Day 25: Pelupaan Antara

16 5 1
                                    

Di sebuah kota yang langitnya senantiasa tak nampak sebab terselimuti kabut kuno, terletak sebuah lorong tersembunyi bernama Pelupaan Antara. Tak mampu terlihat oleh sebagian besar penduduk, lorong itu mengandung keajaiban tak terbayangkan di balik tirai yang menutupi dunia sehari-hari.

Pada suatu malam yang suram, seorang penulis bernama Victor menemukan dirinya tersesat di sebuah hutan, dan ia menemukan lorong tersembunyi, yakni Pelupaan Antara. Terdorong oleh rasa keingintahuannya, ia melangkah maju dan menemukan pintu tua yang tidak terawat di ujung lorong tersebut. Dengan hati-hati, Victor membuka pintu tersebut dan masuk ke dalam ruangan misterius.

Saat melintasi ambang pintu, ia merasakan energi aneh yang melingkupinya. Pelupaan Antara bukan sekadar lorong ataupun ruangan, melainkan dunia tersendiri yang tak terikat oleh aturan yang dikenalnya. Bangunan-bangunan berdiri menjulang, tapi dikelilingi oleh warna-warna kontras yang menyakitkan pandangan dan bentuk-bentuk yang menyimpang dari realitas, bangunan-bangunan itu pun bergoyang-goyang seperti di dalam mimpi.

Di tempat ini, Victor menemukan makhluk-makhluk asing yang bukan berasal dari dunia nyata, seperti sebuah mesin dengan leher panjang menyerupai jerapah yang adalah penjaga pikiran, ia dapat membaca ingatannya dan orang-orang yang ia lihat, serta burung-burung robin yang menyanyikan lagu-lagu untuk mengenang kejadian masa lalu selayaknya lagu rohani. Pelupaan Antara telah menjadi panggung pertunjukan bagi anekdot-anekdot tak terungkap dan kenangan yang hampir terlupakan.

Dalam petualangannya, Victor menemukan perpustakaan kuno di mana buku-buku yang belum pernah dilihatnya terbang mengelilinginya seperti kupu-kupu dan kumbang. Halaman-halaman di dalam buku itu terisi dengan cerita-cerita yang menghadirkan gambaran tentang realitas alternatif dan kehidupan yang sama sekali tak terbayangkan. Dia belajar bahwa setiap pintu yang terbuka di Pelupaan Antara membawa ke kisah yang tak terduga, dan itu membawa Victor semakin menyelam lebih dalam di Pelupaan Antara.

Namun, semakin dalam Victor menjelajah, semakin besar rasa kehilangan dan kehampaan yang lelaki itu rasakan. Di Pelupaan Antara, waktu terasa begitu menyimpang, dan dia menyadari bahwa kenangan-kenangan dari dunianya yang nyata mulai luntur dan terlupakan. Di tengah ketidakpastian, Victor akhirnya memutuskan untuk mencari pintu kembali ke rumahnya.

Dengan susah payah, dia menemukan jalan keluar dari Pelupaan Antara dan kembali ke kota yang dikenalnya. Meskipun misterius, petualangan itu berhasil mengubahnya. Victor membawa pulang fragmen kenangan yang aneh dan ide-ide baru yang belum pernah dia bayangkan sebelumnya.

Pulang ke meja tulisnya, Victor mulai menuangkan pengalamannya ke dalam kata-kata. Dia menulis tentang Pelupaan Antara, tentang keajaiban yang dia temui, dan tentang kehilangan yang dia rasakan di antara lorong-lorong yang sulit terlihat oleh banyak orang. Ceritanya menjadi jendela bagi pembaca untuk melihat ke dunia yang tak terbayangkan, di mana Pelupaan Antara menjadi suatu metafora untuk kreativitas dan pelupaan akan hal-hal yang lalu.

-Day 25-

Day 25: Genre New Weird

Jujurly ini aku nyoba-nyoba, semoga saja bisa masuk ke genre hehe

Are You Healed, Or Just Distracted?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang