"Besok malam free?"
Rose terperanjat kaget mendengar suara bariton itu yang memulai sebuah pembicaraan dengannya.
"Hah apa?" Sahutnya balik—yang jatuhnya mirip orang tolol.
Jujur saja dia tak mendengar jelas apa yang dilontarkan cowok itu barusan. Ya karena sejak turun dari motor nmax cowok itu, mata Rose terus berfokus pada dua orang yang lagi ketawa-ketiwi menatapnya dari jauh.
Cowok itu dengan sabar tersenyum manis dan mengulang pertanyaannya, "Roseanne, besok malam kamu sibuk?"
Rose balas tersenyum manis, dia melirik sebentar ke arah 2 orang yang nyatanya belum beranjak dari depan pagar rumah tetangganya itu.
"Rose?"
"Liat besok aja ya, kook."
Bukan Hyunjae, bukan Younghoon.
Gojekers pulang kuliah Rose kali ini baru, yaitu Jungkook.
Mengingat kejadian yang terjadi satu jam yang lalu jujur saja membuatnya kesal tak karuan. Tadi saat Jungkook datang, Younghoon malah pergi begitu saja meninggalkannya tanpa mengucapkan pamit atau salam padanya.
Tak masalah jika ditinggal pergi begitu saja, masalahnya Rose masih bingung dengan perkataan Younghoon sebelumnya.
Kenapa, kenapa Rose yang akhirnya harus mengerjakan tugas itu sendirian? Dan wth dibayar? Apa kalian tak emosi, Rose yang mulai suka sama dia aja emosi nggak karuan.
Rasanya seperti dipermainkan,
"Waktu itu beneran confess ngga sih?"
"Hah, maksud kamu?"
Bodoh sekali, Rose keceplosan dan lupa bahwa Jungkook masih ada bersamanya.
Bisa-bisanya sekarang di depan cogan, dia malah memikirkan cogan yang lain.
"Oh eng-enggak, kepikiran sama cerita Lisa." Sahut Rose cepat, tak lupa dengan ekspresi tololnya.
Bohong? Ya jelas, tidak mungkin Rose mengaku begitu saja kalau dia sedang meragukan confess yang dilakukan Younghoon padanya kapan hari.
Rose menggaruk lengannya sendiri, tersenyum canggung namun jatuhnya tetap manis di mata Jungkook.
"Oh gitu kirain apa."
Rose mengangguk, "Mampir dulu, kook."
Jungkook menggeleng pelan, jujur saja dia tak bisa berhenti menaruh mata pada Rose. Dia mendadak heran dengan temannya sendiri, yup si Younghoon. Kok bisa temannya itu nggak sampe naksir sama Rose yang secantik dewi.
"Halo kook? Kok malah melamun, mampir dulu ya."
"Nggak, sayang."
What,
Rose terkejut, begitu juga dengan Jungkook yang reflek menepuk mulut biadabnya itu.
Telinga Rose nggak tuli, kompleknya selalu sepi, suara apapun pasti akan terdengar jelas masuk ke telinga apalagi suara Jungkook barusan. Huft, Rose jadi panas dan deg degan nggak karuan.
"Maksud aku, yah sayang banget nggak bisa mampir soalnya aku udah ditunggu sama yang lain di tempat biasanya kumpul."
Rose sedikit menunduk dan memanggut-manggutkan kepalanya mendengar penjelasan Jungkook barusan.
Gimanapun juga dia masih dibuat deg degan karena nggak sengaja dipanggil sayang.
"Yaudah kamu hati-hati..." Katanya begitu sadar tak ada yang harus dia omongkan lagi dengan cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A MONTH
FanfictionMari kita simak perjalanan pedekatenya tuan muda ganteng es batu selama sebulan. ff lebay, jangan dibaca peringatan : sider bokongnya kelap kelip