ZYRENSHA AXEVELLINA POV
"Sayang, kamu gak berniat kasih tau ibu dan mbak Vey tentang hubungan kita?"
Selesai dengan kegiatan panas antara aku dan Eyra. Aku tidur dengan keadaan memeluknya, dengan beralaskan lengannya, mataku terus memandang wajahnya dari samping, wajah yang selalu ku rindukan setiap saat. Dalam keadaan mata terpejam aku tau dia tidak tidur, dia masih mendengar setiap ucapanku dengan baik. "Baik, aku gak paksa kamu buat kasih tau sayang" ucapku lagi.
"Aku minta maaf ya sayang, waktu itu aku memarahi mu, membentak mu bahkan kasar pada mu" ucapnya, ku lihat kini dia menangis. Aku kemudian bergegas bangun dan membersihkan air matanya, "Apa yang kamu lakukan itu salahku, lupakan semua yang terjadi ya. Kan kita sudah bersama kembali"
"Terimakasih cintaku. Hm btw aku bulan depan berangkat ke Kalimantan lagi. Apa kamu tidak keberatan?"
"Sayang, aku percaya kamu. Selama ini bukannya kamu setia? Kamu dan Dev kembali kan memang di saat kita berpisah"
Dia kemudian tersenyum ke arahku, "Sayang, aku akan berusaha selalu mengabari mu agar kamu tidak lagi merasa kesepian"
"Mungkin saat sayang di Kalimantan, aku berniat tinggal di Malang bersama keluargamu. Tapi aku perlu kantongi izin dari kamu dan dari keluarga kamu"
"Tanpa kamu minta izin juga aku tetap mengiyakannya sayang. Kamu tau keluargaku bahkan lebih menyayangimu dariku Eve"
Memang keluarganya sangat menyayangiku, itu yang membuatku beruntung hadir di hidupnya. Selain di cintai oleh wanitaku, tapi aku juga mendapatkan sayang dan cinta dari keluarganya. Di luar sana aku tau masih ada yang lebih dari Eyra, tapi di bandingkan dengan mereka semua. Di mataku, di hidupku, Eyra akan menjadi yang pertama dan terutama serta yang terakhir mengisi relung jiwaku.
Aku turun dari tempat tidur dan berjalan masuk ke kamar mandi, malam ini dia mengajak ku untuk hadir di acara perusahannya. Tanpa menolak ajakannya, aku dengan semangat menerima ajakan itu.
Selesai mandi, aku bergegas keluar. Namun yang ku dapati dia malah asik menatap layar handphonenya dengan wajah serius.
"Sayang, masih ada kerjaan? Mandi dulu ya. Nanti lanjut lagi" ucapku padanya. Tanpa memperdulikan ku, dia berjalan meninggalkan ku menatap dirinya yang keluar dari kamar ini, aku bahkan bertanya-tanya di dalam hatiku? Ada apa lagi ini? Sambil ku panjatkan doa, agar hubungan kami tidak lagi di ganggu oleh siapa pun itu.
Sementara tubuhku yang masih di bungkus kimono, aku melakukan proses makeup terlebih dulu.
"Sayang nanti pakai ini ya. Aku mandi" ucapnya dan meletakan long dress berwarna hitam untuk ku kenakan. "Sayang itu handphonenya taruh dulu, kamu mau mandi loh" ucapku namun lagi-lagi dia cuek padaku, rasanya aku ingin menggigitnya saja.
Aku kembali fokus dengan wajahku, saat aku selesai makeup, Eyra baru keluar dari kamar mandi sambil berjalan menuju lemari dengan tetap menahan handphonenya. Mood ku seketika berubah melihat Eyra yang terus memperhatikan handphonenya.
Segera ku kenakan dress yang diberikannya padaku, aku menatap cermin dan merapikan bagian-bagian yang belum begitu sempurna. Dari pantulan cermin, kini aku melihat Eyra sama sekali tidak membuka lemari itu, tapi tatapannya terus fokus ke handphonenya.
"SAYANG" Teriak ku padanya
***
EYRAZEL ARVENYA POV
Saat Zyren berteriak, aku terkejut dan hampir saja handphone milik ku melayang ke lantai. Dia mendekat ke arahku dan menggigit pundak ku, "Aw iya sayang, iya maaf ya" ucapku padanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Felicity
Teen FictionEyrazel Arvenya merupakan lulusan baru yang akan merantau ke Ibu Kota. Tanpa sengaja bertemu dengan wanita cantik seorang CEO muda dari perusahaan swasta bernama Zyrensha Axevellina, keduanya lalu menjalin hubungan pertemanan. Namun tidak ada yang m...