Beruntung Di dekat WC tidak ada orang seorangpun jadi insiden tadi tidak dilihat oleh orang lain
Tak lama Sudah banyak yang mengerumuni WC dimitri berhenti melangkah dan Tersenyum Jahat
.
" Astaga siapa yang melakukan ini " Ucap Seorang Anak" Kasian sekali sih " Ucap Anak yang lainnya
" Ada apa " Tanya Ambar bersama 2 Temannya
" Nih ada Jenazah kayaknya Kelas XI " Ucap Seorang siswi
" Permisi " Ucap Seseorang Dia stevan
" Astaga Zayn, Ini gimana ceritanya nih " Tanya stevan
" Entahlah ada seseorang yang datang ke WC dan berteriak Mayat, jadi kami datang saja " Ucap Seorang siswa
" ini sudah di laporkan ke kepala sekolah belum " Ucap Stevan
" Sepertinya Belum sih " Ucap siswa disana
" Aahh gimana sih kalian Kok cuman di tonton " Ucap Stevan
Stevan berjalan dan ingin ke kantor sekolah dan bertemu ambar
" hei kau lagi " Ucap Stevan
Ambar hanya tersenyum
Stevan membalas senyuman ambar, lalu dia melanjutkan jalanya ke kantor
Tak lama guru dan Orang tua zayn berlari dengan panik ke TKP disana Juga sudah Ada Garis Polisi Sekolah ini Baru pertama kali ini mendapat Masalah semacam IniDisisi lain
" wah aku yakin dia pembunuhnya " ucap brayn mengejek dimitri
" yaaa kelihatannya begitu dia terlihat berkeringat " ucap hansol
" sudahlah lebih baik kita pergi hahaha " ucap Brayn
Saat mereka berbalik arah Dimitri Menatap mereka tajam penuh dendam dimitri meletakkan alat pelacak ke bawah mobil hansol tepat pada malam hari dimitri langsung pergi ke rumah hansol saat itu jam 21:30 ia masih melihat ada mobil Brayn sahabatnya itu dan memutuskan untuk menunggu
" setidaknya peluk dia sebelum kau pulang brayn ini terakhir kalinya kau bertemu sahabatmu itu " ucap dimitri yang memakai sarung tangannya
tak lama brayn pulang dimitri pun turun dari mobilnya.
hansol masih asik bermain game dirumah, ia hanya berdua dengan Greg kakaknya kedua orang tua mereka sedang ke luar kota. Greg masih mengutak atik Laptop nya tiba - tiba ia mendengar orang mengetuk pintu, Greg yang merasa terganggu pun dengan mengoceh turun membukakan pintu" ck jam segini siapa yang datang sih ? " Ucap Greg
Perlahan greg mendekati pintu dan membukakan pintu dan berkata
" Eh tante ada apa kok datangnya malam nggak kasih kabar dulu, lain kali kasih kabar dong biar Greg bikinin makanan hehehe " ucap Greg berbicara dengan orang itu
" nggak usah Greg lagian tante cuman sebentar, maaf ya tante datang malam2, ini ada titipan ibumu tadi siang tante tidak sempat ke rumahmu " ucap Tantenya Greg
" oh iya tan nggak papa kok masuk dulu tante " ucap Greg
" nggak tante langsung pulang aja ya oh iya dimana hansol ? " Tanya Tante greg
" udah tidur kali biasa Kerjaan anak manja, Kalo nggak tidur ya Makan " ucap Greg
" hush nggak boleh gitu sama saudara ! ya sudah tante pulang dulu ya " ucap tantenya Greg
Greg pun menutup pintu dan kembali ke kamarnya dan ia sangat kaget melihat ada seseorang di kamarnya ia yakin itu adiknya hansol
" Heh aku sibuk pergi sana " ucap Greg
Namun orang itu hanya diam
" jangan ganggu aku sana kembali ke kamarmu " ucap Greg
Orang itu membalikkan badan dia adalah dimitri entah dari mana ia masuk
" Si .. si .. siapa kau " Ucap Greg
" Uppss ... aku salah masuk kamar ternyata hmm sudahlah sekalian saja kau kubunuh " ucap Dimitri dengan santai
" Hei akan ku telpon polisi " ucap Greg yang gemetaran memegang ponsel
Dimitri yang tak peduli pun mendekatinya greg pun semakin ketakutan dan semakin gemetaran mengetik nomor di ponselnya sampai akhirnya ia mentok di dinding dan tak bisa mundur lagi sebelum Greg Menekan tombol Call ia sudah terkapar dan darah pun penuh di lantai Dimitri menusuk tepat di jantungnya.
darah Greg mengenai pipi dimitri dan ia pun menghapusnya sambil berkata
" Huh tidak sopan kau menyingkir " ucap Dimitri menendang Mayat Greg dan mengambil pisau di dada greg tujuannya hanya mencari hansol sekarang.Dimitri mendengar ada yang sedang kesal di kamar seberang ia yakin itu hansol
" dasar saudara yang payah apa dia tidak tau kalau saudaranya sudah ke neraka " ucap dimitri yang menyeret mayat greg ke depan pintu kamar hansol
Hansol pun pergi tidur karena ia sudah bosan dengan gamenya itu
Dimitri pergi ke dapur dan menjatuhkan piring untuk membuat suara memancing hansol keluar" ck apa yang di lakukan Greg " ucap Hansol
Praaaangggg
" Ck greeeg !! aku ingin tidur kau bisa diam kau ingin membanting semua piring mama ? kalau kau sedang depresi jangan ganggu aku " Ucap Hansol berteriak
Praaaaaannnggg praaanngggg
Hansol yang geram pun keluar karena ia tidak tahan.
ia sangat terkejut melihat mayat kakaknya yang penuh darah di depan pintu kamarnya karena ketakutan ia langsung menutup kembali pintu kamarnya, hansol sangat ketakutan dan mengunci pintu kamarnya dengan rapat ia bersembunyi di bawah kasurnya ia benar - benar ketakutan tak lama suara pecahan piring tidak ada lagi hansol pun keluar dari tempat persembunyiannya memastikan semuanya sudah aman saat membuka pintu ia melihat wajah seseorang yang tidak asing ya wajah dimitri sudah di depan pintu.dimitri pun langsung mendorong pintu itu agar mangsanya tidak menutupnya lagi
" di .. dimitri apa yang kau lakukan ? " ucap Hansol
" hanya ingin melakukan hobiku aku sudah melakukannya kepada saudaramu siapa namanya aku lupa ! Oh iya namanya Greg " Ucap Dimitri
" Kaauu ternyata kau benar-benar pembunuh kenapa kau membunuh kakakku " ucap Hansol
" Kan sudah kukatakan aku sedang melakukan hobiku dan aku juga ingin melakukannya padamu " ucap Dimitri
" Kau akkhh lepaskan " ucap hansol yang hampir kehabisan nafas karena ia di cekik dimitri dengan ikat pinggang yang sudah dimitri siapkan ia menemukannya di kamar Greg sekarang hansol tak berdaya dan sudah klehabisan nafas untuk menyembunyikan kejahatannya, Dimitri menggantung Hansol Di pintu kamarnya yang lumayan tinggi dengan ikat pinggang yang ia tambahkan dengan tali agar seolah olah hansol bunuh diri dimitri menempelkan sidik jari hansol di pisau yang ia gunakan untuk membunuh Greg setelah ia puas ia pun pergi dan tidak lupa mengambil alat pelacak di bawah mobil hansol ia pun pergi pulang kerumahnya
" Uppss and Sorry hansol kau yang mencari masalah denganku dan aku tidak suka " ucapnya sambil melempar sarung tangannya ke kursi belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimitri's Revenge
Non-FictionApa yang kau pikirkan Jika teman Sekelasmu seorang Psikopat ? apa kau meminta pindah sekolah ? Atau kau akan Takut ke sekolah ? . . SMA Azopa adalah SMA Unggulan dan banyak mengukir prestasi cemerlang penerimaan siswa Baru Tahun Ini Membawa Petaka...