AWY 20

95 12 13
                                    


We don't talk anymore like we used to do...











































Hari demi hari berlalu, matahari tetap bersinar seperti biasanya, dengan cahaya yang senantiasa menyapa, tak luput dari setiap rasa rindu yang selalu ditahan, namun hati selalu berkata lain, semua hal yang sudah kau berikan, tidak akan membuatnya merasa cukup

Begitulah isi pikiran Yura, kehidupannya yang sekarang tidak lagi bersama dengan laki-laki yang ia cintai, walaupun tidak ada kata pisah, tapi Yura sudah lelah, dengan berat hati Yura menyatakan bahwa dirinya, sudah menyerah.

Kesehatan bayinya lebih penting untuk sekarang, padahal Oyakata-sama sudah melarang gadis itu untuk melakukan hal berat, termasuk menjalankan misi memburu iblis, namun gadis itu menolak, karna dengan menjalankan misi ia tidak merasa kesepian dan stres saat ia sendirian di Kediamannya

Tentu saja, dengan Mitsuri yang selalu menemani, walaupun tidak 24 jam, hal itu sudah cukup membuat Yura tidak merasa sendiri, lalu bagaimana dengan Muichiro? Entahlah, Tuan Pilar kabut itu terlihat tidak menghiraukan keadaan istrinya, ya. Yura masih berstatus istrinya Muichiro, hanya saja mereka jadi berpisah karna masalah sebelumnya.

"Kau yakin ingin datang ke rapat Pilar?" Mitsuri terlihat sangat khawatir melihat kondisi sahabatnya yang sudah hamil 2 bulan.

"Un! Aku nggak mau bikin pilar dan anggota lain curiga, lagi pula setelah perutku semakin membesar, aku akan memberitahu mereka, kecuali.. "

"---kecuali siapa? kecuali ayahnya sendiri? kau memang nggak pernah kepikiran kondisi bayi itu nanti setelah lahir?!" Yura terdiam, hanya saja dia nggak mau lagi berurusan dengan Muichiro, dalam hal apapun itu, dia hanya ingin sendiri sekarang.

"Sudahlah, jangan bikin aku makin stres, lebih baik pikirin nanti dia cewek atau cowok, hm?" Gadis itu tersenyum lembut, yang membuat sahabatnya ikut tersenyum.

"Andaikan si brengsek itu yang disini bukan aku," Yura menggeleng, lalu menarik tangan Mitsuri untuk segera pergi ke Kediaman Oyakata-sama, karna rapatnya sebentar lagi akan dimulai.








Di sisi lain, Muichiro bertengkar dengan Remu, entah hal apa yang sedang mereka debatkan, yang jelas dan pasti adalah, semua orang disana tidak suka dengan Remu, karna suasana Kediaman Tokito tidak sebahagia saat Yura tinggal disana, apalagi Remu selalu saja merengek yang dimana membuat Muichiro sakit kepala// mang enak.

"Kau janji padaku untuk menceraikan perempuan itu, kan? Sekarang apa yang kau lakukan, pergi menjalankan misi dan pulang dalam keadaan mabuk??"

Muichiro memijat kepalanya pusing, apalagi yang direngekkan perempuan ini, begitulah isi hatinya.

All With You - Tokito muichiroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang