22

681 72 2
                                    






"Selamat siang, bu bos." Sapa Ryujin masuk kedalam ruang kerja Minjuu sambil membawa paperbag besar.

Minjuu tidak mengalihkan perhatian dari berkas-berkas di mejanya. Dengan nada datar menatap Ryujin, "Pergilah, aku tidak ingin bicara hari ini."

Tanpa menghiraukan perintah tersebut, Ryujin meletakkan paperbag di atas meja Minjuu dan menarik kursi di depannya. "Aku bawakan makan siang untukmu. Makanlah sebelum dingin."

Minjuu menatap paperbag itu dengan tatapan malas. "Tapi aku masih kenyang."

Ryujin menanggapi dengan nada menggoda, "Ini sudah lebih dari empat jam sejak kamu sarapan di apartemen Yujin. Kamu menginap di sana. Apa yang sebenarnya terjadi?"

Minjuu berusaha kembali fokus pada pekerjaannya, mencoba mengabaikan Ryujin. "Tidak ada yang terjadi."

"Apa mungkin ada sesuatu antara kamu dan Minjeong?" Ryujin bertanya, terlihat khawatir. Sudah hampir seharian dia tidak mendengar kabar dari Minjeong, padahal biasanya setiap hari selalu ada pesan. "Ceritakan saja kalau ada sesuatu. Jangan dipendam sendirian."

Minjuu memindahkan beberapa berkas ke sudut meja dan menatap Ryujin dengan serius. "Minjeong sudah tahu tentang foto-foto itu."

Mata Ryujin melebar karena terkejut, dan rasa cemasnya meningkat. Minjuu mulai menceritakan kejadian tadi malam, meski hatinya terasa sakit.

"Minjeong tahu dari mana soal itu?" tanya Ryujin bingung. "Apakah dari Karina? Lalu, Karina tahu dari mana?"

Minjuu mencoba menenangkan diri. "Itu pasti Cleopatra."

Ryujin terkejut lagi, kali ini dengan kebingungan yang mendalam. "Oh iya, aku sempat melihat berita bahwa Cleopatra juga datang ke pernikahan Tuan Kim. Tapi aku baru tahu kalau ada orang lain yang tahu tentang hubungan Minjeong dan Karina selain kita dan... Yujin."

Minjuu menilai ekspresi Ryujin dan merasa sahabatnya tampaknya tidak sepenuhnya tahu hubungan antara Tuan Kim dan Cleopatra. Jika Minjuu harus menggambarkannya, itu adalah sesuatu yang sangat menjijikkan dan memalukan.

"Aku akan pergi menemui Cleopatra," kata Minjuu sambil berdiri dan memasukkan barang-barang penting ke dalam tasnya.

"Kamu harus makan dulu sebelum pergi. Lagipula, kamu tidak bisa menemui Cleopatra tanpa membuat janji terlebih dahulu," kata Ryujin, menahan tangan Minjuu dengan kekhawatiran.

"Aku tidak apa-apa," jawab Minjuu dengan senyuman yang berusaha menunjukkan ketenangan. Ia mengambil paperbag dari meja dan menatap Ryujin. "Aku akan makan di mobil. Jika ada yang mencariku, bilang saja aku ada urusan dilapangan."

Ryujin mengangguk, memahami keputusan Minjuu. Meski hatinya terasa tidak tenang, ia membiarkan Minjuu pergi untuk menemui Cleopatra.











***











Langit Seoul siang itu terlihat cerah, seolah mendukung suasana di dalam studio yang sedang sibuk dengan persiapan pemotretan. Brand ternama dari Eropa, La Lumière, memilih Seoul sebagai tempat untuk meluncurkan koleksi terbaru mereka dan Karina, seorang aktris muda yang tengah bersinar, menjadi wajah baru dalam kampanye mereka.

Suara klik kamera bergema memenuhi ruangan, seiring dengan arahan dari sang fotografer, Andre, yang terkenal di kalangan fashion internasional. Ia bergerak lincah, tangannya terampil mengatur cahaya, membentuk bayangan sempurna yang menciptakan estetika menawan dalam setiap jepretan.

Di tengah keramaian studio, Karina berdiri di depan kamera dengan sikap profesional. Wajahnya tampak sempurna, setiap gerakannya anggun dan memancarkan pesona. Setiap kali Andre mengarahkan, dia mengikuti tanpa ragu, membuat semuanya terasa alami dan memukau.

Karina! Enough | Winrina ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang