apa nak? Baba kasi susu abang gamau, tunjuk abang mau apa" ucap elang menimanh nimang anaknya. Sudah satu jam ini iba tidak berhenti hentinya menangis.

"Kak el ini kenapa? Abang kenapa kak?" Asha baru saja sampai dirumah mereka, asha meminta elang untuk tinggal bersama mereka sampai iba sedikit besar agar elang tidak kewalahan merawat bayi sendirian. "Sini sayang sama mami nak" asha mencoba menggendong iba, tapi akibat perur asha yang sudah membersar membuat iba tak nyaman ada di gendongan asha

"Udah sha sini sama aku aja, kamu tu lagi hamil gede nanti kenapa kenapa kalau gendong iba. Sini nak sama onti aja" kini giliran naya yang mengambil alih menggendong iba. Kenapa bisa ada naya? Karna naya baru saja kembali menemani asha membeli bahan bahan masak. Kemana abyan? Abyan masih ada meeting penting dan memberskan beberapa pekerjaan sebelum dirinya mengambil cuti untuk kelahiran anak pertama mereka.

Tidak butuh waktu lama, tangan iba terhenti di dalam gendongan naya. Bahkan kini iba terlelap di bahu naya dengan wajah merah nya, lucu sekali.

"Nah itu iba nya diem sama kamu nay. Waaah udah bisa nih" goda asha.

"Apansi sha. Penyakit aku memang sudah di nyatakan sebuh, tapi kan yaa kita gatau, kemungkinan hamil itu masih sangat kecil sha"

"Nay, kamu baru nikah 2 bulan sama pandu, kalian masih banyak waktu untuk usaha nay" Yaa, naya dan pandu sudah menikah 2 bulan yang lalu. Tapi untuk berhubungan suami istri belum mereka lakukan sama sekali mengingat naya yang baru saja sembuh dari penyakit rahim nya.

"Ah udah ah. Ini iba nya mau di taro kemana?" Tanya naya

"Sini nay biar aku yang bawa ke kamar" ucap elang hendak mengambil iba dari gendongan naya. Tapi sayangnya iba langsung menangis kembali saat tubuhnya dijauhkan dari naya.

"Udah kak, biar aku yang bawa iba ke kamar" karna naya sudah tau kamar elang dimana, jadi naya membawa iba ke kamar elang, tentunya di iikuti oleh elang dari belakang

"Sudah, aku permisi ya kak" pamit naya setelah menaruh iba di box bayi.

"Nay?"

Naya membalikan badannya saar sudah sampai di ambang pintu "makasi nay, dan maaf unt.."

"Sama sama kak, ga ada yang perlu di maafin, kita udah pilih jalan masing masing kak. Kaka sama kebahagiaan kaka, aku yang sudah mulai bahagia sama hidup aku. Makasi juga karna kaka aku bisa liat sosok laki laki yang benar benar bisa mencintai aku padahal belum tentu aku akan balas cinta nya. Yang berlalu biar berlalu kak, aku permisi ya kak"

Perasaan nya ke naya benar benar hanya sebatas kagum dan nyaman saja ternyata. Bahkan setelah ditinggal bulan dan lebih sering bertemu dengan naya, tak ada rasa sedikitpun untuk elang menginginkan naya kembali. Rasa cinta elang benar benar sudah habis untuk orang lama, untuk cinta pertamanya. Kini biarlah ia fokus pada anakanya saja, tak ada niatan elang untuk membuka hati lagi kepada wanita manapun. Kebahagiaan iba lebih penting untuk elang saat ini.

Seperti yang aku bilang, cerita ini sebentar lagi akan tamat, bersamaan dengan tamat nya cerita his world. Kenapa? Karena pada his world season 2 nanti, akan di adopsi dari kedua cerita ini jangan jatuh cinta dan his world season1.

Menunggu HIS WORLD S2. Jangan lupa baca cerita baru ku LIA & LIO. Yang belum tau bisa cek profil aku, jangan lupa add to library kalian yaah semoga pada sukaa yaa ❤️

Jangan Jatuh Cinta  (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang