BAB#38

1.8K 95 6
                                    

EYRAZEL ARVENYA POV

Setelah dua bulan aku di sini, aku benar-benar tidak kembali ke Jakarta. Bahkan tidak ada komunikasi sama sekali bersama Zyren. Hubunganku dan Dev awalnya memang berjalan selayaknya teman, ketika dia mengajak ku balikan saat pertama kali kami bertemu setelah sekian lamanya, aku sempat menolaknya. Tapi Dev tidak menyerah membuktikan bahwa dia benar-benar serius kembali padaku.

Saat kemarin dia memintaku kembali, aku lantas menerimanya. Cintaku memang masih sangat besar pada Zyren, tapi mungkin dengan cara ini aku bisa melupakannya. Hari ini aku dan Dev berniat kembali ke Malang, aku memang sengaja ingin menemui keluargaku di sana.

"Sayang, jadi nanti kamu di Malang berapa lama?" tanya Dev padaku.

"Gak tau, nanti kalau di panggil ke kantor di Jakarta kayaknya baru aku ke sana lagi"

Tiba di Malang, Dev lantas mengantarkan ku ke rumah menggunakan taksi online. Saat sampai di rumahku, aku sedikit keheranan karena melihat keramaian dari luar rumah.

"Kamu gak mampir dulu?"

"Ramai banget tau sayang. Gak enak" ucapnya padaku.

"Gak mau bertemu ibu mertuamu?" ucapku menggodanya, dia lantas tersenyum dan memarkirkan mobil miliknya. Segera dia menggenggam tanganku dan masuk ke rumah.

Ku lihat banyak anak kecil sedang bernyanyi lagu ulang tahun, pandanganku teralihkan ke arah depan. Dan kudapati keluarga ku sedang begitu berbahagia, ternyata ini adalah hari ulang tahun ponakan ku. Tapi yang mengganggu pemandangan ku saat ini, aku melihat Zyren yang juga berada di sana.

"Sayang, kamu lupa ponakan kamu ulang tahun?"

"Gak apa-apa, aman. Kita maju ke depan" aku segera menarik Dev menuju ke depan dan berdiri bersama keluarga ku. Ku ambil tangan Dev dan ku lingkarkan di pinggulku. Dia lalu tersenyum manis padaku.

Saat acara potong kue selesai, selanjutnya masuk ke acara sesi foto. Aku lantas meminta Xavi untuk ku gendong, aku dan keluarga ku bahkan tidak ada pembicaraan apa-apa. Namun dapat kulihat dari wajah kakak ku, dia begitu marah saat ini.

"Sayang, aku peluk kamu di depan keluarga kamu gak apa-apa kan?" Bisik Dev padaku

"Tentu saja" ucapku padanya

Dev kemudian berdiri di belakang ku dan memeluk ku, dengan keadaan aku yang menggendong Xavi kami selayaknya keluarga bahagia. Aku mengarahkan wajahku ke arah fotografer yang memotret kami.

"Zyren ayo berfoto bersama Eyra" ucap kak Vey menatapku, sempat aku ingin menolak, tapi kulihat wajah kakak ku yang siap memakan ku hidup-hidup.

Dia mendekat ke arahku, saat dia tepat di belakangku, jantungku masih setia berdetak seperti dulu. Dan ku yakin sampai detik ini, aku masih sangat mencintainya. "Ren letakan tangan mu di pinggul Eyra" ucap kak Vey pada Zyren. Dia sempat menolaknya namun kak Vey tetap memaksa Zyren melakukan itu.

"Maaf kalau aku meletakan tangan di sini" ucapnya padaku. Rasanya aku ingin menangis mendengar ucapannya. Tanpa menjawabnya aku menganggukkan kepalaku.

***

ZYRENSHA AXEVELLINA POV

Aku benar-benar kehilangannya. Saat dia memutuskan hubungan kami, aku dan Eyra tidak memiliki komunikasi sama sekali. Sampai aku di hubungi mbak Vey untuk hadir ke acara ulang tahun Xavi, aku lantas tidak menolaknya. Bukan karena aku ingin bertemu dengan Eyra, tapi aku tidak ingin mengecewakan keluarga Eyra. Sampai di Malang juga, aku menceritakan semua masalah ku dengan Eyra pada mbak Vey dan ibu. Tidak ada yang ku tutupi sedikitpun, tentang apa yang aku lakukan bersama Flora juga, aku terbuka semua pada mereka.

FelicityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang