AWY 1

869 39 11
                                    

Perempuan itu duduk dikursi kelas sembari membaca komik action kesukaannya, sesekali tangannya mendorong kacamatanya yang hampir jatuh

Ia sengaja datang lebih awal ke sekolah, agar bisa menikmati waktu tenangnya, dimana pun dia berada, tempat yang aman baginya hanya kesendirian

Satu persatu murid mulai berdatangan dan memenuhi kelas, suara hiruk pikuk murid yang lain langsung mengisi kelas yang awalnya sepi

Gadis gemuk itu masih tetap membaca komiknya seperti tidak terganggu sama sekali, dan tiba-tiba seorang murid laki-laki langsung menarik buku komik dari tangannya

"Hei, kembalikan komikku-"

"Berhentilah merengek gendut! Kau tidak cocok membaca komik, kau itu cocoknya membaca buku tentang cara menurunkan berat badan!"

Murid laki-laki itu tersenyum remeh dibarengi suara tertawa teman-temannya, sedangkan gadis itu tidak menggubris dan masih mencoba mengambil komik miliknya dari tangan murid laki-laki itu

"Cobalah untuk mengambilnya gendut!"

Lalu anak laki-laki itu melempar komik miliknya keluar jendela, alhasil gadis itu langsung berlari keluar kelas untuk mengambil kembali komiknya

Seisi kelas tidak ada yang mau menolongnya dan bersikap seolah-olah tidak melihatnya

Ia mengambil komiknya yang dibuang oleh anak-anak tadi, tangannya mengusap cover komik yang kotor karna tanah

"Hahh, mereka jahat sekali, padahal ini adalah komikku satu-satunya." Gumamnya dan kembali berlari ke kelasnya

Sesampainya didepan pintu, tampak guru sudah berdiri didepan kelas, gadis itu tampak terkejut dengan buku komik yang berada ditangannya

"Yura? Kau darimana saja?"

"Ano, sensei aku baru saja-"

"Dia terlambat sensei, hukum saja dia,"

Teriak murid laki-laki tadi yang membuat seisi dipenuhi dengan suara tawa, gadis bernama Yura itu menunduk takut

Berakhir dengan Yura yang dihukum oleh guru tersebut, seperti tidak ada keadilan bagi Yura didunia ini

Apakah karna badannya yang gemuk? Tidak cantik? Tidak pintar? Sehingga dia tidak diperlakukan seperti murid perempuan yang lainnya?

Sesampainya dirumah, ia membuka sepatunya dan masuk ke dalam rumah, terlihat disana ibunya sedang memasak dan Ayahnya yang sedang duduk sembari membaca koran

"Tadaima. Okaasan, Otousan."

Kedua orang tuanya tidak ada yang menghiraukannya, dia tampak bernapas pasrah dan berjalan ke arah tangga

"Bagaimana ujianmu?" Suara ayahnya membuat langkahnya terhenti

"Lancar, Otousan."

Tampak ayahnya melipat kembali korannya dengan kasar dan menyesap kopinya

"Bagaimana pun juga, kau sangat berbeda dengan kakak dan adikmu, tidak ada yang bisa ku apresiasi darimu." Ujar ayahnya

Yura tampak menggigit bibirnya menahan rasa nyeri didadanya, dan berusaha menahan dirinya untuk tidak menangis oleh ucapan ayahnya

"Jangan lupa melakukan tugasmu dirumah ini, jika tidak jangan harap kau bisa makan malam ini!"

Itu adalah suara ibunya, dia bahkan mengerjakan hampir semua pekerjaan rumah, mencuci, meyapu, mengepel, dll.

Hanya dia sendiri yang dipaksa melakukannya sedangkan kakak dan adiknya sangat disayang dan dimanja, kecuali dirinya

***

All With You - Tokito muichiroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang