Looking For Mystery Man

301 15 0
                                    

Stevan melihat detik jam di tangannya seolah tak ada kerjaan lain yang lebih penting yang harus ia kerjakan. Ia mengayunkan kakinya kedepan dan kebelakang sambil mengandus pelan, kelihatannya ia sedang menunggu seseorang.

"Baiklah Steve! Ini tawaran terakhirku, kau mau ikut kami atau tidak?" tanya pamannya

" pikirkan baik-baik steve!" sahut tantenya

"Oh ayolah paman! Sudah aku katakan aku tidak mungkin meninggalkan dimmy sendirian dia sedang sakit, lagi pula aku tidak ingin pindah sekolah! Maafkan aku paman, bukan maksudku menolak tawaranmu tapi dimmy tidak mungkin aku tinggalkan sendiri." ucap Stevan.

"Ya baiklah, aku mengerti lagi pula anak itu akan jadi sebatang kara jika kau pergi, karena hanya kau sisa keluarganya!" ucap Pamannya

"Um, tapi steve! jika kau ada masalah telpon kami, kami pasti akan datang." ucap tantenya

"Iya tante itu pasti!" sahut stevan

Paman dan Tante stevan sangat ragu meninggalkan stevan bersama Dimitri, namun stevan ada benarnya karena Dimitri tidak mungkin tinggal sendiri dengan keadaannya. Stevan melambaikan tangannya kepada pamannya dan juga tantenya, kemudian duduk di tempatnya semula.

Dimitri keluar dari mobilnya dengan sempoyongan, stevan yang melihat itupun langsung membantunya berjalan.

"Kau habis mabuk Dim?" tanya stevan.

"Jangan bicara, kepalaku sangat pusing!" ucap Dimitri, sambil menahan rasa sakit di kepalanya.

Stevan memapah Dimitri kedalam kamarnya, kemudian ia pergi karena stevan ingin membiarkan adik sepupunya itu beristirahat.
Stevan berniat memasukkan mobil Dimitri kedalam garasi, ia mengambil kunci mobil Dimitri diatas meja, saat Stevan memasuki mobil Dimitri ia mencium bau anyir darah disana.

"Ck, bau menyengat apa ini? Seperti bau darah, atau Dimitri salah membeli pengharum Mobil," Ucap Stevan

Namun ia tidak peduli dengan aroma menyengat di mobil Dimitri, stevan memasukkan mobil Dimitri ke dalam garasi, tanpa menaruh curiga apapun Stevan keluar dari mobil Dimitri dan kemudiam memasukkan mobilnya kedalam garasi, tepat di samping mobil Dimitri. Setelah selesai ia mengunci garasi dengan rapat. Andai Stevan berbalik saat didalam mobil Dimitri ia akan menemukan sebuah Jaket Coklat yang dilumuri darah dan juga sarung tangan karet yang biasa Dimitri kenakan.

Keesokan harinya Dimitri berangkat sangat pagi, stevan heran melihat sepupunya itu.

"Hei Dim! Apa aku boleh menanyakan sesuatu padamu?" ucap Stevan

Dimitri tidak memjawab ia hanya menganggukkan kepalanya sambil memasang tali sepatu.

"Kenapa mobilmu berbau Darah Dim? Kau tidak....." belum selesai Stevan Berbicara Dimitri sudah menyerangnya sehingga Stevan terjatuh kelantai, seperti singa yang menyambar Mangsanya, saat ini Posisi wajah Dimitri dan stevan sangat dekat. Dimitri mencengkram kerah baju Stevan dan mata Dimitri seperti mengeluarkan Kilatan Membunug kepada Stevan.

"Siapa yang menyuruhmu masuk kedalam mobilku huh?" Bentak Dimitri

"Dimmy karena kau kemarin sakit, jadi aku masukkan saja mobilmu kedalam Garasi, kau ini kenapa? Lepaskan aku!" ucap Stevan mulai merasakan berat karena Dimitri menindihnya

"Apa yang kau Lihat di dalam mobilku?" ucap Dimitri sambil memasukkan tangan kanannya ke saku celananya untuk mengambil pisau lipatnya.

"Hei ayolah, aku memasukkan mobilmu itu pada malam hari dan di tambah mobilmu itu gelap, karena aku malas menyalakan lampu jadi yang aku lihat hanyalah gagang stir dan tempat duduk yang ku duduki," ucap Stevan

Dimitri's RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang