Panas banget. Banget. Banget. Banget.Meski sudah ada berbagai jenis pepohonan yang menjadi atap untuk para manusia yang gabut siang-siang datang ke alun-alun, tapi tetap saja rasanya pohon itu seperti tengah terbakar—mirip di serial kartun krisna.
Ya karena memang posisi alun-alun ada di tengah-tengah kota. Kanan–kiri sekitar alun-alun merupakan jalan raya besar yang tiap selesai lampu merah selalu penuh dengan suara klakson dan teriakan orang yang tak sabaran.
Itulah mengapa menurut Younghoon sangat tak worth it untuk main ke alun-alun di saat siang hari, apalagi menjelang sore. Vibes happy menikmati berduaan dengan pacar sangat sangat tak terasa.
Benar. Seperti yang diminta Rose, Younghoon sekarang benar-benar ada di alun-alun, tentunya bersama Rose.
Younghoon bingung, dia sendiri baru memasuki area taman luas itu langsung mencari tempat untuk berteduh, sementara Rose— dia malah agak gila menyewa skuter di siang bolong.
Itu bukan lagi agak tapi memang udah gila menurut Younghoon yang anti panas panasan.
"Yang, kamu nggak kepanasan apa?"
Rose mendengar teriakan Younghoon, dan itu terdengar seperti mau meninggoy karena sinar matahari tapi Rose tak peduli dan memilih lanjut mengitari alun-alun dengan happily.
Entahlah kayak sekarang tuh waktu yang tepat buat muasin inner-child dia.
Tapi Younghoon yang stress sendiri, beneran menyesal udah keceplosan ngomong hal keramat di depan Rose.
"Yang, aku ke indoapril sebelah. Aku juga bawa tas kamu."
Rose menghentikan skuternya dan berbalik menatap Younghoon yang kayaknya beneran udah lemes di tempat. Cemen.
Terpaksa Rose mengarahkan skuternya untuk mendekat ke arah Younghoon.
"Mau kemana?" Tanya Rose, meski sudah terjawab tapi dia memang ingin menanyakannya lagi.
Younghoon mendesah berat, "Ke indoapril sayang... mau beli air."
"Aku bawa air di dalem tas."
"Tapi enggak dingin."
"Yang penting kan minum."
"Tapi enggak enak, aku maunya dingin."
"Perasaan sama aja." Debat singkat berakhir cepat dengan Rose yang kembali memainkan skuternya menjauh dari Younghoon.
Belum jauh dia kembali bersuara dan agak berteriak, "Jangan kemana-mana!"
Oh damn. Mampus aja lu Younghoon. Turutin aja semua yang diminta tuan putri lu.
Salah sendiri ya kan pake segala bilang nurutin semua yang dimau wkwk.
Terpaksa sekali Younghoon sekarang membuka tas kekasihnya, dan mengambil botol tumblr yang berisikan air.
Baru saja dia minum seteguk, dia mengumpat kencang. "Anjing, airnya anget."
Ya, pasti anget lah wong posisi panas bingit.
Padahal dia juga sudah menduga kalau airnya pasti anget karena suhu di tempat itu benar-benar luar biasa panas, tapi rasa hausnya menantang dia untuk tetap meminum air anget itu.
Gapapa seenggaknya cuma seteguk, lumayan bisa ngilangin haus even tho cuma 2 detik.
"Udah minum?"
Younghoon kaget. Ternyata Rose balik dengan tangan kosong— tanpa membawa skuter.
Wait, rugi dong.
"Bentar, bukannya kamu baru naik? Kok udah dibalikin ke abangnya?"
"Biar kamu ke indoaprilnya nggak sendirian." Ucap tuan putri tanpa menoleh sedikitpun ke Younghoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
A MONTH
FanfictionMari kita simak perjalanan pedekatenya tuan muda ganteng es batu selama sebulan. ff lebay, jangan dibaca peringatan : sider bokongnya kelap kelip