1

3.6K 158 3
                                    

©2024

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©2024

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.
.
.

Korea, 2024

.
.
.
.
.

"Kami masih nyaman seperti ini, pernikahan? Doakan saja semoga secepatnya."

Minjeong menatap dengan malas pasangan selebriti yang sedang diwawancarai di layar kaca. Kemudian, dia memukul kepala Jeno yang begitu serius mengomentari salah satu dari mereka.

"Kakak! tolong matikan TV-nya!" seru Minjeong mulai jengah.

Jeno mengerti, dia menuruti permintaan Minjeong, lalu mengambil kardus yang dibungkus rapi di atas meja.

"Kemarin ada yang mengirimkan paket ini untukmu, tapi nama pengirimnya tidak ada," Jeno memberikan kardus tersebut pada Minjeong, lalu tersenyum menyebalkan, "Apa itu dari pacarmu lagi?"

"Sudah aku bilang kalau dia bukan pacarku," gumam Minjeong sambil membolak-balik kardus tersebut dengan kening berkerut.

Jeno merangkul pundak Minjeong. "Dia mengirim apa lagi?"

Minjeong terus memperhatikan kardus tersebut dengan seksama, hingga akhirnya menyadari ada secarik kertas warna biru yang ditempel di sudutnya.

"Ini bukan dari Sungchan," ucap Minjeong sambil menatap Jeno dengan wajah sedih.

"Hah, lalu? Jangan bilang kamu punya pacar yang lain?" Tebak Jeno tidak percaya, adiknya tidak keliatan berengsek dimatanya.

Minjeong menarik napas pelan, lalu beranjak pergi tanpa melirik Jeno sama sekali.








.
.
.
.
.
.
.
.
.
.








"...kamu sudah menerimanya? Itu mantel yang kubeli saat pulang dari Rusia, kumohon pakailah untukku."

Karina! Enough | Winrina ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang