1. nitip absen

8.7K 1K 66
                                    












"Kim Mingyu..."

Satu persatu nama terpanggil, dan satu persatu para mahasiswa yang ada di dalam ruangan itu mengangkat tangannya dan mendesah berat menyerukan kata, 'hadir.'

Biasanya dosen membiarkan mahasiswanya untuk mengisi daftar hadirnya sendiri. Dan ya, cenderung tidak ada pengecekan lagi.

Tapi kali ini berbeda.

Suasana kelas mendadak berubah menjadi lebih tegang setelah dosen mulai membaca satu persatu nama mahasiswa yang hadir.

Ya, mengabsen satu persatu nama yang tertulis di daftar hadir kelas itu.

Mampuz yang pada nitip absen, yang berpikiran seperti ini jelas anak rajin yang tidak pernah melewatkan kelas sekalipun.

Berbeda jauh dengan yang suka nitip, apalagi yang dititipin. Mereka memilih menunduk, dan menghindari kontak mata dengan sang dosen. Bagaimana kalau ketahuan?

"Jung Chaeyeon..."

"Hadir."

"Xu Minghao..."

"Hadir."

"Lee Jaehyun..."






Hening, hampir 15 detik hanya terdengar suara jam yang memang dipajang di tembok kelas itu.

"Lee Jaehyun?"

Kalau dosen udah ngulangin suaranya, tandanya perlu waspada.

Sontak seluruh mahasiswa yang ada di dalam kelas itu menoleh ke sekitarnya. Pandangan mereka menelisik setiap sudut ruangan itu untuk mencari tahu keberadaan target.

Sudah menjadi kebiasaan, tapi ya sekalian olahraga biar leher nggak pada kaku.

Masalahnya ini dosen terkenal galak boi.

"Lee Jaehyun nggak hadir. Tapi kok nulis hadir—"

"Selamat pagi, pak..."

Seluruh mata kini terarah ke pintu, sedikit terkejut dan merasa lega saat menangkap sang target berdiri dengan nafas tersengal-sengal disana.

Hampir aja.

"Telat?" Tanya Pak Dosen langsung pada poinnya, seperti tak peduli dengan laki-laki yang ada di hadapannya itu tampak kesusahan mengatur napas.

Hyunjae, pemuda itu memegang dadanya sebentar.

Dia bersiap menjelaskannya pada Pak Dosen, namun seorang mahasiswi di ruangan itu mengangkat tangan dengan santai dan mendahuluinya berbicara.

Tepatnya menyelamatkannya.

"Hyunjae tidak telat, dia memang menulis absennya sendiri."

Seluruh mata kini mengarah ke sang pemilik suara yang terdengar lantang tak menunjukkan gugup sama sekali.

Awalnya Pak Dosen memicingkan matanya menatap gadis itu, ya pasti itu hanya akal-akalan saja demi menyelamatkan temannya.

Bisa jadi,

Tapi suara gadis itu kembali terdengar mengisi penuh ruangan itu, "Hyunjae dari toilet, dia tadi berpesan pada saya dan ini tasnya."

Hyunjae yang masih kesulitan mengatur napasnya pun menyempatkan melempar senyuman penuh terimakasih pada gadis itu,

Untung dia jarang bawa tas ke kampusnya.

Gosh, hari ini dia selamat.

"Oh begitu, lain kali kamu kalau ke toilet tunggu dosen masuk. Kalau kayak gini lagi nanti dikira telat, atau ngga ya nitip absen."


A MONTH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang