"Younghoon..."
Rose menghentikan langkahnya dan reflek membungkam mulutnya dengan satu tangannya saat punggung lebar yang ada di depan pandangannya itu berhenti.
Matanya melirik kesana kemari dengan mulut yang masih berusaha menganga karena bingung harus melakukan apa sekarang.
Kehabisan akal dan tentu saja sudah sangat sinting. Bagaimana tidak, Rose berlari keluar gor hanya untuk menyusul Younghoon.
Dan dia melakukannya langsung tanpa berpikir lagi.
"Younghoon, be-bentar..."
Rose menggigit jarinya sendiri setelah berhasil menahan Younghoon yang hampir melanjutkan langkahnya.
Dia jadi bingung tak karuan, mau bilang apa? dia sendiri juga reflek ngejar si tuan muda ganteng yang satu ini.
Nggak, masalahnya Younghoon enggan sekali berbalik untuk menatap balik Rose. huhu.
Rose melirik ke sekitarnya dulu, "Kamu ma—"
"Gue mau ke ruang ganti, ikut?"
Rose membolakan matanya, dia hampir tersedak air ludahnya sendiri jika dia tak hati-hati. Dan sekarang sebisa mungkin dia mengatur suhu badannya yang tiba-tiba panas mendengar balasan datar dari Younghoon barusan.
Malu lah, ini Rose ngintil mulu mana nggak tau yang diikutin mau ke ruang ganti.
Tapi, Rose tetaplah Rose yang batu.
Menurut apa yang dia dengar dari cerita Jungkook dan sedikit dari Hyunjae, Younghoon sering tidur di jam latihan.
"Ekhem, bohong kamu."
Jadi dia tak percaya bahwa cowok temperamen super ga jelas itu akan pergi ke ruang ganti.
"Ya terserah lo lah."
Ingat, Younghoon masih tetap dalam pendiriannya yaitu berdiri membelakangi Rose. Jadi semanis apapun senyum Rose saat ini dia tak akan bisa mengetahuinya.
Kecuali dia punya mata di kepala bagian belakangnya.
Dan sekarang berakhir Rose yang benar-benar berjalan mengekori Younghoon di belakangnya. Ya mirip anak ayam sama induknya.
Kalau akhirnya kakinya berhenti di parkiran fakultasnya sih bersyukur pake banget, keinginan dia akhirnya terpenuhi yaitu pulang sama Younghoon.
Tapi, masalahnya sekarang kakinya benar-benar berhenti di depan pintu berwarna cokelat dengan papan kecil bertuliskan 'Ruang Ganti' di atasnya.
Rose tak bersuara, dia membungkam mulutnya dan menoleh kesana kemari untuk memastikan tidak ada orang.
Rose juga nggak tau kenapa gerak-geriknya jadi kayak mau ngelakuin maksiat begini.
"Ikut masuk aja?"
Kaget, kaget pol.
Bukan karena suara Younghoon yang tiba-tiba itu, tapi karena omongan Younghoon. Rose sampe gelagapan dan nggak berani natap balik cowok ga jelas itu.
"Nggak, kamu cepet ganti saya tunggu di luar."
Rose menggeleng pelan, dia semakin gugup melihat Younghoon yang hanya mengangkat sebelah alisnya pertanda bingung dengan apa yang dia bicarakan sekarang.
Keliatan tolol banget pasti ya.
"Saya tu-tunggu disini, saya ada perlu soal tugas pak agus."
Rose menunduk dan memejamkan matanya kuat saat merasakan sebuah tangan mengacak rambutnya gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
A MONTH
FanfictionMari kita simak perjalanan pedekatenya tuan muda ganteng es batu selama sebulan. ff lebay, jangan dibaca peringatan : sider bokongnya kelap kelip