btw chapter panjang
(Selagi masih muda chok)
"Maaf Ros..."
Rose masih bergeming, tepatnya menggerutu dalam diam dengan memandangi ponsel Lisa yang ada di tangannya sekarang.
Suara supporter memanglah epic, tapi bukan berarti Rose tak mendengar seruan maaf dari Lisa barusan.
"Maafin gue ya Ros."
Rose tak mau ambil pusing, dia yang tak ingin bertengkar, memilih mengangguk dan mengembalikan ponsel Lisa. "Kamu harusnya screenshot dan kirim ke saya, nggak perlu nelpon saya kayak tadi."
Ya sekarang wajar juga Rose marah ke Lisa. Kalau kalian berpikir Lisa panik memaksa Rose karena ada Younghoon, berarti kalian salah.
Ternyata oh ternyata, Lisa cuma mau nunjukin insta-story Younghoon bersama temen-temennya yang diupload 23h ago.
Entah apa yang membuat Lisa sampai panik dan jujur itu membuat Rose tertipu.
"Mau mati rasanya..."
Rose menjeda omongannya sebentar, dia melirik ke arah lapangan—dimana 5 menit yang lalu tim basket kampusnya itu mulai bertanding.
Dilihatnya salah satu pemain laki-laki yang sepertinya menjadi bintang di pertandingan kali ini. Laki-laki itu memakai handband yang menjadi ciri khas untuk kapten basket di kampusnya.
Tak ada semangat untuk berteriak memberi sorakan seperti perempuan-perempuan yang duduk di sebelahnya. Ada perasaan kesal, dan kecewa ketika melihat siapa kapten basket tim kampusnya kali ini.
Yang jelas bukan seseorang yang dia rindukan saat ini.
"Gila anjir, Jungkook keren banget." Rose menoleh cepat ke sampingnya, tepatnya ke arah Lisa yang tiba-tiba menyerukan kalimat itu.
"Emang bisa ya ada kapten cadangan begini?" Sahut Rose.
"Ya bisa lah."
Rose memilih diam tak membalas Lisa barusan. Dia memikirkan Younghoon. Iya Younghoon, tolongin Rose please... Dia kangen sampe kemana-mana isi otaknya tuan muda mulu.
Contohnya barusan, bisa-bisanya dia melihat Jungkook malah di otaknya itu Younghoon.
"Tapi Lis, kaptennya bukannya Young—"
"Younghoon kan lagi di es be ye, kalo mau tanding gimana? Lewat zoom?"
Rose diam lagi, dia meraih ponsel Lisa yang menganggur di pangkuan cewek berponi itu.
"Kalau sekarang saya balik ke kampus, Kak Lia masih disana nggak ya?" Gumamnya pelan seraya melihat jam yang tertera di layar ponsel itu.
Huft, kenyataannya Rose juga masih penasaran sama siapa Lia itu. Kalau kayak gini, nanti malam dia tak bisa tidur dengan nyenyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
A MONTH
FanfictionMari kita simak perjalanan pedekatenya tuan muda ganteng es batu selama sebulan. ff lebay, jangan dibaca peringatan : sider bokongnya kelap kelip